Cari

Viral Puisi Pesan Korban KM Sinar Bangun pada Keluarga yang Menunggu di Darat!

Posted 25-06-2018 15:03  » Team Tobatabo
Foto Caption: Ilustrasi

Pencarian korban KM Sinar Bangun yang sudah memasuki hari ketujuh Minggu (24/6/2018) belum menunjukkan hal menggembirakan.

Tim pencarian korban KM Sinar Bangun yang tergabung dari personel TNI, Polisi, Basarnas, dan Relawan masih melakukan pencarian 184 korban yang belum ditemukan.

Pencarian hari ke tujuh pascaterbaliknya Kapal KM Sinar Bangun, tim telah mengkerahkan dua alat canggih yang dapat mendeteksi fitur hingga kedalaman dua ribu meter dasar Danau Toba, Minggu (24/6/2018).
Ratusan keluarga korban masih setia menunggu kabar dari tim di Dermaga Tigaras dan Simanindo. Nama korban yang masih dicari juga sudah ditempelkan di papan pengumuman. Suasana haru terus terasa selama jadwal pencarian.
Diketahui, Kapal KM Sinar Bangun yang sedang membawa 206 penumpang melaju dari Dermaga Simanindo
Kabupaten Samosir menuju Tigaras Kabupaten Simalungun. Dari 206 korban, 22 korban ditemukan dengan tiga orang meninggal dunia. 
Amatan Redaksi di papan pengumuman, 206 korban masih berusia muda. Bahkan, ada yang masih bayi berusia 1,5 tahun. Dan yang paling tua berusia 66 tahun. 
Dari perhitungan di papan pengumuman, sebanyak 145 korban berusia 1,5 tahun hingga 30 tahun. Sisanya, sebanyak 61 berusia 30 tahun hingga 66 tahun.
Usia yang sangat banyak yakni 22 hingga 24 tahun. Dalam kalkulasi 70 persen usia muda menjad korban dalam peristiwa KM Sinar Bangun.
Seorang netizen Dianatasya Gurning (27), dengan nama akun Nathasya Budhizt mengunggah puisi yang membuat merinding yang membaca. Puisi ini diunggah Sabtu (23/6/2018) pukul 12.00.
Hingga Minggu (24/6/2018) pukul 12.00 atau 24 jam setelah diunggah puisi ini sudah dibagikan 13.000 kali.
Dalam chat dengan netizen lain Dianatasya mengaku yang membuat puisi yang seolah menceritakan pesan korban KM Sinar Bangun pada keluarga yang menantikan kepulangan mereka.
Ini puisinya:
Ayahh.... 
Ibuuuuu..... 
Sangat dingin ternyata di Danau Toba tercinta ini.... 
Tapi tubuhku sudah mulai terbiasa dgn hawa di dalam air ini..... 
Sangat berbeda dengan hawa di daratan yg bgtu panas, terik dan menyakiti tubuhku dgn paparan sinar matahari ataupun terluka akibat saudara kita yg lain.... 
Dsini aku tak merasakan sakit lagi ibu.... 
Tubuhku trasa nyaman dgn air ini yg bgitu menyejukkan di stiap pori2 kulitku....

Bagaimana ini ibu? 
Ayah??? 
Saudara2 ku??? 
Spertinya tubuhku enggan ke darat lagi.... 
Tapi aku kepikiran kehadiranku yg kalian tunggu....
Aku mengingat kalian menungguku di darat dermaga....
Ku dengar kalian menangis tak henti dan saling menyalahkan... 
Jangan lagi ya, karna kami sudah nyaman dsini walau awalnya aku panik ketika air Danau masuk dari mana saja ke dlam tubuhku. Tapi aku tarik nafas panjang dan kupanggil nama Tuhan...

Dsini banyak jg sperti aku.... 
Sketika tubuh ku mreka mulai trasa nyaman duduk di kapal ini sambil melihat ikan dan penguasa Danau Toba di dalam sini...

Ayah....
ibu.... 
saudara2ku.... 
Kebingunganku membuat ku tak tenang disini.... 
Jiwaku mrindukan kalian.... 
Tapi ragaku tlah nyaman disini....

Bolehkan ku minta 1 hal???
Agar aku tau kalian smua baik2 dsana... 
Karna aku baik2 dsini.... 
Bila ragaku tak smpai ke darat di hari ke 7, bawalah air Danau Toba dalam 1 botol.. 
Pulanglah dan Doakan aku..

Aku juga inginn... 
Bercerita pada Tuhan langsung bahwa aku menyayangi kalian.... 
Klo di bri kesempatan kita brtemu di taman surga Tuhan nanti.... 
Aku rindu kalian, ucap namaku di dalam doa kalian yaa... 
ayahh.... ibu. ... saudara 2ku.....

Tertanda...
Kami penumpang di kapal SINAR BANGUN DANAU TOBA

Sebelumnya Dianatasya, wanita kelahiran Pangururan Samosir itu, juga unggah curhat keresahan keluarga korban KM Sinar Bangun menanti kabar keluarganya yang jadi korban.

Ini puisi lengkapnya:

Hai apa kabar kamu yg di dalam air sana??? 
Takkah kamu dengar alunan tangis dari darat ini yg mmanggil mu....

Hai kapal yg bgitu gagah sore kemarin yg kehadiranmu sngat kami rindukan membawa sanak saudara kami yg skrg msh brsama mu di perairan Danau Toba...
Takkah kau bisa menunjukkan di mana dermaga yg membuat kami bs brtemu dgn mreka???

Tuhanku ya Tuhanku.... 
Brikan titik cahaya terang buat mreka utk bs keluar dari kapal yg bgtu gagah dan kuat tsb. 
Bri mreka kesempatan bertemu dgn yg merindukan mreka dari doa dan tangis..

Kepada penguasa dan pengawal di dalam air beri tau jalan kapal mreka agar tidak tersesat hingga kmbli ke dermaga....

Walau mereka sudah tak ingin pulang, krn bersukacita di dalam air sana beritahu juga kami lewat mimpi dan pelangi indah....

Tertanda.,
GG...
Kami sanak saudara mu yg menunggu mu dgn tangis di dermaga....

Dikutip dari Tribun Medan