Duta Rega Rolindo Simorangkir Kaget Dapat Emas Olimpiade Fisika
Berhasil menyabet medali emas pada ajang Olimpiade Bidang Fisika yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP Sumut) dalam rangka Harkitnas pada bulan Mei tahun 2018 sempat membuat Duta Rega Rolindo Simorangkir terkejut.
Pasalnya, Duta yang juga Siswa berprestasi dari SMA Katolik Budi Murni 1 Medan itu awalnya hanya beranggapan tidak akan berhasil mendapatkan meraih medali emas pada ajang tersebut.
"Waktu itu diluar ekspektasi saya. Yang tadinya saya kira saya gak dapatkan medali emas itu rupanya dapat, dan saya cukup terkejut juga sih," ujarnya, Kamis (13/9/2018).
Siswa yang kini duduk di kelas XI IPA-1 ini juga menjelaskan, sebelum mengikuti olimpiade tersebut, dirinya mengaku tidak terlalu banyak melakukan persiapan.
Dia mengatakan, dirinya lebih banyak mempersiapkan diri dengan membaca dan mempelajari beragam soal-soal terkait bidang fisika.
Duta bahkan mengakui pada saat olimpiade banyak soal yang sulit, namun dia dengan semanpunya mengerjakan akhirnya berhasil menyabet medali emas.
"Waktu olimpiade itu sebenarnya bisa dibilang tidak terlalu banyak persiapan. Karena kebaikan Tuhan juga, karena tidak mungkin kalau hanya kemampuanku saja aku bisa mencapai itu. Apalagi waktu olimpiade itu soalnya juga sulit," terangnya.
Atas prestasi yang berhasil ditorehkannya itu, Duta yang juga punya cita-cita menjadi fisikawan ini itupun merasa sangat senang. Apalagi, Prestasi yang berhasil ditorehkannya itu sekaligus membuat orangtuanya dan SMA BM-1 Medan bangga.
Dengan keberhasilannya meraih medali emas, Pihak Yayasan Don Bosco yang menaungi SMA Budi Murni 1 Medan juga turut memberikan apresiasi pada Duta. Dari Yayasan, dirinya pun mendapatkan beasiswa bebas uang sekolah selama satu semester.
Untuk ke depan, Anak pertama dari 3 bersaudara ini pun mengatakan akan kembali mengikuti berbagai event olimpiade bidang fisika.
Salah satunya, Dia pun menargetkan untuk bisa mengikuti dan meraih medali pada olimpiade sains tingkat kabupaten/kota yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan.
"Kalau bisa minimal lulus di OSK yakni olimpiade sains tingkat kabupaten/kota," tandas siswa kelahiran tahun 2002 ini.