Rosalina Gultom, Istri Pembunuhan Satu Keluarga di Onan Runggu Ternyata Sedang Hamil
SAMOSIR - Peristiwa tewasnya satu keluarga yang terjadi di Dusun Janji Mauli, Desa Tambun Sukkean, Kecamatan Onan Runggu Kabupaten Samosir menyisakan duka mendalam bagi kerabat dan sahabat. Kasus tewasnya sepasang suami istri dan dua anaknya pun masih menyisakan misteri yang belum terpecahkan.
Kapolres Samosir, AKBP Agus Darojat yang dihubungi Newscorner.id beberapa jam pasca ditemukannya satu keluarga yang tewas tersebut menyampaikan ia masih berada di lokasi bersama anggota melakukan cek TKP dan penyelidikan.
Empat korban yakni Pasangan suami istri James Samosir (31), Rosalina Gultom(28), dan dua anaknya Rauli Agnes Samosir (3), Fransiscus Isodorus (2).
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan oleh Polres Samosir selanjutnya dikumpulkan sejumlah informasi terkait kronologi dan fakta-fakta lainnya.
Pada hari Rabu(24/10) sekitar pukul 10.00 WIB , Jonson Sinaga, salah seorang tetangga korban curiga melihat pintu dan jendela rumah James Samosir masih tertutup. Hal yang tidak biasanya masih dalam keadaan tertutup pada jam tersebut, sementara kerbau miliknya pun belum dikeluarkan. Merasa ada yang janggal Jonson pun memberitahukan hal tersebut kepada para tetangga di sekitar rumahnya.
Kemudian setelah semua tetangga korban berkumpul di halaman rumah, kemudian salah satu dari mereka menelpon kepala desa Robert Sinaga. Namun Kades Tambun Sukkean saat itu masih rapat, lalu tak berselang lama Leo Sinaga, salah seorang perangkat desa lewat. Warga kemudian memanggilnya dan memberitahukan agar ikut menyaksikan dan melihat situasi ke rumah James.
Kemudian Darwis Simanjuntak, salah seorang warga melihat lewat jendela depan. Namun kondisi di dalam rumah tidak bisa terlihat dan terkunci, ia pun pergi ke arah jendela dapur sebelah kiri dan ternyata bisa dibuka. Kemudian setelah terbuka, saksi melihat dari arah luar jendela, James sudah dalam keadaan tergeletak tanpa busana. Hal tersebut pun selanjutnya disampaikannya kepada warga.
Kemudian Kades Tambun Sukkean, Robert Sinaga hadir di lokasi. Selanjutnya salahs seorang warga yang dituakan Masbun Sinaga bersama Kades pergi ke arah dapur untuk melihat situasi.
Setelah Masbun masuk dari jendela yang sebelumnya sudah dibuka Darwis, ia lalu membuka pintu dapur. Kades Tambun Sukkean pun masuk sampai pintu dapur dan melihat James sudah tergeletak. Mereka keluar dan selanjutnya dari arah lain datang ibu Rosalina Gultom yang tinggalnya sekitar 200 Meter dari rumah tersebut.
Kepada wanita itu kemudian Kades menanyakan keberadaan anaknya yang bernama Rosalina Gultom. Namun ia mengaku tidak mengetahui dan korban tidak ada di rumahnya.
Sebagian warga dan Kades kembali masuk ke rumah panggung tersebut lalu naik ke atas untuk melihat. Ternyata di dalam salah satu kamar Rosalina Samosir dan dua anaknya sudah meninggal dengan berlumuran darah. Posisinya di dalam kamar di atas tempat tidur, kemudian ibu korban sempat terduduk dan menangis di dekat putrinya.
Selanjutnya Kades membawa ibu Rosalina untuk keluar dari dalam rumah, hal itu pun selanjutnya disampaikan Camat Onan Runggu lalu melaporkannya ke Polsek Onan Runggu.
Poilsi pun datang ke lokasi dan melakukan olah TKP serta penyelidikan. James ditemukan tewas dengan luka sayatan pada lengan kirinya, sedangkan di dahinya terdapat dua bekas luka. Istrinya, Rosalina meninggal dengan luka sobek pada kepala sebelah kiri, mulut mengeluarkan buih. Pada wajahnya terdapat cairan berwarna hijau.
Dimana ia diketahui tengah hamil, dan informasi yang diperoleh kepolisian dari tetangga bahwa ia bisu /tuna wicara.
Raulina meninggal dengan mata kiri mengalami luka lebam
, lidah keluar dan tergigit, dari mulut dan hidungnya mengeluarkan cairan warna bening.
Sementara itu Fransiskus meninggal dengan luka pada kening sebelah kiri serta dari hidungnya keluar cairan warna bening.
Dari TKP polisi menemukan sejumlah barang, yakni kayu berbentuk bulat dengan ukuran sekira 1 meter dengan diameter 20cm yang berlumuran darah terdapat di atas tubuh Fransiskus. Cairan pestisida merk Gramoxone didapati di samping kayu-kayu berbentuk bulat. Parang bergagang kayu yang berlumuran darah sudah dalam keadaan tersarung tergantung di dapur dekat James ditemukan.
Ada terdapat ceceran darah di lantai kayu ruang tengah menuju dapur dan setumpuk kotoran manusia. dan fakta lainnya. Selanjutnya Polisi memasangi police line di TKP dan membawa korban untuk dilakukan autopsi ke RS Bhayangkara Polda Sumut untuk mengetahui penyebab kematian korban.