Si Kancil yang Tersisa dari Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
BEKASI - Anjing mongrel warna cokelat masih terikat di pagar rumah Diperum Nainggolan. Si Kancil sebutannya. Anjing yang dipelihara keluarga Diperum ini dibiarkan. Anjing ini ikut jadi perhatian setelah seluruh penghuni rumah keluarga Diperum Nainggolan tewas terbunuh.
Saat peristiwa pembunuhan, penghuni rumah kontrakan tak mendengar Si Kancil menyalak. Padahal Si Kancil disebut menggonggong bila bertemu orang baru.
"Kalau penghuni yang sudah lama mondar-mandir di sini, biasanya dia mengendus doang. Cuma pas malam kejadian itu nggak menggonggong sama sekali, diam malah. Nggak dengar gonggongan," kata Hilarius, yang sudah menghuni kontrakan di lantai 2 lebih dari setahun ini.
"Senyap" saat kejadian pembunuhan satu keluarga yang tinggal di Bojong Nangka, Kota Bekasi, ini menjadi tanda tanya. Selain tak ada gonggongan dari Si Kancil, tetangga mengaku tak juga mendengar keributan dari rumah Diperum yang tinggal bersama istrinya Maya Ambarita, Sarah (9), dan Arya (7).
Selang sehari, rumah tempat terjadinya pembunuhan satu keluarga Diperum masih jadi tontonan orang sekitar termasuk kerabat yang datang. Garis polisi tetap terpasang.
Si Kancil juga masih terikat rantai. Beberapa orang berbaik hati memberikan makanan untuk anjing ini. Diletakkan juga satu wadah berisi air dekat anjing.
Anggota komunitas penyayang anjing, Stevan hari ini juga datang ke lokasi pembunuhan. Stevan yang melihat langsung Si Kancil memastikan kondisinya sehat.
"Saya mau cari yang merawat, kalau perlu besok balik lagi ke sini buat izin sama yang pegang," katanya.
Sementara dalam kasus pembunuhan satu keluarga ini, polisi memeriksa 12 orang dari keluarga dan tetangga lokasi kejadian. Polisi mengumpulkan bukti dan petunjuk guna mengungkap pelaku.
Belum dipastikan motif pembunuhan. Tapi polisi menyebut dugaan pembunuhan terjadi karena dendam pelaku kepada korban.
"Untuk sementara, dugaan motif bisa juga karena dendam. Namun, untuk kepastiannya, kita biarkan para penyidik bekerja dulu mengungkap kasus ini," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.