Cari

Keren! Ini Dia Penampakan Terbaru Pelabuhan Sibolga Setelah Rampung 100 Persen

Posted 08-02-2019 21:42  » Team Tobatabo
Foto Caption: Foto terkini Pelabuhan Sibolga usai pengembangannya rampung 100 persen. (Tribun Medan)

SIBOLGA - Pengembangan Pelabuhan Sibolga secara keseluruhan sudah mencapai 100 persen.

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 telah menyelesaikan seluruh pengembangannya meliputi pegembangan dermaga multipurpose dengan panjang kesleuruhan 153 meter, pembangunan container yard, perkuatan dermaga, trestle dan breasting dolpin, pemasangan crane dermaga (fix crane), penataan terminal penumpang serta perluasan dermaga ferry 400 m2.

“Pelindo 1 telah menyelesaikan pengembangan Pelabuhan Sibolga yang merupakan salah satu program pemerintah. Kami telah menyelesaikan perluasan Dermaga Multipurpose, pembangunan Container Yard, perluasan dermaga ferry, serta revitalisasi terminal penumpang & pembangunan skybridge dengan panjang 150 meter yang menghubungkan dermaga ferry dengan terminal penumpang,” ujar SVP Corporate Secretary Pelindo 1, M. Eriansyah.

Pelabuhan Sibolga

Foto VP PR Pelindo 1 Fiona Sari, Menejer Umum Pelindo 1 Sibolga Ahmad Sofyan, SVP Corsec M Eriansyah, Menejer Teknik & Bisnis Pelindo 1 Sibolga Irvan Affandi (kiri-kanan) (TRIBUN MEDAN/HO)

Tahun 2016, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hadir secara langsung melakukan peresmian ground breakingpengembangan Pelabuhan Sibolga dan akan di-launching pada tahun ini.

Dengan rampungnya pengembangan tersebut, kinerja pelayanan kepelabuhanan di Pelabuhan Sibolga terus menunjukkan peningkatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Sebagai Pelabuhan Pengumpul, Pelabuhan Sibolga telah dilengkapi dermaga Multipurpose dengan panjang keseluruhan 153 meter yang memiliki panjang tambatan 296 meter yang mampu disandari empat kapal sekaligus dan luas lapangan penumpukan 6.000 m2 yang dapat menampung petikemas hingga 18.000 box/tahun atau 20.000 teus/tahun.

Untuk menunjang kualitas dan kecepatan pelayanan bongkar muat, Pelabuhan Sibolga juga didukung peralatan bongkar muat berupa 1 unit Fix Crane.

Dengan pengembangan Pelabuhan Sibolga ini mampu menekan biaya logistik. Dimana arus barang yang melewati Pelabuhan Sibolga semakin meningkat.

Peningkatan kinerja pelayanan juga terlihat dari peningkatan arus barang dimana jumlah bongkar muat peti kemas tahun 2018 mencapai 7.105 TEUs meningkat dibandingkan periode tahun 2017 sebesar 6.739 TEUs.

Sementara untuk layanan penumpang, jumlah total penumpang yang memanfaatkan jasa pelabuhan selama 2018 mencapai 73.085 orang, meningkat 34,80% jika dibanding tahun 2017 sebesar 54.215 orang.

Pengembangan Pelabuhan Sibolga juga dirasakan manfaatnya oleh para pengguna jasa, seperti yang diungkapkan oleh Limbong, pengguna jasa dari PT Mujur Timber yang mendukung pengembangan Pelabuhan Sibolga.

“Banyak pengembangan yang dilakukan di Pelabuhan Sibolga yang semakin terasa manfaatnya kepada kami. Pengembangan Terminal Penumpang Sibolga sangat berguna untuk naik turunnya penumpang pengguna transportasi laut dan pengoperasian fix crane serta fasilitas pelengkap lainnya semakin memudahkan bongkar muat barang untuk kegiatan ekspor impor,” terang Limbong.

Penataan Terminal Penumpang Pelabuhan Sibolga yang mengusung konsep modern dengan sentuhan etnik diharapkan mampu menjadi icon baru bagi Kota Sibolga serta dapat menjadi pintu gerbang dalam mendukung peningkatan potensi sektor kepariwisataan terutama di Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Nias dan daerah di sekitarnya.

Pelabuhan Sibolga juga diharapkan dapat menjadi simpul bagi sentra produksi/industri dan hasil tambang, transportasi dan logistik di kawasan pantai Barat Sumatera Utara.

“Pengembangan kapasitas layanan Pelabuhan Sibolga yang kami lakukan ini merupakan wujud dukungan kami atas visi Nawacita serta konsep membangun dari pinggiran yang ditetapkan Pemerintah. Kami optimistis, ke depan, Pelabuhan Sibolga mampu membawa multiplier effect yang luar biasa bagi perekonomian sekaligus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan Indonesia bagian Barat,” tutup M. Eriansyah.

Dikutip dari Tribun Medan