Cari

Purnawirawan TNI Arnold Tambunan Ditemukan Tinggal Tengkorak, Hilang Saat Menagih Utang Kepada Teman

Posted 19-02-2019 12:48  » Team Tobatabo
Foto Caption: Tim forensik Polda dan Polres Tanjungpinang kembali melakukan pembongkaran septic tank di rumah almarhum Rasyid Jalan Menur Batu 8 Tanjungpinang.

RIAU - Polda Kepulauan Riau menemukan jasad yang telah menjadi tengkorak dalam septic tank di sebuah rumah di jalan Menur, Batu 8, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpingpinang, Kepulauan Riau, Kamis (14/2/2018).

Sebelumnya, hal ini berawal anggota keluarga yang melaporkan kehilangangan Purnawirawan TNI Arnold Tambunan, pada 8 Agustus 2018 lalu.

Saat ditemukan dan melewati porses penyelidikan oleh tim forensik RS Kepri, ditemukan jasad memiliki retak di sejumlah tulangnya dan diduga mengalami kekerasan.

Berikut TribunWow.com rangkum dari kronologi kecurigaan istri korban hingga temuan polisi, Selasa (19/2/2019):

1. Laporan dari Bau Tidak Sedap

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (15/2/2019), awalnya warga Jalan Menur Batu 8 Atas, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mencium aroma tidak sedap dari rumah kosong milik Rasyid.

Tak lama setelah itu warga kaget, kalau ternyata aroma tidak sedap yang keluar dari rumah kosong milik Rasyid, ternyata tulang belulang kerangka manusia.

Dan setelah ditelusuri, akhirnya warga tersebut menemukan tulang belulang yang diduga kerangka manusia, Jumat (15/2/2019).

Setelah di lakukan penyelidikan, Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi membenarkan adanya temuan kerangka di septic tank kediaman alm M Rasyid tersebut.

Di sisi lain, Nawati, melaporkan kehilangan suaminya, Arnold Tambunan ke Mapolres Tanjungpinang.

Diungkapkan Nawati, istri Arnold, pukul 06.30 WIB, pada tanggal 8 Agustus 2018, Arnold hilang ketika terakhir datang ke rumah Rasyid.

Kedatangan Arnold ke rumah Rasyid saat itu dalam rangka untuk menagih utang kepada Rasyid, yang merupakan juragan penyewaan tenda terbesar di Tanjungpinang dan Bintan, Kepri.

Menurut Nawati, suaminya belum lama mengenal Rasyid dan dikenal dari kawan Rasyid.

Kemudian Rasyid meminjam uang kepadanya.

"Rasyid itu tak kenal suami saya. Toni kawan dia yang bawa untuk pinjam uang. Waktu itu suami saya mau nagih utang ke rumahnya.

Dalam rekaman CCTV, saat itu Arnold datang menggunakan N Max putih.

Namun tak lama kemudian motor milik Arnold keluar dan dikendarai oleh orang lain.

"Tapi motor suami saya ada di rumah saya depan pagar. Dikembalikan sama mereka," ungkapnya.

Nawati mengatakan ia dan anaknya telah mencari suaminya ke berbagai tempat.

"Saya tanya, nak kemana bapakmu sudah jam segini kok belum pulang pergi ke rumah Rasyid. Anak saya sudah cari-cari ke tempat kawanya. Katanya sudah lama tak main. Ke Dompak, ke Ramayana, ke Pantai Impian juga tak ada. Terakhir di rumah satunya motor yang dipakai diparkir di sana," katanya sembari terisak.

Atas laporan itu Rasyid dan termasuk karyawan di penyewaan tenda itu berulang kali diperiksa di Mapolres Tanjungpinang, Kepri.

Terakhir saat Rasyid diperiksa hingga pagi hari tepatnya pada waktu subuh, Rabu (29/8/2018), Rasyid yang izin akan pergi ke Mushola untuk salat ditemukan tewas tertabrak bus tak jauh dari Mapolres Tanjungpinang. 

2. Polisi Bongkar Septic Tank

Dikutip dari TribunJatim, Selasa (19/2/2019) polisi yang menerima laporan dan melakukan serangkaian penyelidikan, kemudian melakukan pembongkaran septic tank pada Kamis (14/2/2019).

Polisi dan tim penyelidikan berjumlah puluhan orang yang membongkar septic tank rumah Rasyid menemukan tulang-belulang.

Disana tim dokter Kepolisian mengambil bagian tubuh jasad korban yang telah menjadi tengkorak.

"Ada sebagian tulang yang tidak utuh kita temukan kemarin. Kemungkinan ada yang tertinggal di dalam. Sehingga kita cari lagi bagian kerangka yang hilang di septic tank," ujar Kombes Jarot Wibowo Kabid Dokes Polda Kepri di rumah almarhum Rasyid, Sabtu (16/2/2019).

Setelah beberapa jam lamanya dilakukan penimbangan dan penyedotan septic tank, tim forensik menemukan sejumlah bagian tubuh kerangka korban yang tertinggal.

Sebut saja bagian jari-jari tangan kanan dan Kiri.

Kemudian bagian jari kaki kanan juga ditemukan meski tidak utuh.

"Sebagian tulang kecil kita temukan. Jari-jari sebagian yang kita temukan. Dugaan mutilasi itu tidak ada ya," katanya lagi.

Ia menyebutkan kasus ini bukanlah mutilasi. Karena sejumlah kerangka masih utuh.

Hanya saja ada bagian kecil tulang yang tertinggal.

Jika dipresentasikan, bagian kerangka korban lengkap 96 persen.

Sementara bagian daging nyaris tidak ada yang tertinggal karena sudah terpisah.

3. Hasil Tim Forensik

Setelah menemukan tulang-belulang, penemuan itu langsung dibawa ke RSUP Kepri.

Dan pada Minggu, (17/2/2019), Dokter spesialis forensik Polda Kepri membeberkan hasil autopsi di RSUP Kepri.

Dokter spesialis forensik Polda Kepri telah menyelesaikan kegiatan autopsi di RSUP Kepri.

Berdasarkan hasil forensik, korban mendapatkan kekerasan di bagian kepala dan tulang rusuk hingga mengalami retak dan patah.

dr Agung yang merupakan dokter forensik menuturkan korban mengalami sejumlah luka kekerasan, hingga mengakibatkan tulangnya patah dan retak.

Kuat dugaan bagian tulang patah ini akibat luka benda tumpul.

"Seperti tengkorak kepala, puncak kepala, tulang hidung retak, pipi kiri, rahang bawah patah dan hampir seluruh rongga dada tulang rusuk mengalami patah-patah," kata Agung saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (17/2/2019).

Pihaknya meyakini bahwa jasad korban ini diperkirakan sudah mencapai 6 bulan lamanya.

Sementara itu empat buah properti yang dikenakan oleh korban masih melekat.

Ia menduga korban mengalami penganiayaan hingga tewas.

Saat dievakuasi, kedua kaki dan tangan terikat dengan posisi tangan dibelakang.

Ternyata tidak kerangka tulang saja yang masih menyatu.

Melainkan ada daging lembek yang sudah hancur masih menggumpal di sejumlah bagian tubuh yang terselimuti baju dan kain.

"Di bagian baju otot tangan masih ada (daging), dan sebagainya juga masih ada dagingnya," tuturnya.

4. Keluarga Korban Histeris

Jasad dengan bentuk tengkorak tersebut diyakini Arnold oleh keluarganya.

Hal ini karena ia melihat properti yang dikenakan korban, dari baju yang dikenakan adalah baju suaminya yang kerap digunakan.

Nawati mengaku tak habis pikir kejamnya pelaku hingga menewaskan suaminya.

Ia meyakini pelaku lebih dari dua orang.

"Tega betul dia pelakunya. Diikat, tulangnya patah. Suami saya badannya besar tinggi. Kalau 2 atau 3 orang masih bisa hadapi. Itu ada 4 orang yang melakukan pembunuhan," katanya kepada wartawan , Minggu (17/2/2019).

"Tega betul mereka. Jahat betul melakukan itu kepada suami saya. Polisi bilang tangannya diikat tulang patah hidung patah. Jahat betul memang," tutur wanita 57 tahun itu.

Karena menurutnya tidak mungkin dengan mudah melakukan pembunuhan itu dengan melihat fisik korban yang masih bugar dan kuat.

5. Kata Keluarga Rasyid

Pada Kamis, (14/2/2018), hari di mana polisi membongkar Septic Tank di rumah Rasyid, adik Rasyid, Idas mengatakan kaget polisi datang ke rumah berjumlah banyak.

Idas menyebutkan ia tak mengetahui persis apa yang dilakukan polisi di dalam rumah milik Rasyid itu.

Rumah kosong itu juga masih berdampingan dengan rumah keluarga yang sekarang dihuni dan tempat usaha penyewaan tenda dan perlengkapan sound sistem.

"Saya tak tau katanya ada sesuatu yang diambil Polisi dari sana. Kita gak lihat langsung," ujar Idas dikonfirmasi di rumahnya, Jumat (15/2/2019).

Idas pun tak mengetahui perihal ditemukannya tengkorak dalam septic tank rumahnya.

Selama ini aktifitas di rumah tersebut juga tidak ada yang mencurigakan.

Begitu juga dengan anaknya dan para karyawan yang ada di Mapolres Tanjungpinang.

"Kita tak tau apa-apa bang," kata Alvin anak Pemilik rumah saat ditemui di rumahnya.

6. Kata Ketua RT

Dijelaskan oleh ketua RT setempat, Riswandi, polisi telah melakukan pembongkaran di rumah Rasyid yang merupakan pengusaha tenda di Tanjungpinang, sejak siang hari.

Riswandi diminta polisi untuk menyaksikan proses pembongkaran dari luar police line, yang berlangsung dari siang pukul 13.00 WIB hingga malam hari pukul 22.30 WIB.

"Saya diminta menyaksikan. Bahkan sampai malam selesai saya disuruh di sana. Hanya saja saya tak melihat langsung karena di luar batas police line. Sehingga saya tak tahu persis apa yang dibongkar itu," kata Riswandi.

Riswandi mengaku hanya tahu jika polisi sedang melakukan pencarian jasad seseorang bernama Arnold.

"Saya cuma tahu dari Polisi ngomong sama saya terkait orang hilang yang sedang dicari," katanya lagi.

Ia mengaku melihat polisi memasukkan sesuatu ke kantong jenazah.

Kemudian polisi memasukkan kantong tersebut ke dalam mobil ambulans.

"Saya tak lihat isinya. Polisi masukkan kantong warna orange ke mobil ambulan," ungkapnya.

Ia juga mengatakan tak pernah mencurigai apa pun sejak menjadi ketua RT di tempat tersebut, apalagi mengetahui adanya tengkorak.

"Tak pernah ada apa-apa (ribut-ribut) sebelumnya. Kita gak tau banyak karena tau kita ya sewa-sewa tenda," kata.

Ia menyebutkan lokasi pembongkaran berada di dalam rumah kosong milik almarhum Rasyid, persis di belakang penyimpanan tenda.

7. Pelaku telah ditangkap Polisi

Kabid Humas Polda Kepri Kombes Erlangga mengatakan pihaknya telah menangkap seseorang yang bertanggungjawab atas mayat yang ada dalam septic tank.

Ia menyebutkan, polisi akan membeberkan kasus tersebut kepada media di Mapolda Kepri.

"Betul, besok akan dilakukan ekspos di Polda," kata Kombes Pol Erlangga via WhatsApp Senin (18/2/2019).

Informasi yang diterima TribunBatam.id di lapangan, tersangka telah dikirim ke Polda Kepri, namun belum diketahui hubungan tersangka dengan korban serta Rasyid

Dikutip dari Tribun Medan