Cari

Khawatir Pontensi Konflik Agama, Tuan Guru Batak Tekankan Pentingnya Peran Ulama

Posted 13-03-2019 12:21  » Team Tobatabo
Foto Caption: Tuan Guru Batak (TGB) bersama Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berfoto bersama usai silaturrahim, di Medan. (istimewa)

MEDAN - Tuan Guru Batak (TGB), Syekh Dr Ahmad Sabban el Rahamniy Rajagukguk MA mengaku khawatir akan munculnya bibit perpecahan dan kekerasan di tengah-tengah umat yang cenderung mengatasnamakan agama.

"Ya, kondisinya sudah mengkhawatirkan. Sebab, bibit perpecahan atas nama agama muncul, tujuannya menghancurkan keutuhan NKRI," kata TGB Syekh Dr Ahmad Sabban el Rahamniy Rajagukguk MA, di Medan, Minggu (10/03/2019).

Seperti dilansir MedanBisnisDaily.com, TGB mengaku telah menyampaikan hal tersebut kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin ketika berkunjung ke Sumut, Sabtu (09/03/2019) dalam rangka sosialisasi empat pilar kebangsaan.

TGB yang dikenal sebagai tokoh sufi Sumut dan dikukuhkan sebagai cendekiawan oleh SBY Presiden RI ke 6 itu mengaku bibit perpecahan yang ada cenderung mengatasnamakan agama. Di sinilah peran ulama sangat dibutuhkan untuk ikut merekatkan NKRI.

TGB menyampaikan bahwa silaturrahim dengan Cak Imin yang dilakukannya tersebut, tampak istimewa dengan membincangkan kembali perjuangan para ulama-ulama terdahulu, terkhusus ulama pendiri NU dan juga pendiri bangsa. Kondisi sepertinya harus diingatkan kembali terhadap jejak historis perjuangan ke-Islaman dan peradaban bangsa. Mengingat Cak Imin adalah cucunya KH Bisri Syansuri Ulama besar pendiri NU dan Tuan Guru Batak Syekh Dr Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk sendiri merupakan putra kandung Syekh Abdurrahman Rajagukguk Ulama Sufi (Thoriqoh) yang masyhur di Sumut.

Tuan Guru Batak (TGBO
Foto Tuan Guru Batak di Acara Batak

Dikatakan TGB yang juga Dosen Pascasarjana UIN SU itu, silaturrahim tersebut semata hanya menyambung tali keberkahan sembari membincangkan kembali jejak para pendiri bangsa, ulama, hadratus syekh, kiyai dalam memperjuangkan agama dan bangsa.

"Dalam silaturrahim saya itu, saya yakin bahwa peran ulama sangat dibutuhkan sebagai pilar pemersatu bangsa. Terlebih di tahun politik ini, banyak gangguan yang merongrong kebhinnekaan Indonesia. Persatuan terus digaungkan untuk mengusir berbagai paham jahat yang ingin merusak NKRI," katanya.

Mengapa demikian? TGB menyebutkan karena di beberapa negara ada perpecahan masyarakat yang tidak bisa dibendung lagi. Untuk itu, katanya, peran ulama dalam mendirikan dan menjaga NKRI ini sangat besar. Fakta ini tidak boleh dilupakan oleh generasi muda.

"Sebelum Indonesia ini terbentuk, ulama di nusantara telah memiliki mimpi yang sangat besar untuk mendirikan sebuah bangsa yang besar. Bersatu adalah rahmat, bercerai-berai adalah adzab. Ini adalah landasan keagamaan para ulama. Persatuan adalah ajaran yang disampaikan para ulama kepada umat," katanya.

"Jadi, peran ulama, selain mencerahkan umat juga merekatkan, mempersatukan dan tetap menjaga serta merawat NKRI sebagai kesepatan bersama yang telah dicetuskan oleh pendiri bangsa," tambah TGB.