Tak Terima Kalah Main Futsal, Kampus AMIK MBP Padang Bulan Diserang Oknum Mahasiswa
MEDAN - Berawal dari kekalahan pada pertandingan Futsal, sejumlah mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Medan menyerang Kampus AMIK MBP, Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Rabu (26/6/2019) sekira pukul 22.00 Wib.
Akibat pertikaian itu, sejumlah mahasiswa dari kedua belah pihak mengalami luka-luka cukup parah. Salah seorang di antaranya sempat tak sadarkan diri di lokasi.
Salah seorang warga sekitar Kampus mengatakan, awalnya salah seorang mahasiswa MBP dikejar lawan tanding futsalnya dari seberang jalan Kampus MBP.
“Mula-mula kami tengok orang itu kumpul di dekat tukang tempel ban itu. Kretanya diparkir di situ semua. Tiba-tiba satu orang lari ke dalam [kampus], trus yang lain ngejar semua, rame kali orang itu,” sebut pria yang mengaku tinggal di Gang Keluarga itu.
Meski begitu, dia tidak mengetahui persis apa yang terjadi di dalam kampus. Namun tak lama kemudian, para penyerang tiba-tiba berlarian keluar.
“Habis nyerang orang itu, tiba-tiba udah lari aja keluar lagi. Trus, rame juga yang ngejar dari dalam. Orang itu (yang dikejar) lari lah ke tempat kretanya parkir. Rupanya, ada satu orang yang ketinggalan, itu lah dihajar orang itu di dekat rumah makan itu,” sambungnya sembari menunjuk ke arah Rumah Makan Surya yang persis berada di depan Kampus AMIK MBP.
“Katanya gara-gara futsal. Kalah katanya anak-anak yang nyerang itu. Mungkin gara-gara itulah,” timpal temannya.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa MBP dikatakan terluka karena ditabrak rombongan para penyerang itu.
“Makanya makin marah anak-anak MBP ini. Waktu orang itu ngejar balik, ada yang ditabrak orang itu (penyerang). Di situ, digimbali orang itulah sampai terkapar. Sempat mau dibawa ke dalam Kampus, tapi dilarang Satpam,” bebernya.
Tak lama kemudian, lanjut pria itu, sejumlah personel Polsek Medan Baru tiba di lokasi dan langsung mengamankan situasi.
“Begitu datang polisi, anak-anak yang nyerang itu udah lari semua. Tinggal satu, yang pingsan itu. Langsung dibawa polisi ke rumah sakit,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa yang ikut bermain futsal ketika ditemui awak media, mengaku tak menyangka lawan mereka itu melakukan penyerangan.
“Kami tadi main futsal di Point (Jalan Bunga Kenanga, Padang Bulan Selayang I). Jadi, kami menang. Perjanjiannya, siapa yang kalah bayar minum sama uang lapangan,” katanya.
Namun, lanjut pemuda itu, setelah jam sewa lapangan usai, lawan mereka yang menurut dia adalah mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Medan.
“Waktu udah habis jamnya, memang sempat juga kami bertengkar di lapangan. Tapi gak lama, kami minta maaf. Trus, kami pun pulanglah ke sini (kampus MBP),” katanya.
Namun persoalan belum selesai di situ. Lawan tanding mahasiswa MBP tersebut ternyata tetap tak merasa puas.
“Jadi, gitu kami udah sampai di kampus, tiba-tiba orang itu nelpon lagi. Katanya soal uang lapangan itu bagi dualah. Kami tanya, ‘Klen di mana”?’ trus dibilang orang itu udah di depan kampus kami ini. Padahal di lapangan tadi udah gak adanya masalah lagi,” lanjutnya.
Menerima telepon tersebut, perwakilan mahasiswa MBP kemudian bertemu dengan lawan tanding mereka itu di seberang Jalan Jamin Ginting.
“Ada dua kawan kami tadi menjumpai orang itu di seberang jalan sana (depan kampus MBP). Tapi sampai di sana tiba-tiba, ‘Serang!’ katanya. Larilah kawan kami itu ke kampus lagi,” lanjut dia.
Saat bersamaan di kantin kampus sejumlah mahasiswa Ikatan Mahasiswa Karo (IMK) sedang melakukan pertemuan.
“Waktu kawan kami itu lari ke dalam kampus, orang itu nyerang mahasiswa IMK yang sedang pertemuan itu bang. Dilempari orang itu pakai batu. Trus ada yang kena, marahlah orang itu,” jelasnya.
“Jadi, orang itu udah dua kali salah bang, pertama menyerang ke sini. Terus, yang diserang memang gak tau apa-apa persoalan kami tadi,” lanjut dia.
Sementara itu, melihat salah seorang anggota mereka terluka, sejumlah mahasiswa IMK itu terpicu emosinya. Mereka pun balik menyerang hingga para penyerang lari tunggang-langgang.
“Orang itu nyerang pake kayu, batu, helm, macamlah. Jadi orang yang diserang tadi balas pake gelas dan apa yang dapatlah,” sambung mahasiswa tersebut sembari menunjukkan pecahan kaca gelas dan piring yang berserakan di halaman Kampus AMIK MBP.
Keterangan itu diamini salah seorang mahasiswi AMIK MBP yang tergabung dalam IMK tersebut.
“Ise kap ndu la merawa, la siteh masalahna, rempet enggo iserangna kita. (Siapalah yang tak marah, tak tau masalah, tiba-tiba udah diserangnya kita),” sebut gadis mahasiswi itu dalam bahasa Karo kepada metro24jam.com
Mahasiswi tersebut membenarkan, sekitar 30-an mahasiswa dan alumni MBP yang tergabung dalam IMK memang sedang berdiskusi di kantin kampus pada saat penyerangan.
“Kami memang lagi membahas mau bikin acara Gendang bulan September ini. Jadi, tiba-tiba diserang. Menjerit-jeritlah yang perempuan semua di dalam. Yang laki-laki sebenarnya mau melindungi awalnya. Tapi, tiba-tiba kena satu orang, kepalanya dilempar batu,” katanya.
Lanjut mahasiswi tersebut, rekan mereka itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Siti Hajar.
“Katanya kawan-kawan mau menempuh jalur hukum,” pungkasnya.
Informasi yang berkembang di lokasi kampus hingga pukul 23.30 Wib, 3 orang disebut mengalami luka-luka dari pihak MBP, sedangkan 1 orang dari pihak lawannya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, Iptu Philip A Purba, ketika dikonfirmasi sekira pukul 23.20 Wib, membenarkan adanya pertikaian tersebut.
Meski begitu, Philip mengatakan, pihaknya belum mengambil tindakan hukum selain mengamankan situasi.
“Gak ada ditahan. Informasinya berawal dari pertandingan futsal antara mahasiswa MBP dan Nommensen,” jawabnya singkat.