PLOt Duniakan Opera Batak Lewat Ugamo Malim, Horja Bolon Na Parpudi
Usai berkiprah di Vietnam September 2019 lalu, kini PLOt bakal kembali naik pentas di luar negeri. Pementasan kali ini dalam rangka memeriahkan acara Folklore Global yang akan berlangsung di Steiermark Austria pada 12 -- 16 Agustus 2020. Acara di Steiermark Austria merupakan program Eropa Menari.
Sedikit informasi, PLOt pertama kali manggung di Jerman pada 2013, kemudian berlanjut di 2015 dan 2018 dengan naskah Opera Batak "Perempuan Di Pinggir Danau" karya Lena Simanjuntak -- Mertes.
Pementasan di Jerman 2013 silam sekaligus menyemarakkan Batak Tag (Hari Batak) yang dirangkai dengan sanggar kerja, bazar kuliner Indonesia dan makanan khas Batak serta seminar terkait Danau Toba. Pada seminar waktu itu, salah satu pematerinya adalah perwakilan dari UNESCO.
Foto Dr. Andreas Schueller (Asesor Geopark UNESCO) setelah menerima buku PdPD dari Lena Simanjuntak- Mertes. Hak Cipta: PLOt
Pertunjukan opera Perempuan di Pinggir Danau sesungguhnya disasar untuk mengkampanyekan soal krisis air bersih di masa mendatang. Opera ini memanfaatkan latar belakang mitologi, geologi, dan ekologi sekitar Danau Toba.
Ketika pementasan di beberapa tempat di Jerman tahun 2015, dilengkapi dengan promosi Danau Toba yang diusung sebagai geopark ke UNESCO. Naskah "Perempuan di Pinggir Danau" dengan versi bahasa Spanyol dan Perancis ditampilkan di kota Koeln, Jerman.
Atas kiprahnya di blantika opera Batak, Direktur PLOt Thompson Hs diundang oleh Deutsch - Indonesische Gesellschaft (DIG/Lembaga Indonesia -- Jerman). Ia mendapat beasiswa dari Koelner Gymnasial und Stiftungsfond terhitung pada Desember 2017 sampai Februari 2018.
Uji coba pertunjukan "Perempuan di Pinggir Danau" versi bahasa Spanyol dan Perancis akhirnya dapat dilaksanakan dengan kehadiran penerjemah Pilar Baumelster (Spanyol) dan Margarete Siebert (Perancis), yang juga berkolabarosi dengan Suzanne Helmes, seniman Jerman-Spanyol.
Pada 2017 -- 2018 Thompson Hs didampingi istrinya menyusuri kawasan Pegunungan Eifel di Jerman, daerah awal penggagas geopark di dunia dengan pusatnya di kota Daun, Jerman. Kunjungan ke kantor Vulkaneifel kota Daun dilakukan bersama Karl Mertes (Ketua DIG) dan Lena Simanjuntak -- Mertes untuk sekaligus berbincang-bincang dengan Dr. Andreas Schueller, Direktur Pelaksana dan salah seorang dari asesor di UNESCO urusan geopark.
Foto Album CD Bona Ni Ogung/Jefar Lumban Gaol (Deutsche Welle, 1988).
Sebelum ke kota Daun kunjungan dilakukan ke kawasan kota Mendig yang dikenal dengan kota bawah tanahnya dan merupakan Pusat German Society of Volcanology. Hasil kunjungan ke pusat vulkanologi di kota Mendig salah satunya menerima Lena Simanjuntak -- Mertes dan PLOt menjadi anggota dan secara resmi diterima dengan nomor 600 -- 232 pada 2018.
Dengan begitu, jaringan PLOt menjadi bertambah ke dunia setelah kemudian pada Agustus 2018 menerima undangan untuk hadir ke acara Folklore Global di Austria tahun depan.
PLOt diundang untuk berpartisipasi dengan membawa satu teks pertunjukan drama tari yang berjudul: Upacara dan Kehidupan. Teks ini digubah oleh Thompson Hs berdasarkan rekaman karya almarhum Jefar Lumban Gaol yang pernah diterbitkan oleh Deutsche Welle, sebuah lembaga penyiaran Jerman pada 1988.
PLOt berencana menyanggupi undangan Komite Folklore Global dengan rencana 17 personel sebagai satu tim. Proses latihan telah dilakukan sejak dua bulan lalu, di sela-sela kerjasama PLOt untuk tahun kedua dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang Sumatera Barat yang mempersiapkan garapan naskah Ugamo Malim, Horja Bolon Na Parpudi ke Vietnam 23 -- 30 September 2019 lalu. (*).