Air Terjun Ini Menjadi Tempat Mandi Favorit Para Raja-Raja Batak
Humbang Hasundutan - Rekreasi di Danau Toba, Sumatera Utara, bukan hanya menikmati keindahan air danau. Mengelilingi kawasan ini, Anda ditawarkan ragam pesona air terjun yang layak dikunjungi.
Selain air terjun Sipiso-piso di Tanah Karo, air terjun atau Sampuran Janji di Desa Marbun Toruan, Kecamatan Baktiraja, Humbang Hasundutan (Humbahas), menawarkan keunikan alam.
Gulungan air dari perut bukit berbatu mengalir terjun bebas dari ketinggian sekitar 50 meter.
Percikan titik air terjun yang seakan melompat pun terasa di kulit. Suasana itu memancing setiap pengunjung ingin sesegara mungkin berendam ke dalam air bersuhu di bawah 20 derajat celsius.
Spot foto di hadapan air terjun juga bakal menghasilkan foto fantastis. Terlihat setiap pengunjung di sana tidak lupa mengklik mata kamera Android masing-masing.
Pelangi Air Terjun
Keunikan lain di tempat itu kerap terlihat lingkaran pelangi yang diyakini pengunjung, sesuatu yang unik dan langka. Momen hadirnya pelangi dipastikan memanjakan mata pengunjung.
Foto Air Terjun Janji Desa Marbun Toruan, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Minggu 27 Oktober 2019. (Foto: Tagar/ Jumpa P Manullang).
Mutiara Banjarnahor, 42 tahun, pengelola objek air terjun Sampuran Janji menyebut, lazimnya pelangi muncul saat terjadi pergantian iklim.
"Kala cuaca cerah, sinar matahari tanpa terhalangi datang dari arah depan air terjun sehingga cahaya matahari yang terbias percikan air terjun. Biasanya hari ini hujan, besok (pelangi) akan muncul saat terik matahari," katanya.
Berbeda dengan keyakinan pengunjung di lokasi saat menyaksikan momen pelangi.
Emir, 21 tahun, warga Kampung Kolam, Desa Pasar 16, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deli Serdang, yang datang bersama rekannya mengatakan, hadirnya pelangi sebagai pertanda roh penghuni lokasi itu sedang mandi.
"Keunikan ini kami yakini roh penghuni alam sedang mandi di tempat ini, biasanya tidak mengganggu. Asal kita sopan saja, Mas," kata Emir, Minggu 27 Oktober 2019.
Warisan dari Nenek Moyang
Mutiara Banjarnahor menyebut, dia generasi kelima pengelola objek wisata itu.
Konon katanya, sebelum dikelola keluarga besar Banjarnahor, dahulu lokasi itu sebagai tempat pemandian para raja di Bakkara termasuk Raja Sisingamangaraja XII.
"Dari nenek moyang kami dari Oppung Panggiling dilanjutkan anaknya Oppung Ginjang diwariskan kembali kepada Oppung Batta, lalu kepada Oppung Komandan So dan terakhir kami keturunan Oppung Kesia atau dikenal sebutan Kariting," kata Mutiara.
Garis keturunan marga Raja Banjarnahor itu menyebut, lokasi air terjun sudah cukup sering dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Dari Perancis, Rusia, Amerika dan wisatawan negara lainnya.
"Bermula sejak pemekaran Kabupaten Humbang Hasundutan dari Tapanuli Utara, akses jalan dibuka hingga para turis datang silih berganti," katanya.
Dia masih berharap perhatian maksimal pemerintah untuk pengembangan objek wisata di Kecamatan Baktiraja, Humbahas.
Seperti pembenahan dermaga yang sedang berlangsung di kabupaten tetangga, Samosir, Toba Samosir dan Tapanuli Utara.
"Jika kabupaten lain bisa, mengapa pantai di Bakkara tidak turut diperhatikan?" kata Mutiara, melayangkan harapannya.