Cari

Surti Dahlia Simanjuntak Korban Pesawat Hilang Malaysia Airlines

Posted 11-03-2014 09:57  » Team Tobatabo
TOBATABO.com - Hingga Minggu (9/3), belum diketahui kabar pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang hilang setelah berangkat dari Kualalumpur, Malaysia, menuju Beijing. Salah seorang penumpang pesawat, sesuai manifest, bernama Surti Dahlia Simanjuntak (50).

Meski berdarah Batak, ia sudah menjadi warga negara Belanda. Surti diketahui baru berlibur di rumah abang kandungnya Nominhot Simanjuntak, di Jalan Cangkir No 44 Medan. “Dia seminggu berlibur di sini, karena sudah dua tahun tidak pulang,” kata Nominhot.

Nominhot menuturkan, Surti berangkat dari Bandara Kualanamu menuju Kualalumpur, Jumat (7/3) sore. Selanjutnya, dia menumpang pesawat MAS ke Amsterdam setelah terlebih dahulu transit di Cina. “Seharusnya pagi sudah sampai di Amsterdam. Tapi kami kehilangan kontak,” kata Nominhot.

Surti merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara. Tahun 1981, Surti menikah dengan warga negara Belanda. Saat itu, ia masih duduk di kelas dua SMA Negeri 1 Medan. Setelah menikah, Surti melanjutkan pendidikannya di Amsterdam, Belanda. Ia tergolong cerdas, sehingga bisa melanjutkan pendidikan hingga ke sarjana dengan beasiswa.

Meskipun sudah berpisah dengan suaminya dan belum dikarunia keturunan, Surti melanjutkan hidup dan bekerja di Amsterdam. Hampir setiap tahun Surti pulang ke Medan. Namun selama dua tahun terakhir, baru beberapa waktu lalu Surti pulang.

Terus Berfoto
Selama seminggu di Medan, kata Nominhot, adiknya itu menunjukkan gelagat lain dari biasanya. Surti terus berfoto dengan keluarga yang ditemuinya. Ia juga mengabadikan momen-momen bersama keluarga dan dipajang di akun Facebook miliknya.

Padahal menurut Nominhot, Surti tidak suka difoto sejak kecil. Namun Nominhot tidak mencurigai perilaku Surti saat itu. “Tak seperti seperti biasanya. Biasanya tak pede difoto. Tapi kemarin sebelum pulang, kerjanya foto-foto saja. Sampai di Bandara Kualanamu sebelum berangkat, masih foto-foto,” ujar Nominhot.

Gelagat lainnya, sebelum pulang Surti membeli tiket transit. Ia pun sempat bertanya mengapa adiknya membeli tiket transit. Namun kala itu Surti mengaku salah membeli. “Dia kan bukan baru kali ini saja pulang. Tidak biasanya dia beli tiket transit seperti kemarin. Waktu ditanyakan alasannya, dia bilang salah beli. Tapi katanya tidak apa-apa. Biar bisa jalan-jalan di Beijing,” ujarnya.

Sabtu (8/3) pagi, lanjut Nominhot, keluarga di Medan mendengar kabar pesawat yang ditumpangi Surti hilang. Pihak keluarga pun terus mencari informasi tentang Surti, yang ternyata memang ada dalam deretan nama penumpang pesawat dengan nomor bangku 50. Keluarga Surti yang ada di Medan tetap berdoa dan berharap ada mukjizat Surti bersama penumpang lainnya selamat.
Terlihat Sepi

Rumah toko (ruko) milik Sugianto Lo (47) dan Vinny Chynthya Tio (46), korban pesawat MAS yang hilang, kemarin terlihat sepi. Tidak terlihat aktivitas di depan ruko yang terletak di Jalan Diamond Blok B-14 Komplek Kota Baru, Kelurahan Titipapan, Kecamatan Medan Deli itu. Pintu ruko berlantai dua itu tertutup.

Informasi diperoleh, ruko berlantai dua itu selama ini bukan digunakan sebagai tempat tinggal, melainkan untuk gudang usaha. Sugianto dan istrinya diketahui menetap di kawasan Desa Tandem, Kabupaten Deliserdang.

“Yang saya tahu keluarga Pak Sugianto jarang menetap di sini. Mereka lebih sering berada di rumahnya di Tandem. Tapi alamat persisnya kami tidak tahu,” ujar Wenny, warga di sekitar Komplek Kota Baru.

Dia menyebutkan, di kawasan Ruko Komplek Kota Baru, Sugianto dikenal ramah, serta sering bersosialiasi dengan masyarakat sekitar.  “Tapi belakangan ini mereka jarang terlihat kumpul dengan warga di sini. Terakhir kami dapat kabar pesawat yang ditumpanginya hilang,” ungkapnya.

Menurut Wenny, ruko yang dibeli Sugianto sekitar tiga tahun lalu itu, selama ini digunakan sebagai gudang penyimpanan alat-alat penangkal petir, yang menjadi bisnis korban bersama istrinya. “Di dalam ruko itu cuma peralatan anti petir. Tempat itu sebagai gudang penyimpanan,” sebut Wenny.

Kepala Lingkungan 3 Kelurahan Titipapan, Kingwat mengaku mengenal Sugianto. Sebab korban dan istrinya selama ini diketahui sebagai warga yang ramah serta selalu berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. “Alamat sebenarnya di Tandem, tapi saya juga tak tahu pasti,” ujar Kingwat.

Keluarga memerlihatkan foto Surti Dahlia satu dari 7 WNI korban pesawat Malaysia Airlines dengan nomor pesawat MH370 tujuan Beijing, yang hilang kemarin.  Hingga saat ini, sejumlah keluarga korban berkumpul di kediaman abang kandungnya di Jalan Cangkir, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (9/3). (Foto: Aminoer Rasyid/SUMUT POS)

Keluarga memerlihatkan foto Surti Dahlia satu dari 7 WNI korban pesawat Malaysia Airlines dengan nomor pesawat MH370 tujuan Beijing, yang hilang kemarin. Hingga saat ini, sejumlah keluarga korban berkumpul di kediaman abang kandungnya di Jalan Cangkir, Kecamatan Medan Petisah, Minggu (9/3). (Foto: Aminoer Rasyid/SUMUT POS)

Tetap Terbang
Jatuhnya pesawat MAS dengan nomor penerbangan MH 0370 tujuan Beijing, Cina, maskapai tetap membuka penerbangan dari Kualanamu. Para penumpang yang melakukan check-in di Bandara Kualanamu pun tetap ada.

Menurut Manajer MAS di Medan, Raswan, maskapai tetap membuka penerbangan. Saat ini penerbangan dari Bandara Kualanamu ada tiga penerbangan. Saat disinggung kecelakaan itu karena human error, Reswan mengaku tidak dapat menjelaskan hal tesebut.

“Ya kami tetap membuka penerbangan dari Kualanamu menuju Kualalumpur. Karena tidak ada menyangkut ke sana. Sekarang ini saja, seharinya kami buat tiga penerbangan,” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (9/3).

Sementara itu, penumpang MAS yang melakukan check-in, Nurul Fadilah (24) warga Sunggal, Medan mengatakan, kejadian tersebut karena bencana. Ia mengaku tetap melakukan penerbangan tanpa khawatir. Nurul berangkat pukul 15.50 WIB dengan nomor penerbangan MH 0865 tujuan Kualalumpur untuk mengunjungi keluarga.

“Memang sudah nasib jatuh, ya tetap jatuh. Namanya juga musibah. Saya tidak khawatir sama sekali. Kalau memang naas, ya jatuh,” ucapnya.

Hal senada dikatakan Liong (35), warga Malaysia. Dengan bahasa Melayu, ia mengutarakan insiden tersebut merupakan bencana.

Sementara itu Supervisor MAS di Medan, Rahmat mengatakan keluarga penumpang yang hilang diterbangkan ke Kualalumpur oleh pihak maskapai via Bandara Kualanamu. “Saya tidak tahu perwakilan penumpangnya, tapi yang pasti sudah diberangkatkan empat orang,” katanya, Minggu (9/3). Rahmat menyebutkan, keempat perwakilan keluarga diterbangkan kemarin pagi menggunakan MAS MH 861.

Masih Misterius
Hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 hingga kini masih misteri. Bahkan hingga Minggu (9/3) pagi, pihak berwenang belum menemukan menemukan tanda-tanda reruntuhan pesawat yang memiliki kode penerbangan MAS itu.

“Operasi penyelamatan masih terus dilakukan. Kami harus melaporkan bahwa kami belum menemukan apa-apa,” kata Azharuddin Abdul Rahman, mewakili otoritas penerbangan sipil Malaysia dalam sebuah jumpa pers di Kuala Lumpur Minggu pagi seperti dikutip BBC.

Meski begitu, kemarin pihak Vietnam menemukan dua lokasi tumpahan oli di perarian Laut Cina Selatan dalam skala yang besar. Diduga itu adalah tumpahan dari Malaysia Airlines yang terbang dari Malaysia menuju Beijing pukul 00.41 waktu setempat itu.

Namun di lokasi tersebut tak tampak adanya reuntuhan dan tanda-tanda jatuhnya pesawat. Kini bahkan muncul dugaan bahwa pesawat Boeing 777 itu menjadi korban pembajakan teroris seiring dengan adanya dua nama dalam manifest yang ternyata tidak ikut terbang.

Diduga dua penumpang yang mencuri paspor milik Luigi Maraldi warga Italia dan Christian Kozel warga Austria adalah pembajak dan meledakkan pesawat. “Masih terlalu dini untuk menyimpulkan hilangnya pesawat adalah aksi teorisme,” kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Namun mengenai dua nama dalam manifest yang ternyata tak ikut dalam penerbangan Malaysia Airlines (MAS) bernomor penerbangan MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing, memang mengejutkan.

Dugaan pencurian paspor oleh dua penumpang yang ikut dalam penerbangan itu menimbulkan kecurigaan bahwa kecelakaan pesawat itu bentuk terorisme.

Bahkan, pengamat penerbangan yang juga editor di laman airlineratings.com, Geoffrey Thomas menduga pesawat MH370 tiba-tiba meledak di udara. Alasannya, karena tidak ada panggilan mayday yang dibuat pilot sebagai tanda kondisi darurat.

Seperti diwartakan The Age Australia, Thomas yang telah terlibat di industri penerbangan selama 35 tahun itu menambahkan, spekulasi tentang adanya ledakan itu bisa jadi karena ulah teroris yang membawa bom ke dalam pesawat.

Pemerintah Malaysia pun angkat bicara soal kemungkinan pesawat Malaysia Airlines jadi korban pembajakan. “Tidak ada informasi bahwa pesawat ini dibom atau mengalami serangan teroris. Tapi kami akan mempelajari kemungkinan ini,”  kata plt Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein, seperti dikutip Sidney Morning Herald.

Dua orang yang namanya muncul dalam manifest penumpang pesawat celaka itu adalah Luigi Maraldi (37). Dia adalah warga Italia, dimana saat kecelakaan terjadi dia sedang liburan di Thailand dan baik-baik saja.

Seorang yang lainnya adalah Christian Kozel, seorang WN Austria. Ternyata, Kozel yang berusia 30 tahun itu dalam kondisi baik-baik saja di Austria.

SUMBER METROSIANTAR.com