Cari

Danau Toba dan Nias Masuk Obyek Wisata Unggulan

Posted 19-08-2014 12:02  » Team Tobatabo

FOTO: Masyarakat Nias mempersembahkan sebuah tarian tradisional pada puncak acara kegiatan 'Bawomataluo 2011' yaitu Pagelaran Atraksi Budaya dan Pameran Promosi Hasil Kerajinan masyarakat Nias di Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan, Sumut, Minggu (15/5/2010). Pagelaran kebudayaan yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut, tersebut disambut antusiasme wisatawan lokal dan mancanegara.

RAYA - Kawasan Danau Toba dan Pulau Nias di Provinsi Sumatera Utara masuk dalam jajaran pariwisata unggulan di Indonesia. "Kementerian Pariwisata menetapkan 88 daerah, Danau Toba dan Nias masuk dalam daftar," kata Ketua Forum Lake Toba Regional Management (LTRM) Mangindar Simbolon, di Raya, Minggu (17/8/2014).

Mangindar menyampaikan Danau Toba masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional  sesuai PP Nomor 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Sayangnya dalam 15 tahun terakhir, Danau Toba dikelola oleh orang-orang yang tidak tepat sehingga manajemennya jelek dan berdampak pada menurunnya kunjungan wisatawan," papar Mangindar.

Kondisi ini diperparah dengan ketidakpedulian sejumlah kepala daerah untuk bersinergi mengembangkan pariwisata kawasan ini. "Ada 11 kabupaten kota yang masuk dalam keberadaan kawasan Danau Toba, termasuk Pematangsiantar, Tanjungbalai dan Pakpak Bharat," katanya.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Danau Toba terlihat dari Pulau Samosir, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Sabtu (23/7/2011). Danau Toba adalah danau terbesar di Indonesia. Danau hasil volcano tektonik terbesar di dunia, dengan panjang danau 87 kilometer dan lebar 27 kilometer, terbentuk dari letusan gunung berapi raksasa (supervolcano) yang terjadi sekitar 75 ribu tahun lalu.

Padahal, lanjut Mangindar, kawasan Danau Toba memiliki potensi energi seperti panas bumi dan pariwisata didukung budaya yang tidak ditemukan di daerah lain.

Mangindar optimistis kawasan ini masih bisa maju dan berkembang dengan menjalin keterpaduan antarlintas daerah seperti sarana transportasi. "Dan pengelola serta pejabat mau keluar dari tugas rutin sehari-hari untuk memberikan dedikasi pemikiran dan tenaga pada upaya pengembangan ini," tambah Mangindar.

Sumber Kompas.com