Perhatikan gapura berhiaskan artefak kuno suku Batak yang indah menyambut pengunjung yang mendatangi kawasan ini. Kawasan TB Silalahi Center memiliki dua bangunan utama, yaitu: pertama, museum pribadi TB Silalahi yang menyimpan benda koleksi pribadi Letjen (Purn). Dr. TB Silalahi. Kedua, adalah Museum Batak Balige.
Di museum ini Anda dapat memahami tentang bagaimana puak Batak sejak dahulu menjadi simbol perlawanan terhadap feodalisme. Di museum ini menyuguhkan peninggalan sejarah dari 6 puak Batak, yaitu: Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak, dan Angkola. Keenam puak Batak tersebut secara sosial-kultural memiliki peran penting dalam memecahkan berbagai masalah yang terjadi di wilayah desanya.
Nikmati perjalanan hidup Letjend (Purn) TB Silalahi mulai dari patungnya yang berseragam militer berdiri tegak di dampingi seekor macan, sebuah helikopter tua, dan tank perang di sebelah kirinya. Bagian dalam Museum Batak Balige juga menyajikan sejarah kehidupan masa kecil TB Silalahi hingga dewasa. Anda akan mendapatkan pesan moral tentang karakter Letjend (Purn) TB Silalahi yang berdisiplin, pekerja keras, pantang menyerah, dan pemberani.
Di bagian dalam Museum Batak Balige tersimpan beragam bentuk kebudayaan Batak termasuk jenis senjata Batak, yaitu: hujur (tombak), podang (pedang), pisau (piso), sior (panah dan busur), ultop (sumpit), dan bodil (senapan). Ada juga pakaian dari adat keenam puak Batak.
Di museum ini juga Anda dapat meresapi beberapa nasihat leluhur suku Batak, seperti: Paias Rohamu (bersihkan hatimu), Paias Pamatanganmu (bersihkan tubuhmu), Paias Peheanmu (bersihkan pakaianmu), Palas Jabumu (bersihkan rumahmu), dan Pahias Alamanmu (bersihkan halamanmu). Ada juga nasihat menarik lainnya yang mengajak masyarakat untuk bekerja keras dan bekerja cerdas, sepertiHamoraon (carilah rezeki dan keberuntungan), Hagabeon (carilah kesempurnaan hidup), dan Hasangapon (carilah kehormatan dan kemuliaan).
Anda dapat juga melihat miniatur Huta Batak yang berisi rumah tradisional Batak Toba yang telah berusia ratusan tahun. Bentuknya disusun mengikuti bentuk perkampungan Batak Toba zaman dahulu. Pagar dari pohon bambu, hariara, kuburan batu, dan ulubalang adalah komponen penting dari huta batak. Tersimpan pula tiruan gale-gale yaitu patung yang dapat menari khas Batak.
Di sini Anda pula dapat mengetahui bagaimana masyarakat Batak memiliki aksara yang terdiri atas dua perangkat huruf, yaitu: ina ni surat dan anak ni surat. Aksara Batak Toba disebut juga dengan aksara si sia-sia (9-9). Aksara Batak tersebut dianggap sebagai tata bahasa pertama di Hindia Belanda yang disusun secara ilmiah.
Tips
Dapatkan informasi lengkap tentang museum ini dengan mengunjungi laman website berikut.
http://www.museumbataktbsilalahicenter.com/
Museum Batak TB. Silalahi Center
Jalan Pagar Batu No.88 Balige, Toba Samosir,
Sumatera Utara, Kp. 22312
Telp. 0632 .21588
Fax.0632.21587
E-mail: tbsilalahicenter@gmail.com
Akomodasi
Berikut akomodasi yang dapat menjadi referensi seputar Museum Batak Balige.
Hotel Tiara Bunga
Jl. Tuktuk Tarabunga Desa Tarabunga, Kec. Tampahan-Balige
Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
Telp. 0632-7000466, HP. 081260062002 or 0812 6350 363,
Fax. 0632-322466
Email: tiarabunga_htl@yahoo.co.id atau info@hoteltiarabunga.com
Hotel ini terletak di Pantai Tarabunga berhadapan dengan Danau Toba dan berlatar Bukit Barisan yang menawan. Hotel Tiarabunga memiliki 21 kamar tidur dengan beragam tipe. Hotel ini tebilang lengkap dan memanjakan pengunjungnya dengan fasilitas yang representatif.
Transportasi
Dari Medan, Kota Balige berjarak sekira 250 km atau 6 - 7 jam perjalanan, atau 1,5 jam dari Parapat. Anda dapat juga memanfaatkan penerbangan ke Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara untuk berikutnya melalui jalan darat menuju di Komplek TB Silalahi Center di Desa Soposurung Balige.
Lokasinya TB Silalahi Center berdekatan dengan makan Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII. Jaraknya sekira 100 meter perjalanan dari makam tersebut ke arah tepi Danau Toba dimana Anda akan melewati sejumlah rumah tradisional dan ladang jagung. Letaknya tidak berada di tepi jalan utama sehingga Anda perlu berjalan kaki sekira 300 meter apabila tidak menggunakan kendaraan pribadi. Marka penunjuk ke lokasi museum cukup mudah dilihat di sekitar Soposurung.
Sumber Indonesia Travel