Piknik ke Taman Eden, Lalu Menikmati Sejuknya Air Terjun
Berlibur menjadi satu yang sering ditunggu-tunggu, begitu pula dengan saya dan beberapa teman setelah lelah menjalankan aktivitas. Setelah merencanakan waktu yang ditentukan, yaitu di penghujung minggu, kami memilih mengunjungi objek wisata di daerah Parapat. Jarak tempat wisata salah satu yang jadi pertimbangan untuk memilih tempat liburan.
Lewat informasi dari seorang teman, kami memutuskan akan mengikuti agen travel perjalanan lokal, yang mengajak mengunjungi tempat-tempat wisata yang menarik di sekitar Kota Medan.
Jelajah Adventure Club Sumatera Utara (ACSU), sebuah agensi travel yang menyediakan budget murah bagi mereka yang ingin mengikuti travel di daerah Sumatera Utara.
Tujuan liburan singkat yang bisa diikuti biasanya mereka umumkan lewat media sosial juga broadcast BBM.
Tahulah saya, tempat yang akan kami kunjungi adalah Taman Eden 100 dan Air terjun Binangalom.
Perjalanan menuju tempat wisata ini memakan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan. Pihak travel memilih waktu berangkat pada malam hari.
Dengan sebuah mini bus L300, saya dan teman-teman digabung dengan beberapa orang yang mengikuti perjalanan serupa. Karena dengan budget murah, maka sistem perjalanan ini dibuat untuk semua orang yang mau ikut, agar biaya perjalanan pun semakin murah.
Tujuan pertama adalah Taman Eden 100. Di pagi hari tempat ini menjadi tempat pertama yang kami kunjungi. Sebuah lahan yang terdiri dari hutan seluas 40 hektare ini berada di tepi Jalan Raya Parapat-Balige, sekitar 190 kilometer dari Medan ke Tarutung.
Taman Eden 100 dapat menjadi alternatif tempat berlibur bagi wisatawan yang barang kali jenuh dengan Danau Toba atau Parapat yang selama ini menjadi tujuan utama para pelancong. Dari Parapat, jarak Taman Eden 100 hanya sekitar 17 kilometer ke arah Balige.
Menikmati udara segar di pagi hari, sambil berjalan menyusuri taman. Selain udara yang segar, terdapat aliran sungai yang bersih dan jernih. Di ujung taman terdapat air terjun yang ukurannya kecil. Selain itu terdapat juga ladang yang ditanami labu dan buah strawberry.
Untuk mereka yang mengajak keluarga berlibur, terutama anak-anak akan sangat senang menikmati suasana taman Eden ini.
Karena kami mengunjungi taman ini bertepatan dengan hari Minggu, tidak sedikit masyarakat sekitar memanfaatkan taman ini sebagai wisata religi, seperti berdoa bersama, atau juga membaca Alkitab bersama di tengah taman hutan.
Setelah hampir setengah hari menikmati menyusuri Taman Eden, kami pun bersiap berangkat menuju destinasi kedua yaitu air terjun Binangalom, air terjun yang airnya langsung turun ke Danau Toba.
Dari sini saya sendiri baru tahu, bahwa selain berkunjung ke Prapat menikmati air Danau Toba atau menyeberang ke Pulau Samosir, wisata lain adalah menikmati air terjun di Danau Toba. Air terjun ini turun langsung ke danau dan berada di Kecamatan Lumban Julu, Parapat, Sumatera Utara.
Letak air terjun ini berada persis di pinggir Danau Toba. Binangalom berasal dari dua kata, 'lum' atau 'lom' dalam bahasa Batak artinya adalah air penyejuk. Ya, memang ketika saya mengunjunginya dan mendekati lokasi wisata tersebut sejuknya udara dan keindahannya akan membuat berdecak kagum.
Dari mana asal airnya? Menurut pemandu travel, Yovie Richard dari Jelajah Acsu, dari sungai di dekat desa. Ia turun dari tujuh tingkat tebing lalu jatuh ke danau. Sayangnya, lokasi menuju tempat ini terbatas.
Di sini, para pengunjung bisa juga melakukan aktivitas lainnya. Seperti berenang di sekitar air terjun, sampai melihat burung bangau beterbangan mencari ikan. "Kita juga enggak boleh berenang sampai ke dekat air terjun. Arusnya deras sekali.
Nikmati deburan air terjun setinggi lebih kurang 70 meter yang langsung jatuh ke Danau Toba juga sensasi berenang dengan ikan-ikan yang melompat-lompat indah menerjang jatuhan air terjun ini memang menarik," kata Yovie.
Di sekitar air terjun, pepohonan yang tumbuh di tebing menjadi tempat tinggal burung burung bangau.
Air terjun Binangalom, juga sering disebut air terjun Situmurun ini sangat populer di kalangan turis mancanegara. Hanya berjarak sekitar 2 jam perjalanan air dengan boat wisata dari Kota Parapat.
Editor Leinjer S Tampubolon