Pesona Suara Gadis Batak
Gadis Batak dikenal memiliki suara yang merdu. Suara khas membuat tidak sedikit gadis Batak sukses menjadi penyanyi pop di blantik musik Indonesia. Mannaria Simanjuntak (47), adalah satu dari banyak wanita asal tanah Batak yang memiliki suara yang merdu dan enak didengar. Tidak hanya enak didengar, suara merdu Mannaria juga menjadi pesona tersendiri bagi Gabriel Simbolon (54), pria yang kini menjadi suaminya.
Gabriel adalah staf Kantor Pelayanan Bea Cukai (KPBC) Batam yang kini berkarir di kantor BC Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut). Sejak menikah 23 Maret 1980 silam di Pematang Siantar, tak terasa sudah 27 tahun lamanya pasangan tersebut mengarungi mahligai mahligai rumah tangga. Tiga orang putra buah perkawinan mereka, menambah lengkap kebahagiaan pasangan tersebut. Adapun nama tiga orang putra pasangan tersebut, ialah Haris Oberlin Parulian Simbolon (26), Fernando Hasudungan Simbolon (20) dan Genius Carlos Simbolon (9).
Awal perkenalan pasangan itu terjadi tahun 1980 di Jakarta. Kala itu, Mannaria memutuskan untuk pindah dari Medan ke Jakarta. ”Saya tidak bisa melupakan peristiwa perkenalan saya dengan istri di Jakarta tahun 1978. Saat itu, istri saya menjadi pengisi acara di satu acara di Ancol,” kata Gabriel kepada Batam Pos, Sabtu kemarin.
Sebagai pengisi acara, Mannaria pun kebagian job untuk menyanyi di acara tersebut. Suara Mannaria yang merdu membuat Gabriel tertegun sejenak. ”Saya merasa suaranya kok merdu, lembut begitu. Terus terang, ada rasa senang dan tertarik saat itu,” katanya lebih lanjut.
Namun, Gabriel juga tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya saat Mannaria menyanyi di acara tersebut. Apalagi, saat itu Mannaria baru saja pindah ke Jakarta. ”Yang saya tahu, istri menyanyi di acara di Ancol dan suaranya bagus,” katanya. Setelah itu, aktivitas Mannaria pun tidak jauh-jauh dari menyanyi.
Dalam beberapa kesempatan, Mannaria tampil sebagai pengisi acara dan kebagian job menyanyi. ”Mama bahkan pernah menyanyi di Convention Hall, Jakarta,” ucapnya. Tentang pujian suami terhadap suaranya yang lembut, Mannaria mengakui kalau ia memang sangat suka menyanyi.
”Kalau saat itu Papa (Gabriel, red) suka mendengar suara saya, ya tidak tahu. Tapi, saat itu saya memang mengisi acara dan harus menyanyi,” kata Mannaria. Dari perkenalan pertama itu, Gabriel pun lantas penasaran untuk lebih mengenal gadis yang telah mencuri perhatiannya tersebut. Keinginannya untuk bisa berkenalan dengan Mannaria akhirnya tercapai.
Untuk bisa berkenalan, Gabriel pun lantas mengajak Mannaria untuk bergabung di Gibrail & Co, organisasi kepemudaan yang cukup ternama di ibukota di era tersebut. Gayung bersambut, Mannaria pun tidak menolak ketika Gabriel mengajak untuk bergabung di organisasi kepemudaan tersebut.
”Memang saya yang mengajak istri saya untuk bergabung ke Gibrail & Co, karena saya mendengar suaranya yang merdu,” katanya. Setelah sama-sama bergabung di Gibrail & Co, kebersamaan mereka pun semakin terjalin. Dalam berbagai kesempatan, pasangan itu pun sering pergi bersama. Terutama, saat Gibrail & Co tampil dalam sebuah acara di Bandung.
Sering bersama, membuat perasaan suka pun mulai menyelimuti perasaan pria yang terlihat awet muda tersebut. Tentu saja, tidak terlalu sulit bagi Gabriel dalam melakoni semua aktivitasnya bersama dengan Gibrail & Co. Apalagi, saat itu Gabriel sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Bea Cukai (BC).
Pertemuan demi pertemuan, membuat rasa suka Gabriel terhadap Mannaria semakin besar. Tidak mau berlama-lama, Gabriel pun mengutarakan isi hatinya kepada Mannaria. ”Saat itu, saya masih single dan istri saya juga begitu. Jadi, ya saya langsung bilang ingin jadi pacarnya,” katanya.
Keberuntungan agaknya menyertai perjalanan asmara Gabriel. Mannaria pun menyambut ketika Gabriel mengutarakan isi hatinya. ”Setelah itu, kita resmi pacaran. Prosesnya memang saya tidak mau berlama-lama,” terangnya. Agaknya, ada nilai plus yang dimiliki Gabriel saat itu yang membuat ia berhasil memenangkan persaingan dalam merebut hati wanita yang dicintainya tersebut.
Salah satunya, ialah posisinya sebagai Ketua Gibrail & Co. Posisinya sebagai Ketua Gibrail & Co membuat peluangnya untuk terus bersama Mannaria semakin besar. ”Apalagi, ketika istri saya bergabung dengan Gibrail & Co yang saya pimpin maka peluang untuk terus bersama menjadi semakin besar,” katanya.
Nilai plus lain yang dimiliki Gabriel, ialah ia sudah bekerja saat itu di Bea Cukai (BC). Meski akhirnya memenangkan persaingan, bukan berarti Gabriel lantas tidak melewati tantangan dalam merebut perhatian Mannaria. ”Saingan memang ada saat itu, tapi nilai plus saya sebagai Ketua Gibrail & Co dan berstatus PNS membuat saya memenangkan persaingan,” katanya tergelak.
Berhasil merebut cinta Mannaria, tidak lantas membuat Gabriel menjadi senang. Namun, Gabriel agaknya belum merasa puas hanya bisa menjadi pacar Mannaria. Timbul keinginan lain di hati Gabriel. ”Saya ingin supaya Mama (Manaria, red) bisa secepatnya saya jadikan istri,” akunya.
Tekad Gabriel itu akhirnya kesampaian. Mannaria pun menyambut ketika Gabriel mengutarakan niatnya untuk segera menikahinya. Setelah berpacaran selama dua tahun, pasangan itu menikah tanggal 23 Maret 1980 di Pematang Siantar. Setahun menikah, pasangan itu lantas dikaruniai seorang putra yang kemudian diberi nama Haris Oberlin Parulian Simbolon yang kini berusia 26 tahun.
”Anak pertama kami lahir di Jakarta,” tambahnya. Kebahagiaan pasangan ini kian lengkap, setelah kembali dikaruniai seorang putra yang diberi nama Fernando Hasudungan Simbolon (20). ”Putra kedua kami juga lahir di Jakarta. Tapi, kami memang sempat menunggu 6 tahun lamanya,” lanjutnya.
Setelah 11 tahun, pasangan ini kembali dikaruniai seorang putra yang diberi nama Genius Carlos Simbolon (9). Gabriel mengaku memiliki kesan terhadap kelahiran putra ketiganya tersebut. ”Saat itu kan saya sedang menonton piala dunia dan putra ketiga kami lahir. Maka itu, saya beri nama Carlos,” akunya.
Setelah menikah, aktivitas Mannaria tidak jauh-jauh dari kegiatan sosial dan menyanyi. ”Kalau saya biasanya aktif di paduan suara di Bea Cukai dan Departemen Keuangan,” ucapnya. Baru setelah ketiga anaknya sudah cukup besar, Mannaria kini aktif mengelola bisnis forwarder.
”Anak kami kan jaraknya cukup jauh, jadi tidak ada masalah, apalagi ketiganya laki-laki. Tapi, perhatian untuk anak tetap ada,” kata Ketua Umum Punguan Raja Simbolon Boru Bere se-Kota Batam ini. Sebagai birokrat, Gabriel pun kerap berpindah-pindah tugas dari satu tempat ke tempat lain.
Dan, setiap kali pindah maka Mannaria pun mendampingi suami dengan sabar di tempat tugas yang baru. ”Tahun 1991 saya pindah tugas ke Karimun, tahun 1995 pindah lagi ke Batam dan tahun 2007 pindah ke Siantar,” terangnya. Lantas, apa kiat pasangan ini di usia 27 tahun pernikahan mereka?
”Saling terbuka satu sama lain, mendengar suara merdu istri adalah kunci kami mempertahankan pernikahan. Kalau bertengkar pasti pernah, tapi ya tidak lama,” pungkasnya.
Suka Cerita
Bagi Gabriel Simbolon, agaknya sifat Mannaria Simanjuntak yang suka cerita klop dengan dirinya. Pasalnya, Gabriel merupakan sosok pria yang tidak terlalu suka bicara. Sifat istri yang suka bercerita itu pun tidak pernah luntur hingga kini.
”Biasanya, istri saya itu bisa cerita tentang banyak hal. Dari dulu saya suka sifatnya itu, karena memang saya orangnya pendiam,” kata Gabriel kepada Batam Pos. Paduan sifat yang dimiliki pasangan ini sekaligus bisa mengisi satu sama lain.
Gabriel mengaku menyukai sifat istri yang suka cerita tersebut. Sifat Mannaria yang suka bercerita itu pula yang membuat Gabriel mengetahui masalah yang dihadapi istri. ”Baik masalah yang berkaitan dengan mendidik anak atau apapun istri saya cerita. Itu sangat membahagiakan saya,” papar Gabriel Simbolon.
Pendiam
Di mata Mannaria Simanjuntak, Gabriel Simbolong adalah tipikal suami yang pendiam. Sifat pendiam yang dimiliki Gabriel, karena pria itu menganut prinsip sedikit bicara banyak kerja. Namun, sifat pendiam Gabriel tidak lantas membuat sulit menjalin komunikasi satu sama lain.
”Papa itu lebih suka kerja daripada bicara, jadi ya bicara itu seperlunya saja,” kata Mannaria kepada Batam Pos. Untuk berkomunikasi, Mannaria mengaku lebih suka bicara dibanding suami tercinta.
”Biasanya, saya yang mengajak Papa bicara tentang banyak hal dan kemudian direspon,” paparnya. Aktivitas kantor yang padat pun agaknya menjadi salah satu faktor yang membuat Gabriel tidak terlalu banyak bicara.
”Papa kan kerja, jadi ya mungkin sibuk dan waktunya tersita sehingga relatif lebih sedikit bicara. Tapi, kalau sudah bicara biasanya asyik dan topiknya banyak,” pungkasnya.