Cari

Sejarah & Fungsi Kuil Shri Mariamman di Kota Medan

Posted 22-01-2015 12:19  » Team Tobatabo

Hubungan masyarakat India dengan Sumatera Utara sudah terjalin sejak abad ke-3 Masehi. Etnis India membawa agama Hindu dan terakhir membawa agama Budha mereka biasa datang dari India ke Barus pada bulan November dan Desember. Transportasi perdangan di pegang oleh orang Cola. 

Pada tanggal  7-7-1863 mendaratlah para pedagang tembakau dari Jawa yaitu antara lain Kuypers dan Nienhuys. Mereka mendapatkan hak konsesi tanah dari Sultan Muhmud Deli untuk menanam tembakau deli yang berkualitas  baik berbau harum sebagai pembalut cerutu. Akibat dari berkembangnya perkebunan besar, orang Cina, Jawa dan India datang sebagai buruh dan orang Minang Kabau dan Mandailing merantau untuk berdagang.

Buruh-buruh Tamil yang datang dari India sebagian besar dipekerjakan di perkebunan-perkebunan. kebanyakan dari mereka di perkerjakan sebagai pelaksana transportasi misalnya; menjadi penarik pedati ataupun kereta lembu. Orang India Tamil sebagian besar menganut agama Hindu, maka dari itu dengan semakin banyak etnis Tamil di Sumatera Timur maka mereka membutuhkan fasilitas tempat beribadah.

Untuk memenuhi kebutuhan beribadah di bagunlah kuil  Shrimariaman pada tahun 1884 yang berletak di Kampung Madras. Kawasan ini awalnya di sebut dengan Kampung Keling, namun kemudian berganti nama menjadi Kampung Madras. Meskipun secara resmi telah berubah nama menjadi Kampung Madras namun secara umum masyarakat Medan tetap menyebut wilayah ini dengan nama Kampung Keling hingga kini. Menurut sejarah, mengapa disebut Kampung Keling dikarenakan didaerah ini di kenal sebagai komunitas orang India Tamil yang berkulit hitam. 

Kampung Madras yang terletak di persimpangan Jalan Teuku Umar dengan Jalan Zainul Arifin di pusat Kota Medan. Disekitar kuil tersebut terdapat pusat perbelanjaan SUN Plaza dan + 1 km dari pusat kota (Balai Kota). Masyaratak di sekitas daerah Kampung Madras tersbut kebanyakan keturunan Cina, Jawa, Karo dan Tamil.

Kuil yang diberi nama Shri Mariamman karena Shri Mariaman digambarkan sebagai Ibu atau Dewi pelindung. Kuil Shri Mariaman dibagun pada tahun 1884 oleh masyarakat Tamil yang tinggal di Medan dan di kepalai oleh Rangga Sami Naiher yang juga sebagai donatur untuk pembangunan Kuil ini. Kuil ini dikelilingi tembok, dengan kitinggian 2,5 meter.

Dibagian depan pintu masuk ke Kuil terdapat Arca Tuwarasakti dan Relif ptung Dewa Siwa di atas amabang pintu masuk. Tuwarasakti digambarkan sebagai seorang wanita, karena merupakan penjaga dewi Shri Mariaman yang seorang wanita juga. Mempunyai wajah yang sangat cantik, bertangan  empat yang membawa trisula, gada dan pasa serta sikap tangan memeberi peringatan.

Dibagian depan dinding sebelah kanan terdapat patung yang mengambarkan pekawinan Sri Laxmi. Ptung yang di tengah adalah patung pendeta yang menikahkan, digambarkan memekai surban, berkumis tebal, tipologi dari orang tamil.

Dibagian depan dinding sebelah kiri terdapat patung pernikahan Shri Parvathi. petung Parvathi digambarkan bertangan dua dengan sikap tangan salah satunya, yang sebelah kiri menampung air.

Di bagian dalam sebaelah kanan terdapat patung yang terdiri dari ;

Patung Shri Murugan

Patung Shri Maha Vishnu

Patung Narayanan

Dibagian sebelah kiri terdapat patung-patung yang terdiri dar ;

 Patung Shri Vinayagar

Patung Brahman, Sivan, Vishnu

 Patung Agasthiyar, Vinayagar

 Patung Sivan, Parvathi, Nandi

Dibagina belakang kuil juga terdapt arca yaitu ;

Patung Shri Krishnan

Patung Shri Raja Rajesvapi

Patung Tahillai Nadarjar

 

Sumber