7 Alasan Untuk Kamu Layak Dapat Disebut Sebagai Raja Dalam Kehidupan Masyarakat Batak
Konsep Raja bagi orang Batak sangat sering digunakan dalam berbagai aspek dan tatanan kehidupan masyarakatnya. Seperti pada pemberian nama Jamalim = Raja alim, Jamalo = Raja Pintar. Bahkan ada istilah "Sude do halak batak raja. Di son raja di san raja."
Tapi tahukah anda apa pengertian dan kapan seseorang disebut Raja pada Suku Batak? Dibawah ini tobatabo mencoba menghimpun beberapa konsep dan kondisi tentang sebutan Raja dalam kehidupan orang Batak.
1. Raja Disematkan Sebagai Tanda Kedudukan, Jabatan atau Kekuasan Tertinggi
Sebutan Raja biasanya diberikan kepada seseorang yang memegang wewenang dan kekuasaan memimpin suatu bangsa, wilayah atau kerajaan, atau dalam bahasa Inggris (King) ataupun sebagai pemimpin pemerintahan kerajaan. Misalnya: Raja Sisingamangaraja.
2. Raja juga diberikan terhadap Orang yang besar kuasanya pengaruhnya di suatu lingkungan.
Salah satu contoh adalah Raja Huta sebagai pemimpin huta (kampung), bisanya si pungka huta (yang membuka kampung) pada masa Batak Kuno. Semua keturunan marga pembuka huta juga disebut Raja.
3. Raja juga sering disebut untuk Orang yg mempunyai keistimewaan atau keahlian khusus.
Jikalau seseorang memiliki suatu keahlian, kemampuan, ataupun spesialisasi tertentu dalam masyarakat maka tak jarang diberikan dengan sebutan Raja, Misalnya Raja Parhata sebagai juru bicara yang biasa berfungsi sebagai pembawa acara adat yang ahli adat.
4. Raja Yang Diterima Karena Status dalam Adat atau Tata Kekerabatan.
Dalam adat Batak dengan menganut sistem dalihan na tolu, setiap orang dianggap memiliki posisi dan kedududkan yang sama sesuai dengan fungsi dan posisi dalam menjalankan adat yang ada. Adat Batak yang sangat mengutamakan rasa hormat dan saling menghargai akan menganggap dan mengakui bahwa setiap orang adalah Raja sesuai fungsi dan peranan masing-masing. Misalnya Raja ni Hula-hula (Pihak keluarga pemberi perempuan dalam suatu perkawinan Batak), Si Raja Ibot = ito (laki-laki).
5. Gelar Raja Yang Diterima Sebagai Gelar kehormatan.
Sebut Raja juga diberikan sebagai gelar kehormatan untuk orang yang dianggap berperan sangat krusial dan dianggap memiliki nilai historis yang tinggi. Misalnya sebutan Si Raja Batak selaku leluhur suku Batak (Toba).
6. Sebutan Raja Sebagai Sapaan dan Ungkapan Rasa hormat.
Dalam masyarakat Batak, sebutan Raja sering disebut sebagai saapan untuk orang yang dituakan atau seseorang yang dihormati. Misalnya sapaan “Amang Rajanami!” biasanya sering kita sebut saat menyapa bapak yang terhormat atau bapak yang kami hormati.
7. Sebutan Raja Sebagai Cerminan Sikap dan Perilaku
Sebutan Raja juga sering dinyatakan untuk mencerminkan akal pikiran dan budi pekerti yang terpuji serta terhormat. Jika dikatakan "Ndang diparaja-raja asa raja (maknanya: Seseorang dikatakan raja bukan karena berlagak atau diperlakukan bagai raja, tetapi karena sikap dan perbuatannya seseorang pantas dijuluki Raja).
Nah 7 hal tersebut yang menjadi kondisi dimana seseorang sering disebut atau dipanggil sebagai Raja dalam masyarakat Batak. Jika kamu masih punya pendapat lain, jangan lupa cantumkan dalam kolom komentar