Sahat Tambun Lestarikan Budaya Melalui Pembuatan Uis Berornamen Karo
Foto: GRAND OPENING : Sahat Tambun bersama Bupati Karo dalam acara Grand Opening Trias Tambun Galery.
Tanah Karo - Kekayaan warisan budaya nenek moyang seharusnya dilestarikan oleh masyarakat dan generasi muda saat ini. Salah satunya adalah warisan busana adat.
Masyarakat suku Batak Karo memiliki pakaian tradisional tersendiri yang disebut dengan Uis, sebutan ulos pada Batak Toba. Uis Karo ini berfungsi sebagai pelengkap dari tradisi dan budaya masyarakat Karo.
Bagi suku Karo dikenal beberapa nama Uis. Ada Uis Beka Buluh yang biasa dipakai kaum pria Karo, Uis Jongkit dipakai untuk sarung pria, Uis Gatip untuk penghias kepala perempuan, Uis Nipes sebagai selendang pesta kaum perempuan, Uis Ragi Barat untuk selendang pesta kaum perempuan, Uis Julu untuk sarung, dan Uis Teba sebagai penutup kepala. Masing-masing Uis memiliki motif, warna, dan fungsi pemakaiannya sendiri-sendiri. Warna yang digunakan biasanya didominasi oleh warna merah kehitaman dan merah keemasan. Sedangkan motif suku Karo memiliki kekayaan motif tersendiri.
Keberagaman motif ornamen inilah diangkat oleh Sahat Tambun melalui Galery Trias Tambun. Pria lulusan Institut Teknologi Tektil Bandung ini mengatakan untuk mengangkat kekayaan ornamen suku Karo inilah galery menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang dibuat sendiri oleh dirinya.
“ATBM kita ini beda dengan Gedokan (alat tradisional tenun) yang dipakai oleh kebanyakan petenun di Sumatera Utara ini. Kualitas kain yang dihasilkan oleh ATBM ini jauh lebih baik dari Gedokan. Begitu pula dalam hal produktifitasnya, ATBM bisa menghasilkan uis Karo 50 lembar sekali cetak,”ujarnya.
Selain itu, Sahat Tambun mengatakan kalau selama ini tidak ditemukan kriteria tentang ornamen Karo pada setiap uis Karo. Karena selain diproduksi di Samosir juga dibuat dengan menggunakan Gedokan yang memiliki keterbatasan dalam kreatifitas untuk memunculkan berbagai macam ornamen.
”Suku karo memiliki banyak ornamen budaya sendiri.Selama ini banyak masyarakat Karo tidak mengetahui kekayaan budaya leluhurnya karena keterbatasan, tetapi setelah Trias Tambun menenun dengan ATBM,kami memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Karo punya banyak ornamen tersendiri.Kita kenalkan melalui uis Karo yang ditenun di Trias Tambun Galery ini,” ujarnya sambil berjanji akan segera memperkenalkan alat tenun baru yakni ATBM Zacguarb,dimana alat tenun ini merupakan perpaduan ATBM dengan teknologi modern yang bisa memunculkan jenis ornamen Karo yang lebih banyak lagi walaupun tingkat kesulitannya cukup tinggi.
Bupati Karo Terkelin Brahmana,SH pada saat Grand Opening Tris Tambun Galary mengapresiasi dan sangat mendukung keberadaan Galery ini karena selain mengeksplorasi dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal, juga mampu mengurangi angka pengangguran di Karo, karena Tris Tambun Galery memperkerjakan banyak masyarakat Karo.
“Mendagri sudah menyampaikan pada Kamis dan Jumat, setiap daerah bisa menggunakan pakaian bermotif ornamen budaya lokal sehingga kita harapkan Tris Tambun Galery ini bisa membuat pakaian bagi pegawai Pemkab Karo yang bernuansa ornamen Karo,”katanya.
Sumber hariansib