Samosir Saksi Bisu Dari Sejarah Peninggalan Zaman Megalitikum Tanah Batak
Indonesia dikenal dengan banyaknya bukti peninggalan sejarah, salah satunya terdapat di pulau samosir.
Pulau samosir merupakan tempat tinggal asli masyarakat Batak yang dikenal ramah dan mudah bergaul.
Masyarakat Batak terkenal menyukai lagu-lagu bertema cinta yang riang dan penuh perasaan.
Pulau Samosir tidak hanya terkenal karena keberadaannya yang mengapung di tengah danau Toba dan juga berada di dalam Pulau Sumatera saja, akan tetapi Pulau Samosir menyimpan beragam keindahan mulai dari pemandangan alam, kebudayaan lokal, hingga peninggalan dan kisah sejarah yang menarik untuk ditelusuri.
Berkeliling Pulau Samosir, Anda akan menemukan beberapa desa yang sarat akan objek wisata budaya dan sejarah yang mengundang decak kagum dan rasa penasaran.
Pulau Samosir memiliki peninggalan zaman purbakala berupa kuburan batu dan desa tradisional, Bukti nyata di pulau samosir ini terdapat Komplek Pemakaman Batu Raja Sidabutar dan Kursi Persidangan Batu Kampung Raja Sialagan.
Komplek pemakaman batu raja sidabutar terletak di desa tomok, sedangkan kampung persidangan batu raja sialagan terletak di desa ambarita, Secara administratif, Desa Tomok dan Desa Ambarita termasuk ke dalam wilayah kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
Pulau Samosir diyakini sebagai daerah asal orang Batak. Pasalnya, di pulau ini tepatnya di Pusuk Buhit Kecamatan Sianjur Mulamula merupakan asal orang Batak.
Pusuk Buhit merupakan perbukitan dengan ketinggian lebih dari 1.800 meter di atas permukaan Danau Toba.
Perbukitan ini dipercaya sebagai alam semesta atau “Mulajadi Nabolon” (Tuhan Yang Maha Esa) menampakkan diri. Di kecamatan ini ada Desa Sianjur Mulamula yang merupakan perkampungan pertama kelompok masyarakat Batak.
Pulau Samosir menyimpan beragam keindahan mulai dari pemandangan alam, kebudayaan lokal, hingga peninggalan dan kisah sejarah yang menarik untuk ditelusuri.
Samosir menyimpan peninggalan sejarah terutama tentang orang Batak yang menarik. Pemakaman raja sidabutar dan batu persidangan sialagan merupakan saksi bisu peninggalan sejarah pada zaman megalitikum di tanah batak.
Pulau Samosir tentunya sangat memiliki nilai penting untuk mengungkap sejarah dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Untuk mencapai hal tersebut, perlunya usaha yang maksimal dan nyata dalam penanganan dan penanggulangan demi lestarinya peninggalan tersebut, dan kalau ini dibiarkan maka perlahan-lahan seluruh peninggalan sejarah yang ada di tanah batak akan hilang dan raib ditelan jaman.