Berkenalan Dan Berhubungan Dengan Orang Batak Bisa Buat Bahagia
Orang Batak salah satu suku bangsa yang paling populer di negeri ini, bukan tanpa sebab kepopuleran tersebut.
Karena orang Batak sendiri budayanya merantau, tak jauh berbeda dengan orang Minang. Di Perantauan orang batak ini pun kerap bergaul dengan siapa saja.
Selain sangat solid dengan saudaranya sendiri, orang batak juga solid dengan teman-temannya yang lain, meskipun bukan orang Batak.
Hal ini dikarenakan, kalau orang Batak sudah berteman, ia menganggap juga sebagai saudara.
Mungkin bagi kamu yang baru berteman dengan orang Batak terkejut bathin mendengar ucapannya, atau juga melihat tindak-tanduknya.
Orang Batak itu kalau bicara keras, kayak orang menjerit. Nah, orang-orang Jawa yang baru kali mendengarnya merasa dibentak, padahal tidak! Memang begitu cara berbicaranya.
Kenapa suaranya keras-keras begitu kalau bicara? Ya, karena di tanah leluhurnya dulu, di Pulau Samosir, daerah pegunungan, jadi kalau bicara pelan-pelan tidak kedengaran. Jadi budaya ini terus turun-temurun sampai sekarang.
Kalau kamu paksa teman kamu orang batak itu untuk suara pelan tidak bisa, kalaupun bisa paling cuma saat itu saja, esok lusa bicaranya sudah teriak-teriak lagi.
Nah, selain itu, orang Batak terkenal berbicara secara blak-blakan. Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam ucapannya, misalnya begini: Benci kali pun aku nengok kau, jangan kayak gitu lagi!
Kata benci mudah sekali terlontar dari mulut orang Batak, namun bukan berarti benci sungguhan. Itu hanya benci di saat itu saja.
Beberapa jam kemudian sudah hilang kebencian tersebut. Dan memang sepertinya, orang batak sulit sekali merahasiakan ketidaksukaannya pada orang lain.
Mana kamu pilih teman yang pura-pura suka sama kamu, atau apa adanya, benci ya benci, suka ya suka?
Kalau laki-laki orang Batak seperti itu, lantas perempuan Bataknya bagaimana? Persis sama, tidak jauh beda.
Cara berbicaranya, gayanya, dan perbuatannya dalam sehari-hari. Keuletan sehari-hari perempuan Batak juga patut diacungi jempol baik di kota maupun di desa.
Jika kamu main-main ke kampung Batak, di daerah Samosir, Tapanuli, Siantar, dan lain-lain, perempuan di sana juga ikut berladang.
Maka tak heran jika anak-anak Batak dari kampung yang merantau ke kota itu sukses-sukses, ia teringat mamaknya setiap hari di ladang.
Apalagi si mamak pun sangat dekat, dan dukung sekali anaknya jadi orang sukses.
Untuk pendidikan orang Batak juga sangat bagus. Di kampungnya sana, rumah mamaknya reot-reot, ada saja angin badai bisa tumbang rumah itu.
Tapi anaknya semua sarjana, sukses-sukses semua di kota bagi yang sudah berkeluarga. Mamak orang Batak rela makan ikan asin setiap hari demi anaknya bisa sekolah.
Ini bukan perkara mudah, mengingat umur sudah tua, apalagi dicari selain hidup yang enak-enak? Namun orang Batak tidak begitu, biarlah orangtua susah, tapi anak-anaknya harus berhasil jadi orang.
Suku Batak itu agama mayoritasnya adalah Kristen Protestan. Meskipun orang Batak beragama Kristen, namun sangat toleransi dengan agama lain.
Terutama kepada agama Islam. Ada kaitan yang cukup erat antara Islam dengan Kristen di suku Batak tersebut.
Misalnya di Tapanuli Selatan, Padangsidempuan, itu kan mayoritas agamanya Islam, bersuku Mandailing.
Ada yang menyebut pula Mandailing itu juga dari leluhurnya Batak. Kalau diperhatikan bahasanya juga hampir sama.
Sedangkan di Tapanuli Utara, Tarutung, di sana bermayoritas Kristen. Keharmonisan antar umat agama di sana sangat baik, rukun, damai, dan bertoleransi tinggi.
Begitu juga dengan Simalungun, Siantar, antara Batak Kristen dan Batak Islam. Petuah saling hidup berdampingan antar agama masih dipegang sangat erat sampai sekarang.
Orang Batak juga nasionalisme sangat tinggi. Tak heran deretan pahlawan nasional orang Batak juga cukup banyak di lembaran sejarah Indonesia.
Untuk menikah bagi yang lelaki biasanya di atas umur 27, bahkan ada yang sampai di atas 30 tahun.
Ini disebabkan karena pemuda Batak harus benar-benar cukup dari segi perekonomian saat sudah berkeluarga nanti. Apalagi pernikahan adat Batak, cukup menguras kantong si lelaki.
Nah, kalau wanita Batak sendiri, juga tak jauh berbeda, rata-rata usianya menikah sudah matang. Kesetiaan seorang istri Batak juga tak diragukan lagi, meskipun suaranya tak kalah dengan lelaki.
Bisa terkadang di sebuah keluarga Batak, perempuan itu sangat memonopoli keluarga, itu karena perempuan Batak cerdas, dan sangat berperan di keluarganya.
Berteman dengan orang Batak itu sangat teruji, kesetiakawanan diacungi jempol, dan ada satu hal yang cukup penting, orang Batak itu sangat royal, tidak pelit. Itu juga yang buat kamu bahagia berteman dengan orang Batak.
Karena gengsi atau bagaimana, namun ini sudah seperti budaya dari kampung mereka, selalu berbagi kepada orang lain. Dan meskipun kasar, sesungguhnya orang Batak itu sifatnya tidak sampai hati.
Pria batak dan wanita Batak juga cukup menarik, ganteng-ganteng dan cantik-cantik, kalau kamu cinta sama mereka, tidak ada salahnya langsung menikahinya. Dan sifatnya yang selalu ramai akan buat kamu bahagia.