Resmi, Kini DAMRI Beroperasi Dari Siantar dan Parapat Menuju Bandara Silangit
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Kepala Dinas Perhubungan Anthony Siahaan melaunching angkutan pemadu moda Damri untuk beroperasi dengan rute dari stasiun kereta api Kota Pematangsiantar Jalan WR Supratman, ke Parapat, dan Bandara Silangit.
Acara ini dihadiri Walikota Pematangsiantar, Hefriansyah didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Esron Sinaga, Kepala Dirve kereta api Sumut Aslikan, Perum Damri Muhiddin, dan Kadishub Simalungun, Senin (6/11).
Berkaitan dengan peresmian itu, Walikota Pematangsiantar Hefriansyah menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pengembangan kawasan Danau Toba. Ia juga menerangkan, berbagai permasalahan pelayanan angkutan umum yang dihadapi saat ini antara lain soal waktu jarak tempuh perjalanan disebabkan berbagai hal.
“Dengan pengoperasian bus pemadu moda ini yang dikelola oleh Perum Damri diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antara moda transportasi baik di kota Pematangsiantar maupun dari dan menuju Kota Pematangsiantar sehingga pelayanan masyarakat pengguna jasa angkutan umum menjadi semakin baik”, katanya.
Hefriansyah berharap kepada pihak Perum Damri selalu operator kiranya kwalitas pelayanan bus pemadu moda ini dapat dikelola dan dikendalikan dengan sebaik-baiknya untuk memberikan jaminan rasa aman, nyaman kepada penumpang serta tarif ongkos angkutan yang relatif terjangkau sehingga pada gilirannya animo masyarakat yang cenderung saat ini memilih angkutan pribadi akan beralih ke angkutan umum.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa pengoperasian bus pemadu moda ini ditunjukkan untuk mendukung pengembangan aksesibilitas ke kawasan strategis pariwisata nasional Danau Toba yang saat ini sedang digalakkan pemerintah”, jelasnya seraya meminta dukungan elemen masyarakat program kerja tersebut.
Pada tempat yang sama, Kadishub Provinsi Sumut Athony Siahaan meminta semua pihak menyikapi pengembangan kawasan Danau Toba menjadi destinasi wisata andalan nasional, dimana Danau Toba menjadi satu dari sepuluh andalan wisata di Indonesia. Hal utama adalah bagaimana sekarang semua lapisan masyarakat agar dapat bersinergis mengembangkan itu.
Pemotongan Pita Tanda Beroperasinya Damri Siantar-Parapat-Silangit
“Dari sisi kami pemerintah provinsi Sumatera Utara bagaimana mengembangkan wilayah Sumatera Utara ini. Danau Toba itu harus dikembangkan. Dari sisi transportasi kita mengerjakan bagaimana konektifitas antar wilayah se kawasan Danau Toba ini bisa lebih baik. Kereta api dan jalan sudah ada. Jadi bagaimana mengkoneksikan kereta api dan jalan yaitu dengan adanya transportasinya,” terangnya.
Pria yang pernah menjadi Pj Walikota Pematangsiantar ini menerangkan sejauh ini Perhubungan Provinsi menyediakan sekitar 2-3 unit bus dan nantinya akan ditambahkan sesuai dengan permintaan kebutuhan. Tidak menutup kemungkinan angkutan umum lainnya bisa mengangkut penumpang dari kawasan Stasiun Kereta Api menuju Parapat dan Bandara Silangit.
Menurutnya, multi efek keberadaan Kereta Api dan Damri ke kota Siantar pasti ada. Namun hal itu tergantung kepada Pemerintah Kota Pematangsiantar menangkap peluang yang ada.
“Makanya waktu saya menjabat Pj Walikota Pematangsiantar saya mengusulkan bagaimana kota Siantar ini salah satu daerah yang masuk menjadi kawasan Danau Toba”, jelasnya.
Ia mengaku trayek baru ini tidak menjadi masalah dengan angkutan umum lainnya. Sebab, tidak mungkin ada yang naik Damri dengan ongkos yang lebih tinggi. Anthony Siahaan menegaskan Damri tersebut tidak dibenarkan untuk mengangkut penumpang ditengah jalan selain dari Stasiun Kereta Api-Parapat hingga Bandara Silangit.
“Bakal tidak mau orang naik dengan harga tinggi. Dari sistem itu (dijamin tidak ada naik penumpang yang tidak langsung Prapat dan Silangit-red). Disamping itu, kita adakan pengawasan. Nanti juga ada nomor aduan dan bisa disampaikan langsung ke kami”, terangnya tanpa menjelaskan besaran ongkos Damri.