Batik Air Mendarat di Silangit, Patok Target Tinggi karena Budaya Batak
Maskapai full service Batik Air resmi melayani rute Bandara Soekarno-Hatta melalui Cengkareng - Bandara Silangit, Jumat (1/12/2017).
Penerbangan perdana ini membawa Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Direktur Badan Pelaksana BOPDT Arie Prasetyo, dan Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait, berangkat dari Cengkareng pukul 9.45 dan tiba pukul 11.45 dengan pesawat Airbus A320-200 CEO yang dapat mengangkut 12 pelanggan kelas bisnis dan 144 penumpang kelas ekonomi.
Dalam seremoni di Bandara Silangit, Bupati Nikson mengucapkan rasa syukur atas masuknya Batik Air ke Silangit sehingga akan semakin menambah gairah wisatawan berkunjung ke Danau Toba.
"Saya yakin semua pihak akan berupaya melakukan langkah-langkah dalam mengembangkan pariwisata Danau Toba," katanya.
Bupati juga menjelaskan Pemkab Taput akan selalu berjuang keras termasuk peningkatan teknis pelayanan kepada tamu.
Direktur Badan Pelaksana BOPDT Arie mengatakan perlunya kebersamaan seluruh mitra dalam membangun pasar dan berharap upaya menuju Destinasi Pariwisata Danau Toba akan semakin sukses.
Edward Sirait Presiden Direktur Lion Air Group mengatakan nargetkan tingkat keterisian penumpang atau load factor di rute baru tersebut bisa mencapai 80%.
Edward mengatakan pasar rute Jakarta Silangit sangat lengkap sehingga perusahaan optimis rute anyar tersebut akan lengkap. Ada tiga pangsa pasar yang bisa disasar yaitu pasar pariwisata, bisnis dan perjalanan keluarga.
"Untuk rute ini sekitar 40% kami targetkan dari pasar perjalanan keluarga, 30% untuk perjalanan bisnis dan 30% sisanya dari pariwisata, " kata Edward.
Batik Air membidik pasar pariwisata sejalan dengan program pemerintah mengembangkan Danau Toba sebagai destinasi wisata yang menjadi bagian dari 10 Bali Baru. Dengan pengembangan destinasi wisata tersebut maka pasar rute ini akan terus berkembang.
Dari sisi bisnis, lanjut Edward, rute Jakarta-Silangit juga menarik karena banyak kota dan kabupaten di Sumatera Utara yan lebih dekat diakses dari Bandara Silangit dibandingkan Bandara Kualanamu.
Bupati Nikson memberi ulos (mangulosi) pilot dan Presiden Direktur Lion Group dan Direktur Badan Pelaksana BOPDT Arie/Bagian Humas dan Keprotokolan Taput
Potensi pasar dari perjalanan keluarga juga besar. Edward bilang, budaya masyarakat Sumatera Utara terutama suku Batak memiliki budaya yang unik. Setiap kali acara adat di kampung maka seluruh keluarga yang ada diperantauan harus pulang.
"Budaya orang Batak sepeti itu. Kalau kita yang di perantauan tidak datang kalau ada acara adat bisa jadi omongan orang. Makanya pasar keluarga ini cukup besar untuk penerbangan" jelas Edward.
Sejalan dengan pengembangan paiwisata Danau Toba, Lion Air Group melihat potensi pengembangan rute Internasional di Bandara Silangit sangat bagus. Oleh karena itu, ungkap Edward, pihaknya berencana untuk menjajaki pembukaaan rute dari sana ke beberapa negara di Asia Selatan.
"Silangit ini dekat ke Cina, Banglades, India, India juga dekat. Jadi kita mau pelajari dulu pasar seperti apa yang cocok dibawa karena memang tidak bisa asal buka rute. Karakter wisatanya perlu dipertimbangkan, karena tidak bisa orang yang terbiasa ke pegunungan dibawa ke destinasi wisata pegunungan. Kita harus mencontoh di Manado dengan mengincar wisatawan Cina daratan" jelas Edward.
Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id berjudul: Batik Air targetkan load factor 80% dari Silangit