Cari

Wow, Sahat Butuh 10 Tahun Mengeruk Tanah untuk Membangun Gua Buatan

Posted 19-05-2018 11:00  » Team Tobatabo
Foto Caption: Sahat Siburian (foto kanan) membuat gua itu selama 10 tahun

Keberadaan gua-gua buatan makin mempercantik panorama kaki bukit di Huta Lumban Sitabunan, Sumatera Utara. Sahat Siburian (foto kanan) membuat gua itu selama 10 tahun.

Perkampungan itu bernama Huta Lumban Sitabunan di Desa Siohonangan, Kecamatan Paranginan, Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara.

Gua Buatan di Humbahas

Sekilas tidak ada yang membedakan perkampungan itu dengan perkampungan masyarakat pada umumnya, terlebih yang ada di perbukitan di pinggiran Danau Toba. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah orang datang melihat beberapa gua yang dikerjakan lebih dalam sepuluh tahun terakhir. Sekilas jika orang melihat gua-gua tersebut, mereka tidak akan percaya bahwa itu adalah buatan tangan.

Pasalnya, gua tersebut tidak memiliki penyangga kerangka baja. Gua tersebut murni menggunakan konstruksi tanah gunung berbahan liat. Gua tersebut bukanlah karya arsitektur ternama, melainkan hasil kerja tangan seorang lelaki tua bernama Sahat Siburian yang saat ini berusia 61 tahun. Ayah dari sepuluh anak yang telah dikaruniai 14 cucu tersebut mengaku bahwa dia mengukir dan membuat lubang di kaki tebing tersebut berawal dari mimpi.

Di dalam mimpinya, dia melihat satu keluarga hidup dengan tanah dan membuat tanah itu sebagai bentuk rumah untuk berteduh. Pada saat terbangun, dia melihat sekelilingnya dan menyadari bahwa ada sesuatu di kaki tebing tersebut. “Saya pun mulai mengerjakannya pada 2002. Kurang lebih sepuluh tahun saya melakukan pengerukan sampai tercipta banyak lubang di dalam tanah yang saling berhubungan dan ada juga yang memiliki lubang hingga ke bawah,”

Suami Tianas Naibaho itu menurutkan bahwa orangorang menyebutnya gila karena mengeruk tanah tanpa tujuan jelas.

Tags