Cari

Disekolahkan Opungnya yang Miskin, Melda Bercita-cita Jadi Guru, Adiknya Jadi Polisi

Posted 27-07-2018 13:09  » Team Tobatabo
Foto Caption: Erna Br Marbun (kanan) dan kedua cucunya.

Medan - Melda Kristina Br. Purba (12) dan Candra Pernando Purba (10), dua bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini tidak pernah merasa malu meski tinggal di sebuah gubuk reyot bersama Kakek dan neneknya (opungnya).

Tak jarang mereka mengaku mendapat ejekan dari teman-temannya. Apalagi diketahui telapak tangan Candra, adiknya itu mengalami cacat sejak bayi akibat terkena air panas. Akibatnya kulit jari-jari tangan kiri adiknya itu lengket dan terus terkepal tanpa bisa diregangkan hingga sekarang.

Menurut cerita opung perempuannya, Erna Br. Marbun, Kedua orangtua Melda dan Candra sudah lama meninggalkan mereka.

"Sekali-sekalinya mamak orang ini datang melihat. Itupun lama-lama," ujarnya Kamis (26/7/2018).

Karena itu, Kedua cucunya tersebut diasuh dan tinggal bersama opungnya yang merupakan warga Jalan Bersama Ujung Dusun IX pinggiran rel, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Sumatera Utara. Kebutuhan untuk sekolah cucunya itupun kini menjadi tanggungan opungnya yang juga hidup miskin.

Saat ditemui Redaksi, Melda yang kini duduk di bangku kelas 6 SD ini mengaku tetap semangat bersekolah meski hidup seadanya bersama kedua opungnya.

Gadis cilik ini bercerita kalau tas yang dipakainya pernah dikatakan jelek oleh salah satu gurunya. Namun dengan kepolosannya dia hanya berkata kalau opungnya tidak memiliki uang untuk membeli tas sekolah yang baru.

"Pernah guru bilang, 'Melda, kok jelek kali tas mu?' katanya. Kujawab, 'Iya Bu gak ada uang opungku'," ujarnya.

Melda yang mengaku bercita-cita menjadi seorang guru ini juga mengaku sering diejek oleh teman-temannya karena rumah tempatnya tinggal hanya sebuah gubuk. Ejekan tersebut pun terkadang sampai membuat Melda kesal. Namun dia pun tetap berusaha untuk sabar menghadapinya.

"Pernah juga diejek, dibilangnya gini, 'hei dah rumahnya tumbang.' Marahlah kadang, kujawab ngapain kau ejek-ejek rumahku itu, ada rupanya masalahmu sama rumahku itu, kan bukan kau yang nempati," tuturnya.

Sedangkan Candra yang juga adik laki-laki Melda, juga mengaku semangat sekolah meski opungnya tidak punya banyak uang.

Candra yang saat ini duduk di kelas 4 SD ini mengaku bercita-cita menjadi seorang polisi.

Dia pun bercerita tak jarang oleh kawan-kawannya. Selain dikarenakan kondisi gubuk yang ditempati opungnya juga karena cacat yang dideritanya pada tangan kirinya.

"Pernah diejek juga, 'hei tangan satu', katanya. Ya diam aja aku," jawabnya polos.

Menyadari kondisi yang terjadi pada tangan kirinya, Candra pun bertekad untuk belajar giat untuk mencapai cita-citanya.

Sementara itu, Erna Br. Marbun, Sambil berurai air mata, bercerita tentang kondisi yang dialami cucu laki-lakinya itu. Dia bercerita awalnya, tangan cucunya itu terkena air panas yang ada di dalam teko air mnum. Namun karena panik dan bingung, untuk menghilangkan panas ditangan cucunya, Erna justru mencelupkan tangan cucunya itu ke dalam air.

"Waktu itu, Ditariknya teko air yang berisi air panas waktu umur sekitar 7 bulan. Karena bingung aku, langsung kumasukan ke dalam air. Tapi malah kulit luar tangannya mengelupas. Langsung kularikan ke klinik sari mutiara untuk pertolongan pertama. Terus kularikan lagi ke Rumah sakit, di situ opname kami dua Minggu. Sudah mau sembuh lukanya pulanglah kami. Namun tak lama setelah itu, dilarikan mamaknya si Candra ini ke Aceh 1,5 tahun, mungkin karena belum sembuh kali dan dia masih bayi maka balik lagi lengket." Alhasil hingga kini tangan cucunya cacat dan hanya terkepal.

Atas Kondisi tersebut, Erna sebenarnya berniat membawa cucunya tersebut untuk dioperasi. Namun karena terkendala biaya, dia terpaksa menunda niatnya tersebut.

Keluarga pun berharap ada pihak-pihak dan para dermawan yang baik hatinya bisa menolong mereka memberi bantuan untuk pengobatan cucunya itu.

"Harapan saya supaya bisa normal lagi tangan cucuku ini dan tidak cacat. Semoga panjang umur aku, supaya bisa membesarkan cucuku ini. Selalu ku doakan mereka dan selalu kuajarkan mereka berdoa. Semoga ada yang berbaik hati mau menolong kami ini," tutupnya.

Dikutip dari Tribun Medan