Cari

Begini Kondisi Terbaru Ratna Sarumpaet setelah Babak Belur Dipukuli, Foto Bersama Fadli Zon

Posted 02-10-2018 16:13  » Team Tobatabo
Foto Caption: Ratna Sarumpaet dan Fadli Zon. Kondisi terkini Ratna Sarumpaet seusai dipukuli orang tak dikenal. (Twitter.com/@LawanPolitikJKW)

Sungguh mengejutkan kabar penganiayaan yang melanda aktivitas dan seniman senior Indonesia, Ratna Sarumpaet.

Marak beredar foto Ratna Sarumpaet yang wajahnya tampak bonyok. Pro dan kontra di lini masa twitter pun berseliweran.

Ratna Sarumpaet disebut-sebut telah dianiaya sejumlah orang tak dikenal (OTK). 

Namun belum diketahui secara pasti apa penyebabnya.

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengunggah foto terbaru yang menunjukkan kondisi terkini Ratna Sarumpaet.

Tampak Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon berdiri bersisian dengan Ratna Sarumpaet di foto itu.

Ferdinand @LawanPolitikJKW di Twitter menuliskan  

Alhamdulillah, saat ini update terbaru. @fadlizon sdh bertemu @RatnaSpaet

Semoga lebih baik dan cepat pulih.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku sempat menjenguk aktivis Ratna Sarumpaet pada Minggu (30/9/2018) di kediaman Ratna.

Menurut Fadli, Ratna mengalami penganiayaaan di area parkir mobil, di Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung.

Peristiwa tersebut terjadi pada 21 September 2018.

"Jadi beliau juga sedang recovery karena ada luka jahitan di bagian kepala, oleh oknum-oknum yang saya kira melakukan satu tindakan keji pada Mbak Ratna," ujar Wakil Ketua DPR ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Selain mengalami luka di kepala, lanjut Fadli, Ratna juga mengalami trauma.

Pasca-kejadian pemukulan, Ratna pun enggan untuk menceritakan kejadian tersebut kepada koleganya.

Dalam pertemuan itu, Ratna juga tidak menceritakan kepada Fadli mengenai ciri-ciri pelaku pemukulan.

Namun, menurut Fadli, Ratna memprediksi penganiayaan tersebut dilakukan oleh dua sampai tiga orang.

"Mbak Ratna sendiri memang tidak ingin diekspose sebelumnya karena ingin proses recovery dan juga tentu juga saya yakin beliau juga mengalami trauma, tidak pernah menyangka dalam hidup beliau ada satu perlakuan seperti itu," kata Fadli.

"Penganiayaan itu dilakukan oleh mungkin dua sampai tiga orang laki-laki, di parkiran, di luar mobil. Tapi mengenai detailnya saya belum tahu," tuturnya.

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan, pada Senin (1/10/2018) malam, Prabowo dan Sandiaga menerima foto Ratna dengan muka lebam dan langsung dikonfirmasi kepada yang bersangkutan.

Menurut Dahnil, berdasarkan pengakuan, Ratna dikeroyok orang tidak dikenal di bandara di Bandung lalu dimasukkan ke dalam sebuah mobil pada Jumat (21/9).

''Jadi, kejadiannya sudah lama dan kami baru tahu tadi malam. Ternyata beliau ketakutan, trauma sehingga tidak melaporkan dan tidak mengabarkan kepada siapa pun, dan kami pun tidak tahu kenapa beliau sangat takut," ujarnya.

Menurut dia, Ratna ketakutan pascakejadian penganiayaan tersebut dan dirinya tidak tahu penyebabnya.

Dahnil mengatakan, saat ini Ratna berada di rumahnya di daerah Tebet, Jakarta Selatan.

Tanggapan Para Tokoh Selepas Ratna Sarumpaet Dipukuli

Aktivis Ratna Sarumpet kembali menjadi perbicangan lantara viral dikabarkan mengalami penganiayaan oleh sejumlah orang hingga babak belur.

Dari foto yang beredar, wajah yang diduga Ratna Sarumpaet tampak lebam.

Ratna terlihat berada di kamar perawatan rumah sakit.

Terkait dengan hal ini, sejumlah tokoh menanyakan kebenaran berita tersebut.

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean melaui Twitternya @LawanPoLitikJW,Selasa (2/10/2018), menyebut Ratna Sarumpaet  dianiaya di Bandung.

"Gila..!! Edan..!! @RatnaSpaet dianiaya di Bandung.

Apakah negeri ini negeri preman?" tulis Ferdinand dalam akun Twitternya.

Ferdinand menuturkan dirinya tak tega melihat foto Ratna Sarumapet yang bebak belur akibat dihajar orang tak dikenal.

"Saya tidak tega liat foto @RatnaSpaet di aniaya begitu.

erdinand menuturkan dirinya tak tega melihat foto Ratna Sarumapet yang bebak belur akibat dihajar orang tak dikenal.

"Saya tidak tega liat foto @RatnaSpaet di aniaya begitu.

maaf fotonya saya hapus.

Biadab... sekali pelakunya..!," tulis @LawanPoLitikJW.

Ferdinand berharap agar Ratna sarumpaet segera sembuh dan pulih.

Ferdinand juga meminta kepada pihak kepolisian untuk memproses kasus tersebut.

"Semoga @RatnaSpaet lekas sembuh dan pulih kembali dari penganiayaan yang dilakukan manusia-manusia biadab.

Pak Polisi @DivHumas_Polri mohon kasus ini diproses. Ini penganiayaan berat.

Terimakasih," tulis @LawanPoLitikJW.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief juga menanyakan kebenaran berita tersebut.

"Apa benar Kak @RatnaSpaet babak belur dihajar orang tak dikenal? mohon info," tulis Andi Arief dalam Twitternya.

Selain Ferdinand dan Andi Arief, Purnawirawan Suryo Prabowo turut meminta konformasi terkait kebenaran berita itu.

Dalam Twitternya, Suryo Prabowo menyebut jika Ratna Sarumapaet diculik dan dianiaya hingga babak belur.

Menurutnya, jika berita tersebut benar, maka akan memicu konflik yang lebih besar.

"benar or hoax nih, ada berita viral ttg :

Ibu @RatnaSpaet diculik, dianiaya smp babak belur, bila ada yg tau mhn dpt dibantu menangkap pelakunya sblm kasus ini micu konflik yg lbh besar," tulis Suryo Prabowo dalam akun Twitternya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Ratna Sarumpaet.

Diketahui, Ratna Sarumpaet merupakan aktivis organisasi sosial pendiri Ratna Sarumpet Crisis Centre.

Ibu artis Atiqah Hasolan ini terkenal dengan pementasan monolog Marsinah Menggugat.

Selain aktivis, Ratna juga seorang seniman, ia aktif di dunia teater, drama, hingga film.

Perempuan yang lahir pada tahun 1948 ini aktif memperjuangkan demokrasi, hak asasi manusia (HAM), hingga keadilan untuk perempuan dan anak.

Belakangan, Ratna Sarumpaet yang juga pemrakarsa Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) aktif berkeliling kota di Indonesia untuk berdiskusi.

Tak jarang, aksi diskusinya mendapatkan penolakan dari ormas-ormas setempat.

Lebih lanjut, Ratna juga aktif dalam Gerakan Ganti Presiden bersama pengamat politik Rocky Gerung.

Dikutip dari Tribun Medan