Kata Tetangga soal Telepon Nada Tinggi Nainggolan Sebelum Terbunuh
JAKARTA - Terbunuhnya Diperum Nainggolan (38) dan keluarganya mengagetkan tetangga sekitar. Diperum, istri, dan dua anaknya diduga dibunuh karena motif dendam pelaku.
Tetangga korban, Talita, mengaku baru tahu kejadian itu sekitar pukul 06.30 WIB. Pagar rumah yang sekaligus dijadikan warung di Jalan Bojong Nangka, Kota Bekasi, itu terbuka.
Diperum bersama keluarganya juga mengelola warung dan kontrakan milik Douglas, kakak Diperum. Douglas, menurut Talita, sedang berada di luar kota.
"Nah Pak Ucok yang nempatin di situ," ujar Talita.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Brigjen Dedi Prasetyo menyebut pembunuhan sadis di Bekasi ini diduga dilatarbelakangi dendam. Polisi mengidentifikasi hanya mobil SUV korban yang dibawa pelaku, sedangkan uang dan perhiasan di dalam rumah tetap ada.
Talita sempat berbincang dengan Diperum alias Ucok pada Senin (12/11) sore. "Saya beli di warung itu, nah kata Pak Ucok disuruh ambil sendiri. Dia lagi nelepon, nadanya agak tinggi gitu. saya nggak tahu tentang apa. (Suara) rada tinggi," sebut Talita.
Sedangkan Yapi, tetangga lainnya, mengaku tak melihat atau mendengar hal mencurigakan dari rumah Diperum. Dia baru tahu Diperum dan keluarga jadi korban pembunuhan setelah mendengar teriakan.
"Jam 6 lebih, ada orang kontrakan dalam teriak. Saya lihat sudah terbuka, jendelanya kebuka. Saya lihat sudah begitu (meninggal), TV menyala," sambungnya.
"Untuk sementara, dugaan motif bisa juga karena dendam. Namun untuk kepastiannya, kita biarkan para penyidik bekerja dulu mengungkap kasus ini," kata Dedi.