Sidihoni, Danau Di Atas Danau Toba
Di tengah padang rumput dan ladang, muncullah Danau Sidihoni, danau di atas Danau Toba itu. Di tepian danau yang berujud bukit tampak sebuah gereja tua mungil. Tidak ada kesibukan wisata di sekitar danau yang sunyi sepi. Hanya sebuah warung kopi dengan beberapa pria yang asyik menongkrong dengan meja biliar dan segelas kopi.
"Dulu sering ada turis bule kemah di sini, mereka suka berenang di danau," kata Naibaho, warga setempat. Danau Sidihoni terletak di tengah padang rumput di Desa Ronggur Nihuta, desa tertinggi di Samosir yang terletak di ketinggian sekitar 1.500 meter. Menurut Maruhum Simalango (73), tetua masyarakat, kawasan itu tadinya hutan belukar. Rawa yang ada di tengah hutan belukar itu kemudian berubah menjadi danau.
Itu terjadi ratusan tahun lalu. Maruhum berkisah, ada cerita di balik ketenangan air danau yang luas maksimalnya bisa mencapai 5 hektar dengan kedalaman 90 meter ini. Sesekali danau ini terlihat bening sehingga mengundang para turis berenang. Ada saat-saat istimewa ketika perubahan warna danau mengikuti kondisi republik ini. "Pernah dua kali danau ini berwarna merah, waktu 30 September 1965 dan waktu Soeharto turun," kata Marihun. Saat kami berada di sana, tepat pada hari kedua kampanye pemilu legislatif (17/3/2009), air danau yang susut itu berwarna coklat keruh. Entah apa artinya....
Aufrida Wismi Warastri & Edna C Pattisina © 2008 - 2009 Kompas