Cari

Bah, Masyarakat Tobasa Masih 77 Persen yang Menikmati Sarana Air Bersih

Posted 04-12-2018 11:25  » Team Tobatabo
Foto Caption: Bocah berenang di pantai Danau Toba Tobasa

TOBASA - Untuk kebutuhan air minum yang layak bagi masyarakat, pembangunan sarana air bersih dengan Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) masih harus terus dilakukan Pemerintah.

Saat ini masih 77 % Masyarakat di Tobasa yang telah menikmati sarana air bersih.

"Masih perlu memang pembangunan sarana, "ujar Kabid Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP) Dan Air Minim Dinas Perkim Kabupaten Tobasa, Untung Sirait, Senin (3/12/2018).

Namun, untuk mengatasi kesulitan air bersih, 17 kecamatan di Kabupaten Tobasa katanya dibangun jaringan pipa SPAM.

Mulai tahun 2016-2018, sekitar Rp 35 miliar anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Tobasa, DAK, APBD Provinsi dan APBN, telah digelontorkan untuk Pembangunan SPAM.

Disebutnya, beberapa proyek pembangunan SPAM Tahun Anggaran (TA) 2018 masih berjalan, dan dipastikan rampung pada bulan Desember tahun ini. Untuk tahun 2019, Kabid PLP Dan Air Minum menargetkan, 90% masyarakat di wilayah Kabupaten Tobasa, telah dapat menikmati sarana air bersih.

Untung Sirait

Foto Kabid PLP Dan Air Minum Dinas Perkim Kabupaten Tobasa, Untung Sirait.

"Jaringan pipa SPAM direncanakan akan dibangun di setiap desa hingga ke dusun-dusun. Pembangunan SPAM Di Sigumpar Berbiaya Rp.40 Miliar Diusulkan Kepada Kementrian PUPR,"jelasnya.

Lebih lanjut Kabid PLP Dan Air Minum mengatakan, pihaknya akan mengusulkan pembangunan SPAM untuk wilayah Kecamatan Sigumpar dan Silaen, kepada Kementerian PUPR dan satuan kerja Provinsi Sumut yang menangani air minum.

Soal studi kelayakan, katanya mereka telah melakukan studi kelayakan dan desain engineering untuk pembangunan SPAM wilayah Kecamatan Sigumpar dan Silaen. Sumber air pembangunan SPAM direncanakan dari Desa Hite Tano Kecamatan Habinsaran.

Selaim itu kondisi air sumur di Kecamatan Sigumpar baru-baru ini sudah ditinjau. Diakuinya, air sumur di beberapa wilayah Sigumpar tidak layak dikomsumsi, karena air terlihat kuning, berbau dan berminyak.

"Sudah kita buat perencanaan pembangunan SPAM di Kecamatan Sigumpar dan Silaen, biayanya sekitar Rp.40 miliar. Pembangunannya akan segera kita usulkan kepada Kementrian PUPR, dukumen-dokumennya dan lahan juga sudah lengkap,” terang Untung Sirait.

Dikutip dari Tribun Medan