Cari

Evakuasi Lambat, Lumba-lumba di Sungai Kualuh Labura Mati Mengenaskan

Posted 31-01-2019 13:15  » Team Tobatabo
Foto Caption: Ilustrasi Dolphin mati di pantai (CBN News)

LABURA - Satu dari dua ekor lumba-lumba di Sungai Kualuh, Labuhan Batu Utara, Sumut, ditemukan tewas, Rabu (30/1/2019).

Tribun Medan pun mengonfirmasi terkait kematian lumba-lumba tersebut ke Staf Pelaksana, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Padang, Kementrian Kelautan Perikanan, Dina.

"Iya. Info terakhir satu mati, satu masih hidup tapi dengan kondisi terluka. Saya posisi di Aceh Selatan. Saya hanya mampu menginfokan dari hasil koordinasi dari Tim yang di lokasi, ada BKSDA dan DKP setempat," ujarnya, Kamis (31/1/2019).

Untuk satu ekor lagi, sambung Dina, yang dikabarkan mengalami luka terdapat di beberapa tempat.

"Satu di atas pelipis mata kanan, satu di antara main dorsal (sirip punggung pertama) dan caudal (ekor). Saat ini sepertinya tim di lokasi sedang sibuk. Saya mencoba kembali menghubungi belum ada jawaban," katanya.

Sebelumnya, Dina mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penangkapan terhadap Lumba-lumba yang terbilang hewan dilindungi tersebut.

"Kami mengimbau untuk masyarakat jangan menangkap maupun memburu ikan tersebut. Karena ikan ini termaksud dalam kategori dilindungi," tegasnya.

Kemuculan lumba-lumba ini kali pertama diketahui warga pada Minggu (27/1/2019).

Banyak warga mendokumentasikan aktivitas lumba-lumba tersebut.

Video kedua ekor hewan mamalia yang dilindungi tersebut pun viral di media sosial.

Ciri-ciri ikan Lumba-lumba yang memiliki warna tubuh biru dan putih ini memiliki benjolan di kepala, serta moncong yang percis seperti lumba-lumba.

Kedua ekor ikan langka itu terus meliuk-liuk dari hulu ke hilir.

Warga yang menyaksikan atraksi kedua hewan lumba-lumba air tawar ini pun, bersorak sorai layaknya seperti sedang menyaksikan atraksi sirkus.

Dalam beberapa video yang ditonton sebelumnya, dua ekor jenis mamalia tersebut seperti hendak menunjukkan kebolehannya dalam beratraksi di Sungai Kualuh.

ikan lumba-lumba di sungai kualuh labura

Foto Lumba-lumba putih mati di Labura, Rabu (31/1/2019)

Semakin banyak masyarakat yang ramai bersorak menyaksikan aksi lumba-lumba itu, ikan itu pun semakin lincah meliuk-liuk menampakan dirinya.

Momen penampakan kedua ikan itu pun menjadi sasaran bidikan kamera seluler warga. Ada yang memfoto serta merekam setiap gerak-gerik ikan langka itu.

Sesekali warga memanggil lumba-lumba itu dengan siulan, agar ia muncul ke pemermukaan.

Ada pula masyarakat yang sengaja menaiki perahu untuk bisa melihat lumba-lumba itu dari jarak dekat.

Pengirim video pertama, Dhani Ali Dalimunthe mengaku bahwa kemunculan ikan luba-lumba itu pernah terjadi sebelumnya.

"Lumba-lumba ini pernah muncul di Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan," kata Dhani.

Sementara itu, di Instagram @laburaku video berdurasi tiga menit itu, dalam sehari telah dilihat hingga 4.821 orang.

Terkait viralnya Lumba-lumba di air tawar tersebut, Tribun Medan menyambangi kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Jalan Sisingamangaraja Medan, Senin (28/1/2019) lalu.

Humas BBKSDA, Handoko mengatakan, benar terjadi peristiwa langka di mana penampakan dua ekor Lumba-lumba.

"Untuk pastinya, kami belum mengetahui. Namun begitupun coba hubungi yang lebih ahli," ucapnya saat Tribun Medan menyambangi ruang kerjanya.

Salah seorang staf pelaksana, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Padang, Kementrian Kelautan Perikanan, Dina menjelaskan, bahwa dirinya juga telah mengetahui penemuan dua ekor Lumba-lumba yang viral di media sosial.

"Awalnya kita kan dapat informasi tersebut dari sosial media. Dugaan sementara bahwa ikan tersebut Lumba-lumba jenis putih cina yang habitatnya di kawasan muara. Namun kita menunggu informasi dari lapangan, di Desa Kuala Bringin Labuhanbatu Utara," ujarnya.

Untuk video-video, sambung Dina, sudah diterima dari lapangan bahwa ikan tersebut bukan Pesut Mahakam melainkan Lumba-lumba putih China.

"Habitatnya memang dimuara, tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dangkal. Biasanya Lumba-lumba tersebut hidup di air payau," katanya.

Kenapa Lumba-lumba tersebut bisa berada di sungai kawasan Labuhanbatu Utara tersebut, jika dugaan awal yakni, ikan tersebut mengikuti makanan hingga sungai di labura. Jadi jaraknya itu dari habitatnya kurang lebih 60 km.

Dikutip dari Tribun Medan