Ribut Saat Debat Capres, Ferdinand Hutahaean Membungkuk Panggil Ompung Pada Luhut Panjaitan
JAKARTA - Keributan yang terjadi antara pendukung Jokowi dan Prabowo saat jeda debat capres kedua di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2/2019). Video keributan ini pun viral di Media Sosial, salah satunya diunggah oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief, di akun Twitternya.
Dalam video berdurasi 45 detik itu, terlihat sejumlah anggota TKN dan BPN adu mulut. Dari kubu Prabowo, nampak Juru Bicara BPN Ferdinand Hutahaean, Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso, hingga Wakil Ketua BPN Jansen Sitindaon.
Sementara dari pihak Jokowi, terlihat Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Direktur TKN Aria Bima, dan Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni. Atas keributan itu, pihak KPU dan Bawaslu turun tangan.
Nampak Ketua KPU Arief Budiman, Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Hasyim Asy'ari, Ketua Bawaslu Abhan, Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar dan yang lainnya berusaha melerai kedua pihak.
Baca juga 220 ribu Hektare Tanah Prabowo di Kaltim, JK: Saya yang Kasih Itu
Komisioner Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Wahyu Setiawan membenarkan terjadinya keributan antara pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat commercial break debat capres.
Keributan terjadi usai Jokowi mengungkap kepemilikan ratusan ribu hektar lahan milik Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah. "Iya (terjadi keributan)," kata Wahyu saat dihubungi, Senin (18/2/2019).
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menuding Jokowi melakukan 'serangan pribadi' terhadap Prabowo karena mengungkap soal kepemilikan lahan.
Padahal, menurut aturan debat, peserta tidak diperbolehkan menyerang pribadi lawan.
Namun, untuk memastikan ada atau tidaknya serangan pribadi, BPN memutuskan untuk melaporkan dugaan pelanggaran itu ke Bawaslu.
"Begini, semalam itu waktu break, kan kita diskusi antara Bawaslu terus pihak KPU, TKN, BPN. Kita menyerahkan kepada Bawaslu, apakah yang disampaikan itu termasuk kategori menyerang pribadi atau tidak," ujar Wahyu.
Dituding Cium Tangan dan Menunduk Kepada Luhut
Ferdinand Hutahaean terlihat berbicara dengan nada tinggi di hadapan KPU.
Dalam video, Ferdinand Hutahaean meminta KPU untuk mengingatkan calon Presiden nomor urut 01 Jokowi untuk tidak menyerang pribadi calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
"KPU harus mengingatkan Jokowi bahwa yang bapak lakukan tadi salah," kata Ferdinand Hutahaean.
"Melanggar aturan," tambah Ferdinand Hutahaean.
Tak berselang lama, terlihat di video Ferdinand Hutahaean kemudian ditarik oleh Luhut Binsar Pandjaitan. "Aturan harus ditegakkan," kata Ferdinand Hutahaean ke Luhut Binsar Pandjaitan.
Ketika Ferdinand Hutahaean sedang berbicara, ada sejumlah orang yang tiba-tiba saja seperti ingin menarik Luhut Binsar Pandjaitan ke tempat lain.
Namun, Ferdinand Hutahaean seakan menahan Luhut Binsar Pandjaitan agar tak ditarik. "Ini opung saya, udah udah, opung saya ini," kata Ferdinand Hutahaean.
Lalu Ferdinand Hutahaean mengikuti langkah Luhut Binsar Pandjaitan yang menuju ke tempat duduk.
Saat di dekat tempat duduk, Ferdinand Hutahaean terlihat membungkukan badan di hadapan Luhut Binsar Pandjaitan.
Soal gestur Ferdinand Hutahaean membungkukan badan di hadapan Luhut Binsar Pandjaitan, Yunarto Wijayamempertanyakan hal tersebut.
Yunarto Wijaya menanyakan mengapa Ferdinand Hutahaeanmencium tangan Luhut Binsar Pandjaitan. "Ferdinand itu ngapain cium tangan?" tulis Yunarto Wijaya lewat akun Twitternya.
Yunarto Wijaya juga melengkapai cuitannya dengan emot ikon tertawa.
Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menjawab tudingan Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya soal cium tangan Luhut Binsar Pandjaitan.
Ferdinand Hutahaean lantas menerangkan bahwa dirinya tak mencium lengan Luhut Binsar Pandjaitan.
Penjelasan Ferdinand Hutahaean
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN)Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, menjelaskan video ricuh saat jeda debat kedua.
Dalam video tersebut terlihat ia berbicara dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan. Setelah itu ia menyalami Luhut.
Ferdinand mengatakan, kejadian itu bermula saat ia memprotes Komisi Pemilihan Umum ( KPU) lantaran Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyerang sisi pribadi Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto lewat isu kepemilikan lahan.
Ferdinand memprotes dengan gaya bicara yang keras. Luhut, kata Ferdinand, lantas mendatangi dan menenangkan dirinya.
"Ya memang saya agak keras, karakter saya memang seperti itu. Nah, pada saat itu Pak Luhut yang duduk di deretan kursi menteri sebagai undangan datang. Sebetulnya Pak Luhut menenangkan saya. Pak Luhut terdengar berkata, 'Sudah Fer, sudah Fer'. Gitu," kata Ferdinand saat dihubungi, Selasa (19/2/2019).
"Jadi Pak Luhut tidak dalam kondisi marah. Yang marah itu saya. Pak Luhut justru menenangkan saya. Mungkin karena beliau juga secara personal secara pribadi kenal dengan saya. Beberapa kali interaksi dengan beliau. Pernah bertemu juga beberapa kali," lanjut Ferdinand.
Ia menambahkan saat itu hendak memprotes dan meminta KPU menegur Jokowi saat itu juga agar tidak menyerang sisi pribadi karena itu bertentangan dengan tata tertib Debat Pilpres 2019.
Namun, ternyata Luhut menghampiri dan menenangkannya dan ia pun mengantarkan kembali Luhut ke tempat duduknya sebagai tamu undangan, bukan di tempat Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Dan setelah Pak Luhut kembali ke tempat duduknya saya sebagai anak muda, ya beliau adalah orang tua saya juga ya, secara adat Batak tadi sudah saya sampaikan saya harus memanggil Opung (kakek) kepada beliau," ujar Ferdinand.
"Karena nenek saya juga Panjaitan. Jadi saya menyampaikan minta maaf. Ini bukan marah-marah tetapi ini penegakan aturan. Itu yang saya sampaikan," lanjut dia.