Kapolda Irjen Agus Andrianto Angkat Bicara soal Video Viral Polisi di Sumut Teriakkan 'Jokowi Yes Yes'
Belum lama ini viral personel Polri menerikkan dukungan pada capres petahana Pemilihan Presiden 2019 atau Pilpres 2019.
Video berdurasi 28 detik ini viral di media sosial Twitter.
Twit diunggah pada 18 Maret 2019 oleh salah satu akun.
Video yang terdapat kalimat Jokowi Yes Yes Yes(Twitter)
Dalam video ini, terlihat masyarakat sedang berkumpul di sebuah aula terbuka.
Seorang petugas berbaju coklat muda dengan celana coklat tua, mirip seperti seragam polisi, berdiri di depan dan membacakan sebuah pernyataan kemudian ditirukan masyarakat yang ada di aula ini.
Berikut narasi penggalan videonya:
"Mengucapkan terima kasih kepada Bapak Joko Widodo yang telah memberikan bantuan sosial. Jokowi Yes Yes Yes".
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyatakan dari video yang berdurasi 28 detik itu yang sempat viral di sosmed terjadi di sebuah kantor camat yang berada di Padangsidimpuan.
Ia mengatakan saat itu, anggota dari Polres Sidimpuan sedang melakukan pendampingan dalam penerimaan Bantuan Sosial (Bansos) ke sembilan kepada masyarakat Sidimpuan.
"Propam menyatakan saat itu, personel sedang melakukan pendampingan dalam penerimaan Bansos kepada masyarakat," katanya saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Kamis (21/3/2019).
Agus mengatakan saat itu, anggota sedang melakukan tugas pengamanan dan pendampingan bansos pemerintah melalui Kementerian Sosial.
Mengenai kenapa petugas kepolisian yang ditugaskan ke sana, mantan Wakapolda Sumut ini menyatakan hal itu dilakukan karena adanya MoU antara menteri Sosial dengan Kapolri.
"Jadi bentuk MoU itu, personel kepolisian harus mengawal dan mendampingi kegiatan dari Menteri Sosial yang bertujuan agar penerimaan ataupun penyaluran dana Bansos karena disinyalir selama ini pembagian bansos tidak tepat sasaran,"terang orang nomor satu di Polda Sumut ini .
Ia mengaku, anggota yang ada di sana dikarenakan adanya dugaan terjadi penyimpangan dalam pendistribusian Bansos.
"Karenanya, Kemensos perlu melakukan MoU dengan pihak kepolisian. Itulah kenapa, ada personel di sana,"papar Agus.
Pada dasarnya, pembagian Bansos ini merupakan program pemerintah yang ditujukan kepada masyarakat umum dan bukan pendukung caleg atau capres tertentu.
Begitupun, sambung Kapolda, apabila ada ketidaknetralan dalam video tersebut, sampai saat ini, pihak Propam Polda sedang mendalami seperti apa kejadian sebenarnya.
"Sebenarnya, wajar saja masyarakat berterima kasih kepada pembuat program Bansos dalam hal ini Presiden Jokowi yang memimpin pemerintahan,"ujarnya.
Ia menyatakan tidak mungkin masyarakat berterimakasih kepada pihak kepolisian.
"Yah seharusnya berterimakasih kepada pemerintah karena bansos itu program dari pemerintah yang diperuntukkan kepada masyarakatnya,"terangnya.
Ia menegaskan, silakan saja bertanya kepada masyarakat yang hadir dalam kegiatan Bansos tersebut.
"Apakah mereka masyarakat umum, atau para pendukung Caleg dan Capres,"ujarnya.
Ia menyatakan coba perhatian, pembagian Bansos kalau tidak diawasi.
"Pasti penyelewengan akan terjadi dan pasti terjadi. Maka itu, pihak Kemensos melakukan MoU dengan pihak kepolisian untuk lakukan pengamanan agar tepat sasaran, dan masyarakat yang berhak menerima harus benar-benar dinyatakan kalau masyarakat menerima Bansos tersebut,"katanya.
Jadi, sambung pria dengan bintang dua dipundaknya ini, kehadiran personel polisi agar semua masyarakat yang divalidasi datanya agar benar-benar valid.
"Kita memberikan bantuan Bansos kepada yang berhak sesuai list dari Dinas Sosial," ujarnya seraya menyatakan tidak ada berbau kampanye dalam pembagian Bansos ini.
Sebelumnya Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menyatakan pihaknya tengah mendalami video tentang polisi yang menyebut " Jokowi, yes, yes, yes," dalam acara pemberian Bantuan Sosial di Sidimpuan, Sumatera Utara.
"Begini, viral yang itu memang seperti polisi, saat ini sedang kami dalami. Propam sudah turun. Tetapi yang harus dilihat, ada video ya, bicara bahwa mengucapkan terima kasih atas bantuan sosial. Kan memang benar bahwa bantuan sosial itu program pemerintah," ujar Iqbal saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
"Apabila dugaan bahwa polisi ada di sana, memang kami ada MoU dengan Kemensos untuk melakukan pendampingan terhadap program tersebut. Karena banyak yang disalahgunakan," kata Iqbal lagi.
Beberapa penyalahgunaan Bantuan Sosial yang sudah ditangani Polri di antaranya ialah kasus di Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan.
Iqbal pun mengatakan, ucapan terima kasih yang disampaikan polisi itu merupakan inisiatif pribadi, bukan institusi.
"Bahwa ada terima kasih dan lain-lain itu inisiatif mereka. Diduga juga inisiatif dari masyarakat itu mengucapkan terima kasih," lanjut dia.