Cari

Curhatan Seorang Ayah di Facebook, Anaknya Koma 10 Hari Korban Keganasan Begal di Medan

Posted 04-04-2019 10:30  » Team Tobatabo
Foto Caption: Salah seorang korban komplotan geng di Medan Helvetia.

Viral postingan seorang ayah di media sosial Facebook. Ia menjelaskan kondisi anaknya yang disebut-sebut sebagai korban keganasan begal di kota Medan, Sumatera Utara.

Akun Kasmar Lumbanraja yang mengaku sebagai orangtua korban ini menyatakan kalau anaknya masih koma.

Pelajar SMA St.Thomas 3. Medan, Kelas 10 IPA 2 itu sudah 10 hari di rawat di RS Royal Prima.

Berikut ungahan selengkapnya Kasmar Lumbanraja:

Inilah kondisi anak saya Rico Lumbanraja, pelajar SMA St.Thomas 3. Medan, Kelas 10 IPA 2.

Terpaksa operasi otak dan tangan, dan saat ini dirawat di RS Royal Prima, masih koma 10 hari, akibat kebrutalan dan kesadisan sekelompok geng berjumlah lebih 30 sepeda motor berboncengan yang menyerang satu rumah temannya bermarga Purba di Jalan Pembangunan 5, Tanjung Gusta Medan, tanggal 24 Maret 2019, pukul 00.30 WIB.

Saat ini sudah ditangani Polsek Medan Helvetia.

Setelah keluar Surat Lapor Polisi, Pihak RS Royal Prima menolak tidak berlaku Askes /BPJS nya utk Perawatan medis, karena Surat Lapor Polisi menyebutkan Pidana Penganiayaan secara bersama-sama.

Saya konsultasi ke BPJS tentang masalah ini. Katanya harus ke LPSK di Jakarta.

Di LPSK jawaban mereka yang ditangani adalah PIDANA PRIORITAS, a.l. Pelanggaran HAM Berat, Terorisme dan Perdagangan orang.

Sebagai WNI, saya dan mungkin ASN lainnya resah dengan krleadaan ini.

Seperti saling lempar tanggung jawab BPJS dan LPSK.

Akhirnya sekarang anak saya dirawat Umum di RS dengan biaya ratusan juta.

Saya pasti tidak sanggup bayar sebagai ASN guru.

Mohon Perhatian dan dukungan pemerhati dan sahabat saya semua tentang regulasi lembaga ini.

Kepada yth Bapak Kepolisian RI c,q Polsek Medan Helvetia agar mengusut tuntas kasus ini supaya tidak timbul korban-korban Rico yang lain.

Keberadaan geng motor ini sungguh sudah meresahkan orang tua dan pendidik di Medan Sumut ini..

Yang terharap Wakil Rakyat di DPRD, DPR RI mohon dipastikan masalah Askes/BPJS dan LPSK.

Kepada semua sahabat FB Saya dimana pun berada mohon dukungan doanya untuk kesembuhan anak saya ini.

An. Keluarga saya haturkan Terima kasih.

Semoga para pemangku kepentingan di Negara ini mendengar suara hati rakyat korban ke tidakadilan

Unggahan Kasmar Lumbanraja ini pun telah dikomentari dan dibagikan 3 ribuan netizen.

Lakukan Patroli di Kota Medan

Untuk menciptakan suasana kondusif di wilayah hukum Polsek Sunggal, Team Penanganan Gangguan Khusus (Pegasus) lakukan patroli, Sabtu (30/3/2019) malam.

Pegasus Polsek Sunggal, dengan menggunakan sepeda motor dan mobil, berkeliling menyusuri tempat-tempat perkumpulan remaja, geng-geng motor.

Adapun tujuan petugas yakni, untuk membubarkan geng motor yang kerap meresahkan warga sekitar.

Saat patroli dilakukan team Pegasus Polsek Sunggal, beberapa geng motor kocar-kacir melihat kedatangan petugas.

Namun tidak semua berhasil meloloskan diri, sebagian geng motor yang diduga sedang menunggu lawannya berhasil terjaring dan dilakukan penggeledahan.

"Penggeledahan dilakukan untuk menghindari peredaran narkoba, penggunaan senjata tajam. Tidak hanya itu, kami juga lakukan pemeriksaan surat-surat kendaraan," ujar Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Syarif Ginting, Minggu (31/3/2019).

Informasi yang dihimpun, saat Pegasus melaksanakan patroli, di lokasi berbeda petugas mendapat informasi dari warga bahwa adanya keributan di sebuah kafe di kawasan Jalan Gagak Hitam.

Kanit Reskrim Polsek Sunggal Iptu Syarif Ginting mengatakan, saat petugas melakukan penyisiran lokasi-lokasi berkumpulnya anak-anak muda, ada informasi keributan di lokasi berbeda.

"Kami kemudian bergerak menuju ke lokasi yang dimaksud. Saat berada di lokasi kami mendapati seorang pria yang tengah mabuk. Kami mediasi dan kami Antarkan pria mabuk tersebut pulang ke rumahnya," ungkapnya.

Dalam razia tersebut petugas amankan sepuluh unit kendaraan yang tidak melengkapi surat-surat.

Tawuran

Polisi menangkap 20 remaja yang terlibat tawuran antar-geng di kawasan Jalan AR Hakim, Medan, Sumatera Utara. Para pelaku itu ditangkap di berbagai lokasi.

Kelompok yang bertikai itu, kabarnya melibatkan 15 geng yang anggotanya masih berusia belia

Keributan saling lempar batu di Daerah Sukaramai Minggu (31/3/2019) sekira pukul 04.00 WIB.

Dikabarkan, motif perkelahian antara remaja itu, berawal dari saling ejek mengejek di Facebook dan berlanjut dengan anak Halat bergabung dengan mengendarai sepeda motor mendatangi anak Sukaramai dan melakukan pelemparan dan saling balas.

Dikutip dari Tribun Medan