Cari

Petikan Senar Ku Cheng Iringi Lagu Indonesia Tanah Air Beta dan Asing Sing So di Pebukitan Toba

Posted 24-06-2019 11:25  » Team Tobatabo
Foto Caption: Guru musik tradisional Tiongkok/China Prof Qin

TOBASA - Senja perlahan menjemput malam, namun masih menyisakan waktu bagi sejumlah mahasiswa dan para pengunjung yang datang di Bukit Singgolom, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Tobasa untuk menyaksikan penampilan Prof. Qin dari Negara China dan Ngartini dari Medan memetik senar Ku Cheng (Kecapi Tiongkok).

Kegiatan tersebut masuk dalam agenda workshop Toba Caldera World Musik Festival (TCWFM) 2019. Selain memaparkan sejarah dan cara memakai alat musik Kecapi Tiongkok ini, Prof. Qin pun mendemonstrasikan kebolehannya memainkan alat musik dengan 21 senar tersebut.

Ngartini Hoang Giri dari Medan yang merupakan seorang pengajar/Guru musik tradisional Tiongkok/China pada sekolah musik di Medan itu pun mendampingi Prof Qin sekaligus menjadi penerjemah bagi mahasiswa yang bertanya dan ingin tau lebih banyak tentang Ku Cheng.

Prof Qin seniman cina Singgolom Kaldera Toba

Kucheng ini dulunya hanya memiliki rujuh senar, seiring perkembangan zaman atau perubahan peradapan dunia berikut dengan kemajuan tehnologi musik dunia di era zaman ini.

Para pakar musik Daratan Tiongkok, Kucheng dimodifikasi menjadi 21 senar dengan berbagai tingkatan alunan nada pada masing masing senarnya.

“Perubahan ini bertujuan agar Guzeng atau Kecapi Tiongkok ini bisa berkolaborasi dengan berbagai alat musik lainnya baik dengan alat musik modern zaman sekarang dan bagai alat musik lainnya,’tuturnya.

Qin dalam demo musik Kecapi Tiongkoknya memainkan nada lagu Indonesia Tanah Air Beta Ciptaan Ismail Marzuki. Tak hanya itu, lagu daerah Asing sing so Ciptaan Tilhang Gutom serta beberapa lagu tradisional Daratan Tiongkok dan Monggolia yang berkisah perjalanan dan perjuangan hidup kaum wanita bersama dengan kaum lelakinya daratan China dan Mongolia di masa lalu.

“Alat musik ini dulunya hanya ada di istana kerajaan dan di rumah kaum kalangan Bangsawan Tiongkok dan merupakan sebuah alat musik yang sangat mahal nilai seninya. Tidak ditempatkan di sembarang tempat serta tidak sembarang orang yang bisa untuk memainkan dan mendengarkannya kala itu di Daratan Tiongkok,” lanjutnya.

Prof. Qin yang merupakan duta kelompok musisi dari Daratan Tiongkok yang sengaja hadir mengisi acara Toba Caldera World Musik Festival 2019 di Bukit Singgolom.