Seorang Pendeta Ditikam Saat Bersihkan Gereja Lalu Pelakunya Bunuh Diri
KALTENG - Seorang pendeta, Daron A Unjung (57) ditusuk seorang pria di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (23/6/2019). Namun, pelaku penyerangan yang diketahui berinisial RM, ditemukan tewas pada Minggu (23/6/2019) pagi.
Pelaku diduga lebih memilih menenggelamkan diri di Sungai Anjir, Kalampan usai terjatuh dari dari sebuah pohon. Setelah sebelumnya melalui upaya negosiasi bersama kepolisian dan keluarganya untuk menyerahkan diri, kata saudara RM yang bernama Hardi di Pulau Pisau, Minggu (23/6/2019).
“Lebih baik mati, daripada ditangkap oleh polisi. Itu adalah kata-kata yang diucapkan RM,” ujar Hardi Minggu (23/6/2019).
Seperti dilansir kantor berita Antara, Hardi menjelaskan, RM adalah sosok pendiam dan hanya bersekolah hingga tamat SD. Rasa ketakutan dan cerita tidak jelas yang diperolehhnya selama perjalanan itu, membuat karakter dan kejiwaan RM berubah.
Hingga pada akhirnya, pihak keluarga menerima kabar terakhir, yaitu RM melakukan penusukan menggunakan sebuah kayu kepada pendeta bernama Daron A Unjung, yang hanya berniat menyapanya saja.
Kapolsek Kahayan Hilir Iptu Sugiharso memimpin proses evakuasi penemuan jasad pelaku. Jasadnya, tersangkut kait yang sengaja dibuat oleh warga yang ikut dalam pencarian itu. Jasad RM langsung dibawa ke RSUD Pulang Pisau, sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Peristiwa itu terjadi saat Pendeta Daron hendak membersihkan lingkungan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Getsmani di Jalan Darung Bawan Kilometer 13 Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (22/6/2019) kemarin.
Istri korban Erlina mengungkapkan bahwa suaminya merupakan orang yang sabar. Setelah ditusuk oleh orang yang tidak dikenal itu, suaminya tidak langsung berteriak minta tolong agar mendapat perhatian warga untuk menangkap pelaku.
Tetapi kembali ke rumah yang berada bersebelahan Gereja dan menceritakan kejadian yang dialaminya.
“Sebelum ditusuk oleh pelaku, suami saya sempat bertanya kepada pelaku yang sedang duduk di sela perbatasan rumah dan gereja. Lagi ngapain dek?” ucapnya.
Erlina mengaku dirinya juga tidak mengetahui ciri-ciri pelakunya. Suaminya hanya mengatakan bahwa pelaku masih berusia muda dengan pakaian lusuh sedang duduk saat disapa. Bukan membalas sapaan suaminya, pelaku langsung menyerang.
Setelah kejadian penusukan tersebut, dirinya bersama adiknya bernama Aga langsung membawa suaminya itu ke RSUD Pulang Pisau untuk mendapatkan pertolongan medis, karena darah yang terus keluar.
Pada saat itu, Erlina hanya berdua dengan dengan suaminya. Sementara anak satu-satunya sedang berada di luar rumah.
“Kami langsung ke luar dari rumah karena takut kalau pelaku kembali menyerang masuk ke dalam rumah,” terang dia.
Pendeta Daron A Unjung pada saat kejadian penusukan, hendak membersihkan gereja untuk kegiatan kebaktian rutin. Tidak diketahui motif penyerangan dan penusukan yang dilakukan oleh pelaku yang langsung melarikan diri dan masih dalam pengejaran.
Polisi yang turun ke lokasi langsung menyebar untuk mencari keberadaan pelaku dan memblokade beberapa ruas jalan untuk mempersempit upaya pelarian.