Cari

Luka Bakar 64% Usai Terbakar Hidup-hidup saat Amankan Demo, Aiptu Erwin Yudha Masih Kritis

Posted 16-08-2019 12:48  » Team Tobatabo
Foto Caption: Aiptu Yuda saat ditolong warga (Facebook)

CIANJUR - Aiptu Erwin Yudha, polisi yang menjadi korban terbakar hidup-hidup saat aksi demo mahasiswa di Cianjur, Kamis (15/8/2019), hingga kini masih kritis.

Aiptu Erwin Yudha yang berdinas di Polres Cianjur yang mengalami luka bakar paling parah.

Dikhawatirkan luka bakar Aiptu Erwin Yudha akan berdampak pada organ vital.

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Musyafak mengatakan tingkat luka bakar Erwin yang mencapai 64 persen mengakibatkan pelebaran pembuluh darah sehingga cairan tubuhnya keluar.

Sejak tiba di RS Polri Kramat Jati sekira pukul 17.08 WIB tadi, tim dokter bergegas memasang Airway Breathing Circulation (ABC) agar koreksi cairan yang dilakukan terukur.

"Harus dikoreksi, kalau tidak dampaknya nanti ke organ vital seperti ginjal, itu yang kita antisipasi. Jadi tidak hanya katakanlah terjadinya luka dari akibat kulit terbuka," kata Musyafak di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (15/8/2019).

Koreksi cairan untuk mengganti cairan tubuh Aiptu Erwin Yudha dilakukan setiap 3 jam sekali dengan target 5.000 liter sebagai ganti cairan tubuh yang keluar.

Musyafak menuturkan kondisi Bhabinkamtibmas Kelurahan Bojong Herang itu bakal terus dipantau oleh dokter RS Polri.

"Kemudian dipantau 8 jam lagi, setelah 8 jam kemudian akan dilakukan tindakan operasi," ujarnya.

Aiptu Erwin yang mengalami luka bakar di bagian kedua tangan dan kaki, wajah, leher, serta sebagian dada juga dipastikan menjalani operasi bedah plastik.

Musyafak menyebut operasi dilakukan guna membersihkan sel-sel mati imbas kobaran api yang melahap tubuh Aiptu Erwin saat bertugas.

"Kami belum bisa menyampaikan berapa lama masa pemulihan karena baru ditangani," ujarnya.

Musyafak juga memastikan Erwin mengalami trauma inhalasi akibat terlalu banyak menghirup udara panas saat api membakar tubuhnya.

"Bisa saja terjadi trauma pada mukosa (bagian dari paru-paru) pernapasan. Ini yang perlu kita antisipasi," kata Musyafak, Kamis (15/8/2019).

Trauma inhalasi perlu diantisipasi karena tak secara langsung terlihat mata sehingga kondisi saluran pernapasan Erwin harus dipantau.

Trauma inhalasi yang diderita Erwin tak berarti organ dalam anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Bojong Herang itu terluka.

"Bukan organ dalam, tapi saluran pernapasan akibat dari barang kali pas bernapas ada asap atau udara panas karena api," ujarnya.

Merujuk hasil pemeriksaan tim dokter RS Polri, tak ditemukan luka lain pada tubuh Erwin.

Erwin dibawa ke Jakarta menggunakan ambulans RSUD Sayang Cianjur.

Musyafak menyebut pihak keluarga Erwin kini sudah tiba di RS Polri Kramat Jati guna mendampingi proses pengobatan.

"Keluarga ada beberapa, ada adiknya ada 3 orang kalau tidak salah ya. Kemudian juga ada pimpinan Polri juga sudah sampai sini," tuturnya.

Dalami Unsur Kesengajaan

Polisi masih intensif memeriksa 15 orang pengunjuk rasa yang telah diamankan di Mako Polres Cianjur, Jawa Barat, terkait aksi demo yang berujung terbakarnya empat orang anggota polisi, Kamis (15/08/2019).

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyebutkan, petugas masih memeriksa untuk mengidentifikasi pelaku utama, termasuk motif di balik kejadian tersebut.

Pasalnya, dalam beberapa cuplikan video yang beredar di lini massa seseorang terlihat secara sengaja melemparkan plastik berisi cairan diduga bensin ke arah kerumunan massa saat petugas berupaya menggagalkan aksi bakar ban.

“Nanti, setelah hasil pemeriksaan baru kita tahu, apakah kejadian ini direncanakan atau tidak. Kita akan dalami, kita akan periksa semuanya, nanti hasilnya kita sampaikan,” kata Rudy kepada wartawan usai menjenguk para korban di IGD RSUD Sayang, Cianjur, Kamis.

Sejauh ini, ada 15 orang yang telah diamankan dan pihaknya menyebutkan masih mengidentifikasi pelaku yang melempar cairan diduga bensin ke arah sumber api yang mengakibatkan empat orang anggota polisi terbakar.

“Pokoknya semua yang terlibat dalam kegiatan itu (unju krasa) akan kita usut, yang bisa kita hukum kita akan hukum, kita proses sesuai hukum yang berlaku,” tandasnya.

Kronologi Kejadian

Insiden ini terjadi saat mahasiswa melakukan pembakaran ban dan seorang mahasiswa hendak menyiramkan bahan bakar ke arah api.

Seorang warga yang berada di area unjuk rasa, Mamur Abdulah (56), mengatakan, insiden itu terjadi beberapa saat setelah peserta unjuk rasa melakukan pembakaran ban.

Namun saat tiga orang anggota kepolisian mencoba untuk memadamkan api ada seorang yang menyulut api dengan melemparkan bensin.

"Tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan kantong bensin sehingga api pun membesar dan membakar tiga orang polisi," ujarnya, Kamis (15/8/2019).

Ketika api menyambar ke tubuh 3 polisi tadi, para korban spontan berlari lalu menjatuhkan diri.

Lalu setelah itu terdengar jeritan kencang dalam video yang tersebar.

Akibat kejadian itu anggota Babinkamtibmas Kelurahan Bojong Herang Polres Kota Cianjur Aiptu Erwin, dan dua anggota Sabhara Polres Cianjur yakni Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon mengalami luka bakar dan harus menjalani perawatan di RSUD Cianjur.

Kronologi berawal sejak pagi, mahasiswa semula berunjukrasa di Kantor DPRD Kabupaten Cianjur Jalan KH Abdullah bin Nuh.

Lalu mahasiswa melakukan longmarch ke kantor Pemkab Cianjur.

Unjuk rasa tersebut mengatasnamakan dari kelompok Organisasi Kepemudaan (OKP) Cipayung Plus, selaku korlap Muhamad Fadil dengan jumlah massa 50 orang.

Massa sempat berorasi di dua tempat tersebut.

Di gedung dewan mereka berkumpul atas dasar menagih visi misi yang telah disampaikan oleh para anggota dewan.

Pukul 11.00 WIB massa aksi longmarch menuju kantor DPRD dengan rute kantor DPRD Kab.

Pukul 12.00 WIB massa aksi tiba di Kantor Pemda Kab. Cianjur dan melakukan orasi.

Sekitar pukul 12.30 WIB, masa aksi melakukan pemblokiran di Jala Siliwangi (Depan Pintu masuk Pemda Kab. Cianjur) yang mengakibatkan kemacetan arus lalin sepanjang Jalan Siliwangi Kec/Kab. Cianjur.

Sekitar pukul 13.00 WIB, massa aksi melakukan pembakaran ban dan dilerai oleh anggota Kepolisian.

Akan tetapi massa semakin brutal yang mengakibatkan 3 anggota Kepolisian terkena luka bakar.

Adapun anggota lepolisian yang terkena luka bakar sebagai berikut Aiptu Erwin, Bripda Yudi Muslim, dan Bripda FA Simbolon (Anggota Sat Sabhara Polres Cianjur).