Jual Abu Padi Rp 2000 Per Bungkus, Ibu Ini Mampu Sekolahkan 5 Anak Hingga Lulus
SIANTAR - Tubuh yang telah renta, tak membuat Benny Br Lumbannahor (58), warga Lorong 20, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar ini, pasrah dengan keadaan.
Semangat juangnya, yang tinggi membuat ia tetap kuat mencari uang dengan jualan abu padi.
Ketika ditemui awak media hetanews.com, Sabtu (5/10/2019) siang, di Jalan Tarutung, Kecamatan Siantar Selatan, Benny Br Lumbannahor, tampak menawarkan abu padi kepada orang yang melintas. Abu padi yang sudah dikemas dalam plastik warna pink itu, dijualnya Rp 2000 per bungkusnya.
Dengan memakai baju yang sedikit lesuh, dia pun bercerita, bahwa sejak 10 tahun yang lalu, dirinya telah menjual abu padi.
"Sebelumnya aku jual sayur di Jalan Gotong Royong Pasar (Pajak) Parluasan. Setelah tamat sekolah anak ku, baru aku jual abu padi,"ujarnya.
Hal tersebut dilakukannya untuk bisa membantu perekonomian keluarga, dengan menghasilkan uang dari keringatnya. "Daripada hanya diam di rumah. Kan bagus jualan abu padi,"katanya.
Dia mengaku dari hasil menjual abu padi, dia mendapat Rp 50 ribu per harinya.
Berkat usahanya juga, ia berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga kini bekerja wiraswasta.
Uang yang dihasilkan saat ini, untuk memenuhi kebutuhannya sehari - hari.
Perempuan ini juga mengaku, saat berjualan dirinya tidak menghiraukan teriknya matahari, serta dinginnya rintik hujan selalu ditangkisnya dengan kain penutup kepala yang dibawanya.
Fisiknya masih kuat untuk tetap memperjuangkan rupiah, agar masuk ke kantongnya. Inderanya pun diakuinya, masih kuat untuk itu. Telinga masih peka untuk mendengar suara, dan matanya masih cekatan melihat di sekelilingnya.
Saat ditanya keberadaan anaknya, Benny Br Lumbannahor mengatakan, saat ini anaknya ada yang tinggal di luar kota.
"Anakku ada lima, empat orang merantau. Ada yang di Papua, Bali, Sibolga, Pelembang dan ada yang di Siantar jualan sepatu di Parluasan," ucapnya.
Saat ditanya, apa harapannya kepada Pemerintah Kota Pematangsiantar, dia menyampaikan, agar pemerintah lebih memperhatikan masyarakat miskin yang ada di Siantar.
"Pemerintah harus peka dan perduli terhadap warga yang ada di Siantar," pungkasnya.