Cari

Wabah Kolera Babi Merebak Di Tarutung, Hewan Ternak Mati Dalam 15 Hari

Posted 11-10-2019 14:35  » Team Tobatabo
Foto Caption: Pertenakan Babi

TARUTUNG - Kolera babi (hog cholera) menyerang ternak warga di Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara.

Hardi Saut Simorangkir, Kepala Desa Simorangkir Hanbinsaran Kecamatan Siatas Barita mengatakan warganya telah mengeluh akibat kematian babi yang tiba-tiba mendadak.

"Ya, benar. Virus itu mewabah di desa kami dan peternak sudah mengeluh," kata Hardi dihubungi melalui telepon seluler di Tarutung, Rabu (9/10/2019).

Mengatasi hal itu, disebutnya Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tapanuli Utara telah melakukan vaksinasi.Ternak warga sudah disuntik dengan antibiotik.

Hardi membenarkan, 40 ekor lebih babi mati mendadak dan mengagetkan warganya.

Sebaran kasus yaitu di Desa Simorangkir Julu, Desa Siraja Hutagalung, Desa Lumban Siagian Julu, lalu Desa Enda Portibi, Desa Simorangkir Habinsaran, yang semua berada di Kecamatan Siatas Barita.

Hardi membenarkan, sebelum mati babi peliharaan warga terlihat seperti mengigil. Kematian babi sudah mulai berlangsung dua minggu terakhir.

"Tanda-tandanya, babi seperti kedingingan, lalu mati, "sebutnya.

Untuk menghindari terjadinya penularan terhadap ternak babi maupun ke manusia, disebutnya sejauh ini Dinas Peternakan sudah sedang melakukan sosialisasi tentang tanda-tanda mencurigakan pada babi yang dipelihara serta meminta menjaga kebersihan kandang.

"Saya segera hubungi kembali usai rapat ya! Kebetulan sedang rapat di kantor Gubernur Sumut juga membahas soal itu," ujar Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan  Peternakan Taput, Sondang EY Pasaribu ketika dihubungi via telepon selular.

Demam babi klasik (bahasa Inggris: classical swine fever) atau kolera babi (hog cholera) adalah penyakit menular pada babi yang disebabkan oleh virus classical swine fever. Virus ini termasuk famili Flaviviridae dan genus Pestivirus.

Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, kejang, dan pendarahan bagian permukaan kulit dan bagian dalam (limpa, ginjal, dan usus) pada babi.

Babi yang terserang virus tersebut akan meninggal dalam waktu 15 hari.

Penyakit demam babi klasik ditimbulkan oleh kandang yang kotor, udara sekitar kandang lembap dan sistem pemeliharaan yang tidak higienis.

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengupayakan kandang dalam keadaan kering dan bersih dan komposisi makanan yang sesuai dengan berat badan babi. Selain itu, untuk tindakan penanganan dilakukan program vaksinasi dengan pemberian vitamin dan antibiotika.

Dikutip dari Tribun Medan