Cari

Erupsi Lagi, Gunung Sinabung Luncurkan Awan Panas Sejauh 2500 Meter

Posted 30-10-2020 13:28  » Team Tobatabo
Foto Caption: Gunung Sinabung kembali luncurkan awan panas guguran, Jumat (30/10/2020). Kali ini, tercatat awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh kurang lebih 2500 meter ke arah Timur-Tenggara.

KARO - Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, kembali mengalami erupsi dengan mengeluarkan material berupa awan panas guguran, Jumat (30/10/2020).

Informasi yang didapat, aktivitas awan panas guguran ini kembali terekam sekira pukul 12.03 WIB.

Seorang pengamat Gunung Sinabung Armen Putra, membenarkan kembali meningkatnya aktivitas vulkanik di dalam Gunung Sinabung ini.

Dirinya mengatakan, pada peristiwa awan panas guguran ini tercatat jarak luncuran sejauh kurang lebih 2500 meter.

"Tadi baru saja kembali terjadi awan panas guguran lagi, dengan jarak luncur ke arah Timur-Tenggara sejauh kurang lebih 2500 meter," ujar Armen, saat ditemui di pos PGA Sinabung, Jalan Kiras Bangun, Simpangempat.

Amatan www.tribun-medan.com, saat terjadinya guguran awan panas terpantau abu tebal berwarna kelabu pekat menggulung di badan gunung.

Selain itu, terlihat juga abu tebal dengan kondisi yang sedikit lebih tipis, membumbung cukup tinggi di atas permukaan gunung.

Armen menjelaskan, sampai saat ini aktivitas Gunung Sinabung terpantau masih terus dapat berubah sewaktu-waktu atau fluktuatif.

Terlebih, sampai saat ini pertumbuhan kubah lava di puncak Gunung Sinabung masih terus membesar ditambah lagi tekanan magma dari dalam perut gunung.

"Selagi kubah lava masih ada jadi potensi guguran dan awan panas masih tinggi. Untuk tekanan dan jarak luncur masih terus fluktuatif tergantung dari dorongan," katanya.

Untuk itu, pihaknya kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk kembali meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya Gunung Sinabung.

Dirinya menyebutkan, dengan kondisi yang ada saat ini pergerakan atau aktivitas Sinabung masih belum dapat dipastikan tergantung bagaimana suplai magma yang ada di dalam perut gunung itu sendiri.

Dikutip dari Tribun Medan