Cari

Sitohang Lari Jelang Hari Pernikahan, Keluarga Pria Akhirnya Serahkan Napuran Tiar ke Pihak Parboru

Posted 23-10-2020 10:36  » Team Tobatabo
Foto Caption: Seorang calon mempelai pria bernama Dedi Sitohang (21) di Lumban Simbolon, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi menghilang dari rumahnya h-2 jelang pernikahan.

SUMBUL - Pernikahan Dedi Sitohang (21) warga Dolok Dolok Tolong Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi dengan calonnya LN (20) yang harusnya berlangsung hari ini, Kamis (22/10/2020) berakhir batal.

Semula keduanya akan memperlangsungkan pernikahan di HKBP Dolok Tolong Resor Juma Ramba Sumbul Kabupaten Dairi. Sebelum Dedi pergi kabur dari rumahnya pada 12 Oktober 2020 lalu hingga hari ini.

Namboru (adik ayah) Dedi, Nursinda boru Sitohang (53) menerangkan bahwa kesepakatan kedua keluarga untuk LN pulang ke rumahnya di Desa Bangun Kabupaten Dairi.

"Jadi sampai hari ini Dedi belum datang, jadi audah kesepakatan keluarga, Bukan dikembalikan namanya itu kalau dikembalikan bisa dibilang kami yanh menolak. Tapi ini namanya orang itu mintakan mohonkan disitu dulu. Jadi ada acara adatnya, jadi keluarga besar kami dengan perempuan disitu semua tadi juga sama tua-tua huta dan panatua Gereja," tuturnya saat dikonfirmasi tribunmedan.com, Kamis (22/10/2020).

Ia menyebutkan bahwa pihak keluarga sebenarnya menginginkan keduanya tetap bersama.

Nursinda menyebutkan apabila Dedi pulang akan tetap merencanakan pernikahan namun apabila itu sudah kesepakatan kedua pasangan.

"Sebenarnya kami mau nya mereka sama. Iya dari keluarga gitu, inginnya supaya tetap sama. Jadi memang diantar keluarga baik-baik semua. Tapi itupun akan tetap bersama apabila kedua pasangan setuju," tuturnya.

Bapak Tua (abang bapak) dari Dedi Morhan Sitohang, yang ikut menjemput LN ketika pasangan itu ketika mangalua menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut kepada keluarga besar perempuan.

"Kami sebenarnya sangat ingin agar rumah tangga baru terbentuk. Namun kami tidak membela perilaku Dedi. Dang diboto lungun na,” kata Morhan.

Atas arahan natua-tua ni huta (kepala adat) marga Capah, keluarga pria, Morhan dan pihak boru Sihar Sitohang menyerahkan ‘napuran tiar’ kepada LN.

Mereka menyampaikan sepatah kata dan penyemangat, kiranya LN meraih hari esok lebih baik. “Asa anggiat tiar ari si dalalon na tu joloan on,” kata Capah.

Sihar juga berharap agar masalah ini tidak merembet pada hubungan sehari-hari kedua keluarga. Ia menyebutkan bahwa dirinya memiliki komunikasi baik dengan marga Nainggolan.

“Molo anak naso mangoloi ajar, porlu do diajar,” kata seorang diantaranya.

Sebelumnya Nursinda menyebutkan bahwa keduanya telah melaksanakan martumpol (pra nikah) di gereja HKBP Dolok Tapian Nauli, Resort Jumaramba pada 4 Oktober 2020.

Ia menyebutkan bahwa pihak mempelai perempuan LN telah tinggal di rumah penatua gereja sebelum acara pernikahan yang disebut mangaluahon (salah satu cara adat menikah pada suku Batak). Sementara Dedi tetap di rumah oppungnya.

"Jadi waktu LN datangi rumah Dedi, dia sudah pergi tidak ada lagi di rumah," Ungkap Nursinda.

Nursinda menyebutkan kaburnya Dedi telah membuat pihak keluarga mereka malu karena seolah tidak bertanggung jawab.

Ia juga memohon bantuan masyarakat untuk memberi kabar bilamana mengetahui keberadaan keponakannya itu.

"Kami berharap masyarakat yang menemukan Dedi dengan warna kulit sawo matang, tinggi badan berkisar 150 cm. Pada bagian wajah terdapat bekas cubitan, tanpa tahi lalat boleh memberi tahu kami. Jadi Semua biaya ongkos akan kami tanggungjawabi,” tegasnya.

Nursinda meminta untuk Warga yang mengetahui keberadaan Dedi Sitohang memberi bantuan untuk menghubungi nomor telepon 0823-7010-2893.

Ia menyebutkan bahwa pihak keluarga tidak mengetahui apa yang membuat Dedi hingga lari dari rumah.

"Jujur kami tidak tahu, kalau masalah fisik dan materi sepanjang pengetahuan kami keluarga Sitohang, sampai saat ini tidak ada. Hubungan Dedi dengan LN sudah cukup lama. LN sering dibawa Dedi ke rumah oppungnya itu. Karenanya pihak keluarga Sitohang menyetujui rencana Dedi menikah dengan LN," terang Nur

Kaburnya Dedi pertama kali diketahui LN pada Senin, 12 Oktober 2020 pagi. LN yang datang ke rumah Dedi, dari tempatnya menginap di rumah penatua gereja, tidak menemukan Dedi di rumah itu.

LN pun memberitahukan hal itu kepada pihak keluarga Dedi. Pencarian dilakukan, namun hingga kini belum berhasil ditemukan keberadaannya.

Nursinda menyebutkan tidak mengetahui ada masalah terkait pesta yang akan dilaksanakan.

“Kalau antara dia dengan calonnya itu, dialah yang tahu. Karena kami setelah acara Martumpol kami sudah pulang ke kampung di Karo,” kata Mursinda.

Lebih lanjut, Nursinda menyebutkan pihak keluarga akan melaporkan ke Polsek Sumbul Polres Dairi untuk membantu mencari orang Dedi yang hilang.

Dikutip dari Tribun Medan