Sering Kelaparan, Jendral Ini Jadikan Harimonting Sebagai Kudapan Pelepas Dahaga Sepulang Sekolah
Harimonting atau Sanduduk merupakan buah liar (Wild Berries) yang tumbuh didaerah perbukitan di sekitar Danau Toba. Anak-anak sering menjadikan buah yang satu ini sebagai jajanan saat sedang bermain di sekitaran bukit.
Tahun 80-90 buah harimonting juga banyak dijual sebagai jajanan anak-anak. Rasanya yang manis dan agak kecut menjadikan buah ini sangat populer buah anak-anak yang lahir di Bonapasogit.
Tapi tahukah anda para sobat Tobatabo.com bahwa seorang Jendral asal Batak dimasa kanak-kanaknya memakan Harimonting dalam kesehariannya dikarenakan tidak memiliki uang untuk jajan?
Si anak kecil yang malang ini bernama Tiopan Bernhard Silalahi atau yang kita kenal saat ini dengan nama TB. Silalahi.
Tiopan kecil sering mengkonsumsi buah Harimonting sebagai makanan pengganjal perut. Hal itu dilakukan Tiopan kecil agar tetap bertahan di tengah kemiskinan yang membelit keluarganya.
Saat menuntut ilmu di Sekolah Rakyat, Tiopan kecil sering mengalami kelaparan. Hanya makan sederhana untuk sarapan pagi, tanpa ada uang saku untuk jajan. Ia hanya menjadi penonton yang baik saat teman-temannya jajan makanan.
Dengan terpaksa, Tiopan kecil hanya dapat menelan air liur. Tidak ada uang untuk membeli makanan. Tiopan kecil hanya mampu mengisi perutnya dengan buah Harimonting yang tumbuh liar di lereng gunung seputar Danau Toba.
Foto Letjen (Purn) TB Silalahi
Pengalaman masa kecil TB. Silalahi ini dapat ditemukan di Yayasan TB. Silalahi Center Balige Sumatera Utara. Kelak Tiopan malang ini menjadi seorang perwira tinggi berpangkat terakhir bintang tiga, Letnan Jendral TNI (Purnawirawan).