Cari

Tradisi Kebudayaan Suku Batak

Posted 10-08-2021 14:07  » Team Tobatabo
Foto Caption: Foto: Ilustrasi Etnis Batak. (Narendra)

Indonesia memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang sangat beragam. Bahkan satu suku di Indonesia juga masih memiliki sub-sub suku yang beranak. Salah satunya suku Batak.Suku Batak yang kita ketahi  ternyata bukan hanya satu macam saja. Akan tetapi, ada beberapa sub suku batak seperti batak Toba, batak Angkola, batak Simalungun, batak Karo, dan batak Phak-Pak.

Perbedaan dari setiap sub suku batak ini bisa berupa kebiasaan yang diajarkan oleh para nenek moyang suku Batak, termasuk adat sampai bahasanya juga memiliki perbedaan.

Suku Batak memang  mempunyai banyak tradisi bersejarah yang mulai ada sejak zaman leluhur dan sampai sekarang masih dilestarikan oleh para keturunan suku batak.

Bukan hanya dalam momen tertentu namun kebudayaan batak masih terus dilestarikan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa kebudayaan dari suku Batak yang jarang diketahui banyak orang nih.

1. Dilarang menikahi satu marga

Menikah dengan lelaki atau perempuan satu marga sangat terlarang dikebudayaan orang batak. Meskipun berasal dari keluarga yang tidak sama bahkan tidak ada hubungan keluarga sama sekali antar pria dan wanita , menikah dengan orang yang semarga tidak diperbolehkan.

Bahwa menurut adat batak, orang yang memiliki marga yang sama walaupun tidak dalam keluarga yang sama tetaplah memiliki hubungan saudara dan dianggap merusak silsilah mereka sendiri.

Bukan hanya semarga saja, namun ada juga beberapa marga yang berbeda tapi masih dalam hubungan silsilah yang sama juga tidak diperbolehkan untuk menikah seperti yang disebut dengan marpadan.

Jadi jika ingin kenalan antara pria dan wanita sesama batak ,dari awal pendekatan harus ditanya marganya apa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan seperti tidak mendapatkan restu.

Makanya, disuku batak tidak ada istilah jatuh cinta pada pandangan pertama.

2. Menikahi Pariban/Sepupu

Tidak seperti di suku Jawa atau pun suku lainya, Hal yang satu ini sih sudah biasa terjadi di kebudayaan batak.

Alih-alih mencari jodoh dari keluarga lain, pariban dianggap sebagai jodoh yang pantas karena sudah diketahui nih asal usul keluarganya.

Pariban atau sepupu yang boleh dinikahi juga bukan sembarang sepupu loh guys.

Untuk anak laki-laki pariban yang boleh dinikahi adalah anak dari saudara laki-laki ibu sedangkan anak perempuan boleh menikah dengan anak dari saudara perempuan ayah.

3. Martarombo

Istila Martarombo artinya berbincang-bincang untuk mencari suatu hubungan silsilah keluarga.

Biasanya jika baru bertemu dengan orang baru sesama suku batak, mereka suka saling menanyakan marga kita, marga ibu sampai marga pasangan kita.

Hal ini bertujuan supaya bisa menemukan hubungan pertalian persaudaraan berdasarkan marga mereka.

Selain itu juga, martarombo juga merupakan adat istiadat yang tetap digunakan sampai sekarang karena dengan mengetahui silsilah marga kita bisa memanggil seseorang dengan sebutan yang tepat seperti pariban, iboto, tulang, bou, oppung ,amangboru, anggi dan sebagainya.

4. Mangulosi

Di dalam upacara atau acara-acara yang dilaksanakanoleh  orang batak pasti kalian sudah tidak asing dengan ulos yang biasanya digunakan.

Ulos yang merupkan kain tradisional bagi orang batak ini digunakan untuk beberapa hal sesuai dengan fungsinya, seperti upacara pernikahan, upacara adat, maupun kematian.

Nah ulos yang digunakan juga berbeda-beda jenisnya loh, selain perbedaan untukpenggunaanya, perbedaan jenis ulos juga menunjukkan strata seseorang dalam lingkungan sosial.

5. Tuhor

Tuhor biasa disebut dengan  mahar.

Tuhor ini  memang selalu seru untuk diperbincangkan pada acara pernikahan, apalagi dikalangan anak-anak muda batak.

Keluarga yang masih sangat memegang erat kebudayaan batak ini biasanya akan menentukan tuhor yang semakin mahal sesuai dengan tingkat pendidikan anaknya.

Tuhor ini nantinya akan digunakan untuk keperluan pesta, perlengkapan pernikahan dan lain-lain.

Tapi dijaman yang sudah millenial ini, sudah banyak keluarga dari suku batak yang meninggalkan kebiasaan ini karena dianggap hanya akan mempersulit pernikahan antara dua orang yang sudah saling mencintai.

Dikutip dari Kompasiana