Cari

Fakta Dibalik Bumbu Khas Tanah Batak Andaliman

Posted 04-07-2013 00:21  » Team Tobatabo
Foto Caption: Andaliman

Iseng-iseng saya mencoba mencari data mengenai Andaliman, bumbu yang dengan bangga selalu diikrar suku Batak sebagai bumbu endemik asli tanah Batak. Yang artinya, tumbuhan ini hanya mampu tumbuh dan berkembang biak dengan baik didataran bermukim suku Batak.

Tapi ada satu yang mengelitik benakku, kenapa Andaliman lebih populer diluar negeri sebagai "sichuan pepper", dalam arti Andaliman dekat sejarahnya dengan kuliner Cina. Secara Sichuan diambil dari nama salah satu provinsi di negara Cina.

Dan saya berfikir, apakah Andaliman juga tumbuh di dataran Cina? Tapi ada alasan yang lebih masuk akal, bangsa Cina terkenal dengan resep dan kuliner makanannya yang mendunia, berbagai jenis masakan terbaik dengan resep dan bahan-bahan rahasia mampu mempopularkan masakan cina menjadi salah satu kuliner mendunia.

Dan mungkin jaman dahulu para saudagar dari cina menemukan cita rasa unik dari Andaliman saat berdagang ke daerah Tapian Nauli dan mulai memanfaakannya sebagai komoditi ekspor dan diperkenalkan di negara Cina.

Sehingga koki atau chef terutama di daerah sichuan mulai bereksperiment dengan bumbu Andaliman dan menghasilkan cita rasa unik dan hebat.

Maka kali ini saya akan mencoba mengulas mengenaik andaliman, melalui pencarian dari berbagai sumber di internet.

Pencinta kuliner batak tentunya sudah mengenal rempah khas dari tanah Batak ini. Tumbuhan yang memiliki nama latin Zanthoxylum acanthopodium. Di Indonesia , Andaliman banyak tumbuh di daerah dataran tinggi  sumatera utara.

Di indonesia andaliman juga sering disebut "Merica batak" , mungkin karna bentuknya yang mirip merica, banyak tumbuh di tanah batak dan juga sering digunakan untuk bumbu masakan khas batak.

Di negara negara lain Andaliman juga memiliki nama nama tersendiri, Dalam bahasa Inggris Andaliman populer dengan sebutan Sichuan pepper sedangkan  bahasa Mandarin ia dikenal sebagai huājiāo (花椒; harafiah: "lada bunga"). 

Orang Jepang mengenalnya sebagai sanshō (山椒), sedangkan di Korea ia dikenal sebagaisanchonamu (산초나무, Z. schinifolium) atau chopinamu (초피나무, Z. piperitum). Itulah sekilas perkenalan mengenai Andaliman , Tumbuhan yang batang hingga daunnya memiliki Duri.

Kali ini kita akan informasikan mengenai manfaat dan khasiat dari Tumbuhan Andaliman , Mungkin selama ini kita hanya mengetahui bahwa Andaliman hanya digunakan sebagai rempah/bumbu untuk masakan saja, namun ternyata ada beberapa khasiat yang memungkinkan unutk kita manfaatkan dari  Andaliman .

Untuk kandungan dan komposisi Gizi/nutrisi, Andaliman mengandung energi sebesar 99 kilokalori, protein 4,6 gram, karbohidrat 18 gram, lemak 1 gram, kalsium 383 miligram, fosfor 107 miligram, dan zat besi 2,9 miligram.  

Selain itu di dalam Andaliman juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 3 miligram dan vitamin C 14,7 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Andaliman, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Andaliman :

Banyaknya Andaliman yang diteliti (Food Weight) = 100 gr 

Bagian Andaliman yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %

  • Jumlah Kandungan Energi Andaliman = 99 kkal
  • Jumlah Kandungan Protein Andaliman = 4,6 gr
  • Jumlah Kandungan Lemak Andaliman = 1 gr
  • Jumlah Kandungan Karbohidrat Andaliman = 18 gr
  • Jumlah Kandungan Kalsium Andaliman = 383 mg
  • Jumlah Kandungan Fosfor Andaliman = 107 mg
  • Jumlah Kandungan Zat Besi Andaliman = 2,9 mg
  • Jumlah Kandungan Vitamin A Andaliman = 0 IU
  • Jumlah Kandungan Vitamin B1 Andaliman = 3 mg
  • Jumlah Kandungan Vitamin C Andaliman = 14,7 mg

(Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya)

Tanaman andaliman mengandung senyawa terpenoid yang mempunyai aktivitas antioksidan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan berperan penting untuk mempertahankan mutu produk pangan (pengawetan) dari berbagai kerusakan seperti ketengikan, perubahan nilai gizi serta perubahan warna dan aroma makanan.

Selain itu senyawa terpenoid pada andaliman juga dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba. Hal ini memberikan peluang bagi andaliman sebagai bahan baku senyawa antioksidan atau antimikroba bagi industri pangan dan farmasi (Wijaya, 1999).

Hasil pengujian aktivitas antimikroba pada penelitian Siswadi (2002), menunjukkan bahwa ekstrak buah andaliman bersifat bakterisidal terhadap bakteri Bacillus stearothermophilus, Pseudomonas aeruginosa, Vibrio cholera, dan Salmonella thypimurium.

Selain itu andaliman juga mampu menghambat Bacillus cereus, Staphylococcus aureus, dan S. thyposa (Andayanie, 2000). Dengan diketahuinya aktivitas antimikroba dari minyak atsiri andaliman serta komponen aktif penyusunnya, maka pemanfaatan andaliman dapat ditingkatkan sebagai bahan obat-obatan (Butar Butar, 2002).

Andaliman dapat digunakan  menjadi senyawa aromatik dan minyak esensial. Masyarakat Himalaya, Tibet dan sekitarnya menggunakan Andaliman sebagai bahan aromatik, tonik, perangsang napsu makan dan obat sakit perut (Hasairin, 1994).

Manfaat lain buah andaliman berdasarkan penelitian adalah sebagai insektisida untuk menghambat pertumbuhan serangga Sitophilus zeamais. Efeknya berupa daya tolak makan serangga atau mengurangi selera makan serangga (Andayanie, 2000). Sedangkan di Jepang, Daun Andaliman digunakan untuk pemberi aroma (Tensiska, 2001).