Cari

Kutipan Blog - Dataran Tinggi Para Raja

Posted 18-07-2013 15:26  » Team Tobatabo

Hari ini merupakan hari terakhir di saya berada di kota Pangururan karena saya akan berpindah ke Onan Rungu yang terletak sekitar 2 jam perjalanan dari Pangururan. Tujuan saya ke Onan Rungu salah satunya untuk melihat Pohon Hariara terbesar di dunia berdasarkan informasi dari Dinas Pariwisata Samosir. Jalan aspal yang menyusuri tepian Danau Toba benar-benar menyejukkan mata dan tak pernah bosan untuk memandangnya. Dalam perjalanan ditemukan kembali sumber air panas seperti yang ada di Pangururan namun tempat ini lebih kecil sumber air panasnya. Teori bahwa Danau Toba berasal dari Mega Volcano mungkin benar juga karena di sekitarnya ditemukan beberapa sumber air panas. Sumber air panas yang ada disini dikelola hanya sekedarnya saja tidak seperti yang ada di Pangururan.

Setelah 2 jam perjalanan akhirnya sampailah di Pelabuhan Onan Rungu kebetulan saat itu jam makan siang, saya memutuskan untuk mencari makan sekaligus menanyakan keberadaan Pohon Hariara besar itu. Di sekitar pelabuhan Onan Rungun hanya ada satu rumah makan dengan menyajikan menu utama berupa ikan mujair. Informasi dari pemilik rumah makan perlu waktu setengah jam lagi untuk mencapai lokasi pohon tersebut dengan kondisi jalan kurang begitu bagus.

Pelabuhan Onan Rungu

Sajian Ikan Mujair dengan sambal khas Batak

Sehabis makan siang saya pun melanjutkan perjalanan untuk menemukan pohon hariara besar itu. Setengah jam perjalanan dengan kondisi jalan yang lumayan mengocok perut yang baru terisi akhirnya ditemukan juga pohon tersebut. Pohon ini memang agak tersembunyi namun Pemda Samosir sudah memberikan papan petunjuk lokasi dan menata areal sekitar pohon dengan rapi.

Pohon Hariara merupakan yang mirip seperti pohon beringin, posisi pohon hariara sendiri begitu penting dalam kehidupan orang Batak. Makanya tak heran mereka mensakralkan pohon ini. Bahkan dulu, di masa ajaran Kristen belum masuk ke Tanah Batak, pohon hariara menjadi tempat mamele (persembahan) alias tempat untuk berdoa kepada penghuni alam gaib (animisme). Terkadang, pohon hariara juga sebagai saksi dalam perjanjian antar-marga (padan).

Sebenarnya pohon Hariara ini terlihat besar karena ada beberapa pohon Hariara yang saling menempel sehingga terlihat menjadi besar dan pohon ini diperkirakan sudah berusia ratusan tahun.

Petunjuk lokasi Pohon Hariara Terbesar

Pohon Hariara Terbesar

Sore sudah menjelang di lokasi Pohon Hariara ini, saatnya meninggalkan tempat ini untuk mencari tempat beristirahat malam ini. Berhubung di sekitar sini tidak terdapat penginapan maka saya harus mencari rumah penduduk yang bisa disinggahi untuk sekedar beristirahat hingga besok pagi. Menelusuri kembali jalan rusak akhirnya saya mendapati pelabuhan kecil yang terdapat beberapa rumah penduduk. Tampaknya tempat ini cukup nyaman untuk menghabisi malam ini untuk beristirahat dengan pemandangan Danau Toba dari sudut lain.

Pelabuhan di Sukkean

 

Kapal yang akan bersandar

Sumber codymavs.wordpress.com