Harimau Serang Ternak Warga Bahorok
Bahorok - Harimau Sumatra dari Tamna Nasional Gunung Leuser (TNGL) turun gunung mangsa dua ternak warga dusun di desa TimbangLawan, Sabtu (6/12) sekira pukul 02.00 Wib.
Hal ini sudah jarang terjadi di daerah Bahorok meski beberapa desa berbatasan langsung dengan TNGL. Ibnu Hajar pemilik ternak menyebutkan, kala itu hujan cukup deras dan berkepanjangan. Ibnu yang tinggal digubuk di ladangnya beserta istri dan ketiga anaknya mendengar suara gaduh tak jauh dari kediamannya.
Sayup-sayup terdengar suara auman, dan delapan ekor ternak lembunya ketakutan."Mendengar auman saya langsung mengecek ke kandang ternak dengan penerang lapu senter"' terang Ibnu. Saat tiba di kandang ternak dia kaget karena salah satu lembu jantan berumur 2,5 tahun terkapar dan berlumuran darah di bagian kedua kaki belakang, serta tengguk tergores benda runcing.
Ibnu tidak menyadari ternaknya dimakan binatang buas, lembu yang terluka diolesi obat untuk menghambat pendarahan. "Saya menduga terkena paku”, kata Ibnu Minggu (7/8).
Keesokan harinya setelah diamati disimpulkanternak peliharaanya di terkam harimau karena ada bekas telapak kaki binatang itu di sekitar lokasi, serta bekas gigitan di bagian tengkuk dan kedua paha belakang penuh luka.
Taklama berselang,warga juga digegerkan penemuan ternak lembu tewas milik Heri warga setepat tak jauh dari kebun IbnuHajar di seberang Sei Landak.
"Ketika saya hendak mengembalakan ternak seperti biasa, terkejut. Pasalnya salah seekor ternak tidak kelihatan,setelah dicari sekitar 5 meter dari tempat ikatan ditemukan disemak-semak sudah tak bernyawa", sebut Heri.
Dikatakan Heri, tengkuk ada bekas cakaran,serta bagian belakang ekor lembu jantan itu sebagian daging di kedua paha, serta sebagian usus sudah tidak kelihatan.Kuat dugaan telah menjadi santapan segar harimau,” ujar Heri sedih.
Diserang
Kepala resort TNGL Timbang Lawan, Mislam ketika dikonfirmasi membenarkan. Dikatakannya berdasarkan pengamatan dan pengalaman, ternak Ibnu Hajar dan Heri telah diserang harimau.
Mislam didampingi rekannya Jon Purba menjelaskan ada bekas cakar dan gigitan, serta bekas telapakkaki. Disinggung tentang tindaklanjut, dikatakan Mislam mengaku serangan hewan buas diperkirakan mencapai 2 meter, dikordinasikan dengan pihak Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumut, karena lokasi kejadian di luar kawasan TNGL, sehingga menjadi wewenang instansti itu ujarnya.
Meski demikian pihaknya tetap siaga dan memasang kamera pengintai di sekitar lokasi, kata Jon Purba.
Cemas
Kepala desa Timbang Lawan, Amru segera turun kelokasi dan mengimbau warganya agar tetap waspada serta disarankan jika bepergian ke daerah itu hendaknya tidak sendiri.Ternak warga juga disarankan agar dievakuasi ke daerah pemukiman yang lebih aman, kemungkinan terburukmesti diantisipasi secara bersama ujarnya.
Perkembangan rekaman kamera track pihakTNGL yang terpasang dilokasi menangkap raja hutan kembali datang di malam Minggu, dan mengambil/ hewan buruannya yang telah dikubur, kata JonPurba .
Diseret sekitar 30 M dari areal sebelumnya,dan disembunyikan di semak-semak, kemungkinan harimau kembali datang hingga hewan buruannya habis dilahap.
“Bisa saja membawa kawanan dari kawasan hutan lindung,” kata Purba. Sayangnya pihak KSDA Sumut hingga berita ini kirim belum dapat dikonfirmasi, pasalnya belum juga tiba di lokasi sehingga masyarakat belum mendapat informasi upaya tindak lanjut terhadap serangan hewan buas di luar kawasan TNGL.
Kepala seksi wilayah V TNGL, Parbel Turnip terlihat dilokasi beserta jajarannyamengantisipasi keadaan. (als)
Sumber AnalisaDaily.com