Cari

Harimau Serang Ternak Warga Bahorok

Posted 08-12-2014 15:33  » Team Tobatabo

Bahorok -  Harimau Sumatra dari Tamna Nasional Gunung Leuser (TNGL) turun gunung mangsa  dua ternak warga  dusun di desa TimbangLawan, Sabtu (6/12) sekira pukul 02.00 Wib.

Hal ini sudah jarang terjadi di daerah Bahorok meski be­berapa desa berbatasan langsung dengan TNGL. Ibnu Hajar pemilik ternak me­nye­butkan, kala itu hujan cukup deras dan berkepanjangan. Ibnu yang ting­gal digubuk di ladangnya beserta istr­i dan ketiga anaknya mendengar suara gaduh tak jauh dari ke­dia­ma­n­nya.

Sayup-sayup terdengar suara au­man, dan delapan ekor ternak lem­bu­nya ketakutan."Mendengar auman saya langsung  mengecek ke kandang ter­nak dengan penerang lapu senter"' te­rang Ibnu. Saat tiba di kandang ternak dia kaget karena salah satu lem­bu jantan berumur 2,5 tahun te­r­kapar dan berlumuran darah di bagian  kedua kaki belakang, serta  tengguk tergores benda runcing.              

 Ibnu tidak menyadari ternaknya di­makan binatang buas, lembu yang terluka diolesi obat untuk meng­ham­bat pen­darahan. "Saya menduga ter­kena paku”,  kata Ibnu Minggu (7/8).

Keesokan harinya setelah diamati di­simpulkanternak peliharaanya  di ter­kam harimau karena ada bekas te­lapak kaki  binatang itu di sekitar lo­kasi, serta bekas gigitan di bagian teng­kuk dan kedua paha  belakang penuh luka.

Taklama berselang,warga juga di­ge­gerkan penemuan ter­nak lembu te­was milik Heri warga setepat  tak jauh dari kebun IbnuHajar di sebe­rang Sei Landak.

"Ketika saya hendak mengemba­la­kan ternak seperti biasa, terkejut. Pa­salnya salah seekor  ternak  tidak keli­ha­tan,setelah dicari sekitar 5 me­ter dari tempat ikatan ditemukan disemak-semak sudah tak ber­nya­wa", sebut Heri.

Dikatakan Heri, tengkuk  ada be­kas cakaran,serta bagian belakang ekor lembu jantan itu sebagian daging di kedua paha, serta sebagian usus sudah tidak kelihatan.Kuat dugaan telah menjadi santapan segar harimau,” ujar Heri sedih.

Diserang

Kepala resort TNGL Timbang Lawan, Mislam ketika dikonfirmasi membenarkan. Dikatakannya ber­dasarkan pengamatan dan pengala­man, ternak Ibnu Hajar dan Heri  te­lah diserang harimau.

Mislam didampingi rekannya Jon Purba menjelaskan ada bekas cakar dan  gigitan, serta bekas telapakkaki. Disinggung tentang tindaklanjut, dikata­kan Mislam mengaku sera­ngan hewan buas diperkirakan men­capai 2 meter, dikordinasikan dengan pi­hak Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumut, karena lokasi ke­jadian di luar kawasan TNGL, sehingga menjadi wewenang instans­ti itu ujarnya.

Meski demikian pihaknya tetap siaga dan memasang kamera pe­ngin­tai di sekitar lokasi, kata Jon Purba.

Cemas

 Kepala desa Timbang La­wan, Amru segera turun kelokasi dan meng­imbau warganya agar tetap was­pada serta disarankan jika be­per­gian ke daerah itu hendaknya ti­dak sendiri.Ternak warga juga di­sarankan agar dievakuasi ke daerah pe­­mukiman yang lebih aman, ke­mungki­nan terburukmesti dian­ti­si­pasi secara bersama ujarnya.

Perkembangan rekaman kamera track pihakTNGL yang terpasang di­­lokasi menangkap raja hutan kem­bali datang  di malam Minggu, dan me­­ngambil/ hewan buruannya yang telah dikubur, kata JonPurba .

Diseret sekitar 30 M dari areal sebelum­nya,dan di­sem­bunyikan di semak-semak, kemungkinan ha­rimau  kembali datang hingga hewan bu­ruannya habis dilahap.

“Bisa saja membawa kawanan  dari kawasan hutan lindung,” kata Pur­ba. Sayangnya pihak KSDA Su­mut hingga berita ini kirim belum dapat dikonfirmasi, pasalnya belum  juga tiba di lokasi sehingga  masya­ra­­kat belum men­dapat informasi upa­ya tindak lanjut terhadap se­ra­ngan  hewan buas di luar kawasan TNGL.

Kepala seksi wilayah V TNGL, Parbel Turnip terlihat dilokasi beser­ta jajarannyamengantisipasi kea­daan. (als)

Sumber AnalisaDaily.com