Cari

Kepsek di Simalungun: Saya Dikutip Uang Pulsa Rp 5 Juta

Posted 18-11-2014 11:41  » Team Tobatabo

RAYA - Tudingan mengenai dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Simalungun Wasin Sinaga dengan modus menjual sejumlah alat keperluan sekolah, terus mengalir dari berbagai pihak. Pascapemberitaan Tribun cetak edisi Senin (17/11/2014), beberapa pihak semakin mempertegas dugaan tersebut.

Seorang pegawai Dinas Pendidikan di Bosarmaligas yang tak ingin identitasnya diketahui mengatakan, Wasin juga mengutip bayaran dari pengadaan silabus dan RPP sekolah.

"Padahal itu tupoksi kepala sekolah dan guru. Bukan di Bosarmaligas aja. Seluruh Simalungun. Kalau gak tanya di Kalimuda (Kepala UPTD Dinas Pendidikan di Kecamatan Gunungmalela). Semua dari dia itu. Bendera-bendera itu pun juga dari dia," ujarnya, saat dihubungi, Senin (17/11/2014).

Seorang kepsek SD di Bosarmaligas bahkan secara eksplisit memaparkan bagaimana modus Kepala Dinas di sekolahnya.

"Alat kurikulum pun dia juga yang ngadakan. Padahal guru yang seharusnya. Silabus dan RPP dibuat mereka juga. Terus uang pulsa itu tergantung kepala sekolahnya. Seperti saya, dikutip Rp 5 juta. Bulan April kemarin sudah kita bayarkan. Kemarin kami juga disuruh kumpul uang apa gitu, saya kurang tahu. Katanya uang pulsa entah apa," katanya.

Pria ini pun mengaku pihaknya sempat ingin berkoordinasi dengan seluruh kepala sekolah untuk berdemo. Namun gagal karena ada sejumlah kepala sekolah yang takut. Sempat pula ia memberanikan diri seorang diri untuk memprotes. Namun digagalkan oleh Kepala UPTD di Bosarmaligas.

"Kemarin saya udah keberatan. Tapi dimarahin sama Kepala UPTD. Dibilangnya jangan terlalu berani kali bapak. Nanti bapak yang kena. Kemarin kami sudah mau rame-rame menolak itu. Cuma ada kepala sekolah yang gak berani, jadi gak jadi," katanya.

Pria ini masih melanjutkan ceritanya. "Kemarin spanduk ucapan ibadah puasa, buku kurikulum juga. Bendera di dada itu belum lunas. Macam mana kami mau bayar, Rp 10 ribu satu, dari mana uangnya. Pening kami banyak kali yang mau dibayar. Banyak kali kutipan ini. Gak mungkin kita kutip dari siswa. Ngamuk nanti orangtua siswa. Itu yang kita takutkan. Macam manalah. Uang foto presiden kami bayar Rp 300, Rp 50 ribu untuk sekolah," katanya.

Sumber Tribun News