Cari

Didesak Untuk Mengundurkan Diri Pangulu Tiga Dolok

Posted 20-05-2017 15:03  » Team Tobatabo
Foto Caption: Kapolsek Tiga Dolok Saat Menyampaikan Penjelasan

Puluhan wartawan yang tergabung di Aliansi Wartawan Siantar Simalungun melakukan aksi unjukrasa di Kantor Pangulu Nagori Tiga Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Selasa (16/5) sekira pukul 10.00 WIB.

Unjukrasa tersebut terkait tindakan pengancaman dan penganiayaan yang dilakukan Pangulu Nagori Tiga Dolok Robert Damanik terhadap salah seorang wartawan Surat Kabar Siantar News24 jam Matius Waruhu, yang terjadi pada tanggal 22 april 2017 yang lalu.

Dalam unjukrasa tersebut, Aliansi Wartawan Siantar- Simalungun meminta Robert Damanik agar segera mengundurkan diri karena dinilai tak layak menjabat sebagai pangulu.

Adapun alasan pengunjukrasa, karena sesuai kronologis pengancaman dan penganiayaan yang dilakukan Robert Damanik, mereka menyimpulkan bahwa Robert telah melanggar sejumlah ketentuan perundangan-undangan.

Hal itu disampaikan Kordinator Aksi, Jonli Simarmata, pada saat menyampaikan orasinya di Kantor Pangulu Nagori Tiga Dolok.

Pelanggaran-pelanggaran tersebut antaralain: Melakukan perbuatan tidak menyenangkan dan ancaman kekerasan (Pasal 335 KUHP), melanggar pasal 52 Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), melanggar pasal 18 ayat 1 Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers dan melanggar pasal 24 ayat 4 Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

“Pelanggaran yang terakhir adalah pelanggaran kode etik dan sumpah janji jabatan sebagai pejabat publik,” tegasnya.

“Kita hadir disini,juga agar pangulu mengerti bagaimana menjadi seorang pejabat publik. Mungkin pangulu belum paham peraturan perundang-undangan, makanya kita mau jelaskan. Agar pangulu kita yang satu ini bisa cerdas.

Tapi sayangnya, Robert Damanik tak mau datang. Memang masuk akal juga dia takut, karena dia tak cerdas. Kalau dia cerdas, pasti dia datang. Dan kalau dia cerdas, dia tidak akan arogan menghadapi wartawan,” ujar Jonli Simarmata, diaminkan demonstran lainnya.

Selanjutnya, Kordinator Lapangan Rollys Sihura dalam orasinya, mengatakan sangat menyayangkan sikap dan tindakan pangulu yang mengancam dan melakukan penganiayaan tersebut.

“Kenapa pangulu takut dikonfirmasi terkait realisasi dana desa? Ini ada apa ? ada apa dengan pangulu?,” tanyanya dengan tegas.

Rollys menegaskan, bahwa dana desa tersebut adalah uang rakyat dan wajib diperuntukkan untuk kepentingan rakyat.

“Jadi harus terbuka juga kepada rakyat! Bukan menutup-nutupi. Itu bukan uang anda yang seenaknya saja anda gunakan.

Kenapa anda harus takut ? kalau anda benar, jelaskan lah. Jangan jadi pecundang,” tegasnya lagi.

Setelah menyampaikan orasinya, selanjutnya massa demonstran diterima oleh Sekcam Dolok Panribuan.

Sekcam mengatakan, dirinya akan menyampaikan desakan demonstran tersebut kepada Camat, berhubung karena Camat sedang mengikuti rapat di Parapat.

“Kebetulan Camat lagi di Parapat mengikuti rapat, kami akan sampaikan permintaan kawan-kawan dari wartawan,” kata Sekcam.

Dikutip dari Siantardetik.com