Cari

Dirjen Industri Kecil dan Menengah Berharap Tenun Ulos Jadi Seragam Dinas

Posted 17-07-2017 17:23  » Team Tobatabo
Foto Caption: Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih

Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyosialisasikan tenun nusantara merupakan kain tradisional yang kental dengan nilai-nilai budaya.

Kekayaan budaya Indonesia melahirkan berbagai jenis warna budaya dari masing-masing daerah yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Gati Wibawaningsih mengatakan, untuk ulos Toba dan Simalungun (Hiou) banyak yang dilakukan dan sudah banyak pelatihan perindustrian modren. Bahkan melihat potensi tenun Sumut Dijen IKM ingin angkat yang lebih khas lagi.

"Tadi kata Sekdis kantor pemerintahnya bilang yang namanya tenun Simalungun itu sentranya kan paling banyak, nah berarti kita tepat sasaran. Yang paling banyak kita angkat. Pemerintah daerah harus buat jadi seragam. Kalian (jurnalis) juga yang galakkan buat baju sehari-hari. Saya aja pakai ulos ini," kata Gati di Sapadia Hotel Siantar, Senin (17/7/2017).

Kata Gati, tenun ulos saat ini sudah mulai dilirik masyarakat dan dunia internasional. Ulos juga diharapkan tidak hanya dipakai di acara pesta dan adat dan gereja

"Kita juga bakalan kerja sama dengan desainer. Supaya ulos tidak hanya dipakai di acara pesta-pesta adat dan gereja tapi fashion show dan sehari-hari," kata Gati.

Lanjut Gati, tenun diketahui memiliki motif-motif yang dibuat memiliki makna dan cerita yang diangkat dari sejarah dan adat-istiadat masyarakat setempat. Industri tenun nusantara tersebar di sentra-sentra industri. Beberapa tahun terakhir perkembangan industri tenun nusantara berperan penting sebagai penggerak perekonomian regional dan nasional.

"Sentra-sentra industri tenun tersebar hampir di seluruh pelosok tanah air menggerakkan perekonomian daerah setempat. Jumlah sentra IKM mencapai 369 sentra dengan jumlah perusahaan mencapai 16.971 unit usaha.
Kain tenun sebagai salah satu penyumbang devisa negara. Nilai ekspornya pada tahun 2016 mencapai 2,6 juta USD dengan utama ekspor Belanda," pungkas Gati.

Dikutip dari Tribun Medan