Ruang ICU RS Adam Malik Penuh, Pasien pun Meninggal.
Sedih, kesal, marah, emosi bercampur menjadi satu di dalam hati dan pikiran pemilik akun Facebook Lia Siantury Caem. Ia mengungkapkan kekesalannya atas pelayanan Rumah Sakit Umum H Adam Malik Medan, Sumatera Utara.
Salah seorang kerabatnya, yang disapanya bapauda, meninggal dunia di rumah tersebut tanpa mendapat perawatan medis sebagaimana mestinya.
Kekesalan Lia Siantury Caem diunggahnya di dinding akun Facebook-nya, Minggu (21/01/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.
Lia juga mengunggah beberapa foto dan video yang menggambarkan kondisi kerabatnya saat kritis di rumah sakit.
“Malam ini saya langsung menyaksikan kinerja mereka, Awalnya saya tidak pernah percaya mendengar cerita diluar sana akan pelayanan tim medis yang sangat tidak profesional.
Tapi malam ini,saya mengalami nya langsung, Paman saya malam ini meninggal dunia karena tidak mendapat perawatan medis yang sewajarnya.
Pasien dirujuk pagi tdi dengan keadaan sekarat tidak sadarkan diri ke rs.A…M. Akan tetapi sampai malam ini,pasien mati konyol hanya karena tidak adanya ruang ICU yang kosong.
ketika saya dan keluarga meminta untuk pindah ke rs.lain pihak rumah sakit(dokter yang menangani pasien) menakut2i dengan lelucon bahwasanya pasien tidak akan diterima di rs.mana pun,dengan alasan mereka yang akan melobby rumah2 sakit untuk tidak menerima pasien,”Tulisnya.
Postingan Lia tersebut langsung viral. Sekitar 17 jam kemudian, Senin (22/01/2018) sekitar postingan tersebut telah dibagikan 4.100 kali, dan ada 400-an komentar.
Rata-rata mereka yang berkomentar ikut curhat tentang pengalaman mereka di RS tersebut. Intinya, pelayanan di RS tersebut sangat mengecewakan.
Johannes Luk: Pengalaman teman gue masuk ke rs AM ini dalam kondisi kritis, mau operasi semua kamar operasi full, langsung di kasi rujuk ke rs haji pancing. Agak bingung baca tulisan “dokter menakut2in nga di terima di rs manapun” bukankah rs cari pasien supaya krn pasien kan bayar? Yakin dokter ngomong gitu?
Emiliana Hutagalung: Abg ipar saya juga meninggalnya dirumah sakit itu…sampai kakak saya sebut semua nama binatang..utk dokter yg pada wKtu itu ada 5 org yg jaga.sadis…..senang ngelama lamai obat kasi pasien….wktu itu ada 1 obat yg ditunggu tunggu….tak jua datang…padahal kita pasien umum…
Avril Mount Lubis: Mau Rumah sakit tidak usah minta rujukan ke puskesmas tw aplah lagi… langsung kasih kartu BPJS. Langsung masuk kamar taw iCu..dan mempunyai sistem… computerisasi yng hsndal… dan agar bisa mengetahui dokter dan ruangan ada….. ini malah manual sistem nya.. Adam Malik emang Begitu… tempat dokter yng Coast2… mahasiswa semua.. bukan.. rumah sakit lagi malahan universitas adam malik…
Dian Labuhan Bilik: Pekerja di paksa pakai BPJS. Giliran sakit gak bermanfaat BPJS nya. Saya juga pernah alami. Di rujuk kerumah sakit tertentu tapi alasannya ICU penuh. Sampai 3 kali pindah rumah sakit di jam 01.00 wib. Akhirnya saya nyerah.
Dan mendatangi satu rumahsakit dan bertanya pada security yang jaga. Klu pengguna BPJS ruangan ICU penuh. Tapi klu tunai ada ruangannya. Saya sampai bengong dengan pernyataan itu. Karena sangat genting dan paman juga sudah tak sadarkan diri akhirnya saya terima bayar cash.
Dan akhirnya paman saya di jemput naik ambulan ke rumah sakit ketiga yang saya datangi malam itu. Sungguh ironis betapa baiknya pelayanan rumah sakit apa bila tidak menggunakan asuransi.
Yang jadi pertanyaan saya sampai sekarang kenapa ruang ICU itu tdk di gunakan untuk yang pakai BPJS. Apa mereka bisa meramal akan ada datang pasien yang non asuransi malam itu. Padahal jelas2 di depan mata sudah ada pasien yang sekarat.
Adelina Simanjuntak: Mmg ya RS ini tmpt org sakit makin sakit dan tersiksa.. Sll alasan ruang ICU penuh..dan yg byk dokter muda yg msh praktek bkn profesional dlm specialis..
Erikson Manalu: Turut Berduka Cita buat keluarga yg ditinggalkan..
Di RS A M adalah RS yg hanya memikirkan uang dan keuntungan.. Banyak dr tim medis yg tidak profesional, kalo dri peralatan dan perlengkapan medis sudah cukup layak.
Tapi tanggung jawab moral nya tidak ada. Mungkin karna udh biasa itu ya pasien ga bisa diselamatkan makanya kalo lewat ya biasa aja. Tdk ada rasa brsalah akibat kelalaian para medis.
Harus ditindak tegas ini sebelum korban nya semakin banyak setiap hari nya. 😭 😭 😭
Dosnia Alessandra Manik: Smoga aja pekerja yg di rumah sakit Adam malik yg kurang pelayanan nya mati ke Lindas truk.krn gak satu aja korban nyaaa.
Dhewi Kirana Larasaty: Aduh..jadi ingat mertua ku waktu di rumah sakit pita insani…susah minta di rujuk pada hal mereka dah ga sanggup…tp di lama2 in aja dgn alasan yg sama seperti yg mba sebut di atas..ahir nya km bawa ke siloam medan disana meninggal dgn biaya membengkak…dan sangat menyusah kan kami jadi nya…dan jd lahan bisnis yg ga sehat rumah sakit sekarang…di pita insani biaya jd byk karna dilama2 in..di siloam pun kami bayar byk tanpa ada hasil lagi…jd skrng intinya bukan rumah sakit lagi nama nya tp rumah bikin tamba sakit..sakit hati dan sakit jiwa…begitulah…
Indra Wardian Adijaya: Seperti keponakan saya juga…. 2 kali masok ke RS itu.. Masok pertama katanya gk ada penyakitnya. Yg masok ke 2 hari 3 nya meninggal dunia..
Akibat kekurangan darah putih Masak pihak rs keluarga pasien suruh nyari donor darah trombosis darah putih sendiri…
Denny Lubis :Wajarlah yang sama profesi membela RS,, krn karakter dan cara kerja sama dan senyawa,, tak becus,, Gila uang,, uang dulu sama mereka ini paling utama,, para matre,, tapi sumpah dan janjinya tdk di ingat sama sekali demi mengutamakan uang dulu.
kalo udah kerja kan pasti dibayar mulut2 kau itu,
Miris dan kasihan eh liat sibapak yang butuh bantuan dan sampai meninggal ngk siperhatikan juga.. Giliran meninggal pada datanglah sisuster ngesot itu semua
Beberapa jam kemudian, Lia kembali membuat postingan, tepatnya sekitar pukul 23.26 WIB. Ia juga menyertakan 2 foto dan 3 video.
Sampai paman saya meninggal dunia dengan konyol hanya karena rs.membiarkan pasien yang sekarat tanpa adanya penanganan yg serius.
Slamat jalan bapa uda ku😭
Semoga tenang disisi Tuhan yang maha Esa,
Tapi kejadian malam ini membukakan mata ku akan kejamnya dunia medis yang selama ini tersembunyi,
Tapi kami Tidak akan tinggal diam,kami akan berjuang,agar tidak adalagi korban yang mengalami hal seperti ini
Sementara itu, pihak RSU H Adam Malik Medan, yakni Direktur Utama dr Bambang yang dihubungi Senin (21/01/2018) mengaku sedang menunaikan ibadah Umroh. Ia mengarahkan newscorner.id agar menghubungi Direktur Medik dan Perawatan dr Mardiyanto.
Pun demikian, melalui pesan WA, dr Bambang menyampaikan laporan sementara yang ia terima. Menurutnya, pasien yang dimaksud saat tiba di RS, sudah dalam kondisi MBO (mati batang otak).
“Perlu koordinasi dgn Dit Pelayanan Medis dan Hukormas RS. Kami juga melakukan audit medik karena laporan sementara yang saya teria pasien datang sudah dalam keadaan MBO (Mati Batang Otak). Kalau sudah seperti ini persepsi medis dan persepsi keluarga pasti akan berbeda. Selanjutnya nanti Hukormas RS yg akan membalas supaya keterangan satu pintu.,” terangnya lewat pesan Whatsapp.
Sedangkan dr Mardiyanto yang dihubungi melalui telepon mengaku pihaknya masih mengumpulkan riwayat meninggalnya pasien. “Kita masih melakukan pemeriksaan rinci, dan akan kita buat kronologinya,” kata dr Mardiyanto.(Vay/foto FB)