Beri Dukungan untuk Pasangan Djoss, Pengamat Sebut Mimik JR Saragih Tak Seperti Biasa
JR Saragih baru-baru ini membuat sebuah pernyataan sikap mendukung pasangan Cagub-Cawagub Sumut Djarot-Sihar.
Dalam video yang beredar, ia juga mengajak relawan dan timnya untuk turut mendukung pasangan yang dikenal dengan singakatan Djoss itu.
Pengamat Sosial dan Politik UMSU Shohibul Anshor Siregar, mengatakan wajah JR dalam video tersebut tampak tidak seperti biasanya. Mimiknya tegang dan ucapannya terkesan kaku.
Selain itu, ia mengungkapkan jika JR pernah mengaku sedang di-dzalimi hak politiknya pada Pilgub Sumut 2018.
"Dia menangis saat dinyatakan tidak lolos pencalonan sebagai Cagub. Saat menangis, dia meminta oknum untuk tidak semena-mena, karena dia yakin ada Tuhan di atas segalanya," ujar Shohibul, Senin (2/4/2018).
Namun bila tiba-tiba JR Saragih mengeluarkan pernyataan, yang akhirnya mendukung paslon tertentu, ia menyebutkan ada sinyal dan tanda tanya besar.
"Tentu ada tanda tanya besar ketika kewibawaanya rontok oleh persoalan ijazah, masa tiba-tiba dia berbalik arah dan menyatakan dukungan," katanya.
Ia juga menilai dugaan adanya tekanan terhadap JR Saragih bukan tanpa alasan.
Untuk itu, ia mewanti-wanti agar demokrasi tidak ditukar dengan proses hukum yang sedang dihadapi seseorang.
"Jika demokrasi ini ditransaksikan dengan proses hukum yang sedang berlangsung, maka saya gak akan diam. Ini berbahaya bagi demokrasi," ucapnya.
Di sisi lain, Shohibul mengungkapkan bahwa video pernyataan dukungan JR tersebut, tidak akan banyak diikuti para pendukungnya selama ini.
"Dalam posisi wibawa yang saya nilai sedang rontok oleh kedzaliman, imbauan JR Saragih untuk mendukung salah satu paslon tertentu tidak berdampak signifikan. Kecuali sebagian kecil pendukung setianya," pungkasnya.