Kecelakaan di Jalur Tol Medan-Seirampah Kerap Terjadi, Ini Kata Jasa Marga Kualanamu Tol
MEDAN - Kecelakaan di jalur tol Medan-Seirampah hingga kini terus saja terjadi. Bahkan dalam waktu dua hari berturut-turut sejak 20 dan 21 Februari terjadi tiga kecelakaan dan dilaporkan ke pihak kepolisian.
Selain di wilayah hukum Polres Serdang Bedagai kejadian itu juga terjadi di wilayah hukum Polres Deliserdang. Kecelakaan yang terjadi pun menambah daftar panjang jumlah kasus kecelakaan yang selama ini sudah sering terjadi.
Direktur Teknik PT Jasa Marga Kualanamu Tol (JMKT), Agus Choliq yang dipintai komentarnya mengatakan jalur tol Medan-Seirampah yang sudah dioperasionalkan mulai pertengahan tahun lalu sudah melewati uji kelayakan dari Kementerian Perhubungan maupun Kementerian PUPR.
Disebut kalau kondisi jalur tol dibuat sesuai dengan standart yang telah ditentukan. Ia menghimbau agar setiap pengguna jasa jalur tol bisa mengikuti rambu-rambu yang telah terpasang.
"Kalau untuk kecepatan sesuai peraturan maksimal itu kecepatannya 80 Km per jam. Sekali lagi itu kecepatan maksimal ya. Rambu-rambunya kan sudah kita pasang sudah dibuatnya maksimal 80 Km perjam. Disarankan jangan melebihi kecepatan itu," ujar Agus, Jumat, (22/2).
Ia berpendapat umumnya jalur tol dari Medan ataupun Kualanamu menuju Seirampah termasuk juga dengan jalur tol ke arah Tebing Tinggi dibuat dengan lurus. Maka dari itu disebut kalau kesannya sepi terpandang. Mengenai masalah kecepatan angin ia menyebut kondisinya sangat normal tidak seperti jalur tol pelabuhan di Jakarta.
"Kalau di jalan tol pelabuhan Jakarta itu baru kencang makanya dibuat penghalang angin. Jalur tol kita ini memang didesain awal seperti itu 80 Km perjam. Di Indonesia memang tidak ada jalur tol di desain untuk kecepatan di dalamnya diatas itu. Sama saja itu untuk tol yang baru di bangun sekarang ini sama yang jalur tol Medan Belawan memang kecepatan maksimalnya 80 Km perjam,"kata Agus.
Dirinya menjelaskan jalur tol sudah dibuat dengan berbagai kajian dan perencanaan. Selama ini kecelakaan terjadi di jalur tol akibat kelalaian dari pengemudinya sendiri. Hal itu katanya sama seperti yang terjadi pada 20 Februari lalu di kawasan Desa Cempedak Lobang Kecamatan Seirampah dimana pengendaranya disebut melaju dengan terlalu kencang dan kemudian tiba-tiba berpindah jalur sehingga menyerodok truk yang ada di depannya.
Kecelakaan parah yang terjadi di jalur tol kawasan Seirampah sempat dialami oleh penumpang mobil Toyota Inova yang merupakan wargapaten Simalungun Rabu, (20/2).
Dalam musibah itu satu orang penumpangnya Saronika Br Sinurat tewas di tempat karena mobil yang ditumpangi menabrak dari belakang truk. Korban sebelumnya merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di Malaysia dan baru saja tiba di Bandara Kualanamu.
Satu hari setelah itu, kecelakaan tunggal juga dialami oleh angkot Rajawali Medan Tebing Tinggi yang membawa 11 orang penumpang. Kecelakaan terjadi akibat pecahnya ban angkot tersebut. Meski hanya mengalami luka ringan namun seluruh penumpangnya sempat syok.